fbpx
Connect with us

Pemerintahan

Dianggap Terlalu Menyita Waktu Guru, Format Rencana Pembelajaran Bakal Dipangkan

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Menteri Pendidikan, Nadiem Makariem nampaknya serius hendak merombak dunia pendidikan di Indonesia. Sejumlah kebijakan baru akan diimplementasikan di dunia pendidikan dalam waktu dekat. Program Merdeka Belajar dikeluarkan Kementerian Pendidikan 11 Desember 2019 lalu. Selain kebijakan penghapusan Ujian Nasional dan perubahan kuota zonasi, salah satu pokok dalam perombakan mengenai program pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang akan diubah.

Dari evaluasi yang dilakuka, selama ini dalam pembuatan Rencana Pelaksanaan pembelajaran di sekolah dianggap menyita waktu guru karena selama ini harus detail. Dalam memberikan penjelasan guru tidak boleh keluar dari RPP yang sudah dipersiapkan sebelum mengajar. Sehingga perlu penyederhanaan program dengan melakukan efisiensi.

Berita Lainnya  Dinilai Sudah Terlalu Tua, Pemkab Gunungkidul Akan Beli Mobil Dinas Anyar Untuk Bupati

Menanggapi kebijakan-kebijakan baru ini, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga menanggapinya dengan positif. Kepala Disdikpora Kabupaten Gunungkidul, Bahron Rasyid menilai, selama ini RPP yang disusun oleh guru memang menyita waktu dan membuat guru tidak merdeka dalam mengajar. Sehingga waktu yang seharusnya digunakan full untuk pembelajaran sering kali terpotong demi penyelesaian RPP.

“Dalam menyukseskan Program Merdeka Belajar nantinya guru harus mampu mengasah maksimal membangkitkan minat belajar peserta didik,” ujar Bahron kepada pidjar-com-525357.hostingersite.com, Minggu (15/12/2019).

Sehingga harapannya seluruh potensi peserta didik bisa berkembang maksimal. Sehingga dalam belajar nantinya kompetensi dasar hanya sebagai patokan.

“Kalau sekarang kan saklek, ini kompetensi dasarnya, cara belajar harus terencana hasilnya harus seperti apa, guru nanti hanya fasilitator kemerdekaan belajar siswa,” beber Bahron.

Nantinya, guru tidak dipusingkan dalam hal administrasi saja. Jika dulu pembuatan RPP harus mendetailkan mengenai kompetensi inti, kompetensi dasar. Belum lagi harus dibubuhi dnegan keterangan tujuan pembelajaran, metode pembelajaran, alat dan bahan dalam metode belajar, kegiatan Inti dan kegiatan penutup yang tentu saja menghabiskan berlembar-lembar kertas juga menyita waktu. Kedepan guru cukup mempersiapkan satu lembar RPP saja sebelum mengajar.

Berita Lainnya  Dapat Jatah 35,3 Miliar, Dana Istimewa di Gunungkidul Belum Sepenuhnya Terserap

“Sesuai penjelasan RPP cukup menampilkan komponen inti, tidak seperti yang lalu komponennya terlalu banyak,” jelas Bahron.

Komponen inti tersebut hanya berisi tiga komponen utama. Ketiganya yakni tujuan pembelajaran, kegiatan pembelajaran dan asesmen. Dalam isi ketiga ini, meurpakan hasil dari pengamatan guru dan pemeblajaran yang dilakukan selama jam pelajaran tersebut.

“Sebelumnya penulisan RPP terlalu menghabiskan banyak waktu, dengan mini RPP ini diharapkan guru mampu mempersiapkan dan mengevaluasi proses pembelajaran yang sudah terlaksana. guru juga didorong lebih kreatif agar jauh lebih sederhana juga dalam proses pembelajaran,” tandas dia.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler