Connect with us

Pemerintahan

Kemiskinan dan Salah Pola Asuh Dianggap Sebagai Faktor Anak Alami Stunting

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Permasalahan stunting masih menjadi salah satu titik fokus penuntasan Dinas Kesehatan Gunungkidul, pasalnya angka stunting ini masih tergolong tinggi. Stunting di Kabupaten Gunungkidul sendiri pada tahun 2019 mencapai 18,2%. Sejumlah faktor mulai dari kemiskinan hingga kurangnya oemenuhan gizi dan kesalahan pola asuh dianggap menjadi pemicu anak-anak tumbuh kerdil atau stunting.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Gunungkidul Dewi Irawaty mengakui pihaknya sulit mengatasi masalah stunting secara menyeluruh. Munculnya stunting disebabkan oleh perilaku masyarakat yang mana dalam pemenuhan gizi saat hamil kurang maksimal, sehingga menyebabkan pertumbuhan yang kurang maksimal pula. Disisi lain, sejumlah faktor pun juga mempengaruhi kondisi anak mengalami stunting.

Berita Lainnya  Rencana Ekspor Monyet Ekor Panjang, DIY Ajukan Kuota Ribuan Ekor

“Kami hanya mampu menyelesaikan 30 persen masalah. Sisanya bisa diselesaikan oleh masyarakat,” beber Dewi, Sabtu (08/02)2020).

Dewi mengatakan, penyebab stunting berasal dari pola asuh orang tua. Terlebih dalam pemberian asupan gizi pada anak sejak dalam kandungan.

“Kemiskinan juga menjadi penyebab utama sulitnya mengatasi Stunting. Apalagi kemiskinan masih menjadi masalah yang krusial di Gunungkidul,” imbuh dia.

Dewi menyebut, Kecamatan Gedangsari dan Saptosari menjadi angka penderita stunting tinggi. Jumlah ini sejalan dengan tingkat kemiskinan di dua kecamatan tersebut. Diperparah dengan tingginya angka pernikahan dini.

“Justru masalah stunting harus diselesaikan dari hulu, bahkan sebelum stunting itu terjadi,” ujar Dewi.

Edukasi kesehatan hingga saat ini masih terus dilakukan, terutama pada remaja putri. Hal-hal yang wajib diperhatikan antara lain gizi yang cukup serta menekan terjadinya kurang darah atau anemia.

Berita Lainnya  Pansus SG DPRD DIY Tinjau Langsung Konflik Watukodok, Camat Janji Segera Selesaikan

“Saat hamil pun kecukupan gizinya wajib diperhatikan, terutama pemberian imunisasi sejak masih dalam kandungan hingga anak berusia 2 tahun. Gejala Stunting antara lain panjang bayi di bawah 48 cm dan berat kurang dari 2,5 kg saat baru dilahirkan,” ucap dia.

 

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Pariwisata2 minggu yang lalu

Masa Angkutan Lebaran 2025, Penumpang KA Bandara Capai 390 Ribu

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – PT Railink KA Bandara Medan dan Yogyakarta mencatat sebanyak 390.475 ribu masyarakat menggunakan layanan Kereta Api...

bisnis2 minggu yang lalu

Libur Lebaran, Stasiun Yogyakarta Optimalkan Peran Sebagai Stasiun Integrasi Antarmoda

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja,(pidjar.com) – Stasiun Yogyakarta memiliki keunggulan sebagai stasiun integrasi antar moda yang mampu melayani pemudik dan masyarakat untuk berwisata...

bisnis4 minggu yang lalu

Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Dalam rangka menyambut momen Lebaran 2025, PT Railink KAI Bandara di Medan dan Yogyakarta memberikan diskon...

bisnis3 bulan yang lalu

Libur Panjang Isra Mi’raj dan Imlek, 79 Persen Tiket Terjual di Daop 6 Yogyakarta

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com)– PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta mencatatkan penjualan tiket kereta api yang signifikan pada libur...

bisnis3 bulan yang lalu

Demi Lancarnya Perjalanan KA, Pusdalopka Rela Tak Ada Libur

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Salah satu elemen penting yang memainkan peran strategis dalam menjaga kelancaran operasional kereta api adalah Pusat...

Berita Terpopuler