Connect with us

Sosial

Kemarau Lebih Bersahabat, Kebiasaan Jual Ternak untuk Beli Air Belum Terjadi Tahun Ini

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Kekeringan menjadi fenomena tersendiri yang terjadi di Kabupaten Gunungkidul. Pasalnya dari 18 kecamatan di Gunungkidul hampir selalu merasakan kesulitan dalam mendapatkan air bersih. Masyarakat harus melakukan berbagai cara untuk mendapatkan air sebagai pemenuhan kebutuhan. Untuk membeli air tangki pun juga butuh perjuangan, tahun-tahun sebelumnya masyarakat bahkan ada yang harus menjual ternak untuk membeli air bersih.

Tahun lalu, tak sedikit warga yang terdampak kekeringan sampai menjual ternak mereka untuk membeli air. Jual ternak ini menjadi sebuah kebiasaan yang dilakukan oleh masyarakat. Hal ini lantaran adanya sejumlah faktor, sebagai contohnya karena ekonomi masyarakat.

“Tahun-tahun lalu memang ada warga kami (Girisubo) yang menjual ternak untuk membeli air. Ini menjadi sebuah kebiasaan, masyarakat menjual ternak yang merupakan tabungan mereka,” terang Panewu Girisubo, Agus Riyanto, Selasa (01/09/2020).

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh pamong Kapanewon Girisubo, sejauh ini belum ada laporan dari warga yang menjual ternak untuk membeli air. Pasalnya saat ini kemarau cenderung berbeda jika dibandingkan dengan tahun lalu.

Berita Lainnya  Jamin Penanganan Pasien Covid19, Pemkab Gunungkidul Mulai Fungsikan Shelter Wanagama

“Sementara ini belum separah tahun lalu. Jadi belum ada warga kami yang menjual ternak,” terangnya.

Menurutnya, tahun ini kemarau cenderung basah sesuai dengan prediksi BMKG. Pasalnya di beberapa daerah masih sering terjadi hujan. Sehingga sumber air masih bisa dimanfaatkan dan tampungan air juga terisi.

“Di sisi lain pemerintah juga mengoptimalkan droping air. Kita ada sendiri, kemudian saluran air dari PDAM mulai menyebar dan kemudian ditambah berdirinya pamsimas di beberapa titik,” jelas Agus.

Hal senada juga diungkapkan oleh, Lurah Ngloro, Kapanewon Saptosari, Heri Yulianto. Wilayahnya memang masih sering terdampak kekeringan. Namun demikian pemerintah dari tingkat kalurahan, sampai tingkat atas dan bekerjasama dengan pihak ketiga berupaya menggali potensi air yang dimiliki. Dengan demikian pasokan air bersih bagi sebagian warga tetap terjaga.

Berita Lainnya  Keluh Kesah Pencipta Batik Amaryllis, Tak Miliki HAKI dan Karyanya Dijiplak

“Kita berupaya menggali potensi air yang ada. Misalnya pembangunan saluran air dari pihak ketiga, PDAM, dan pemerintah atau pembangunan tampungan air bersih agar ketersediaannya terjaga,”tambahnya.

Meski ada tampungan dan penyaluran air itu memang belum secara keseluruhan mendapatkan pasokan. Namun perlahan masalah kekeringan yang terjadi dapat diatasi oleh pemerintah.

“Droping air dari pemerintah tentu sangat membantu masyarakat dalam pemenuhan air bersih. Untuk kebiasaan jual ternak sendiri dulu pernah ada tapi sekarang berangsur berkurang,”papar dia.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul Edy Basuki mengatakan data kekeringan terus diupdate oleh jajarannya. Ada 129.788 jiwa terdampak kekeringan dari 71 kalurahan di 15 kapanewon. Untuk yang belum terlaporkan dampak kekeringan di Kapanewon Gedangsari, Patuk dan Semin.

Berita Lainnya  Resahnya Para Guru Honorer Lantaran Pemerintah Tahun Ini Putuskan Tak Angkat P3K

“Distribusi air terus kami lakukan setiap hari sesuai dengan permintaan. Meski data terdampak ada sudah banyak tapi masih ada daerah yang bertahan belum mengajukan dropping ke kami,” tutup Edy Basuki.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

bisnis1 hari yang lalu

Tegaskan Komitmen di Hari Bumi, KAI Bandara Wujudkan Langkah Menuju Masa Depan Berkelanjutan

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Dalam rangka memperingati Hari Bumi yang jatuh pada tanggal 22 April, PT Railink sebagai operator KAI...

Pariwisata2 minggu yang lalu

Masa Angkutan Lebaran 2025, Penumpang KA Bandara Capai 390 Ribu

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – PT Railink KA Bandara Medan dan Yogyakarta mencatat sebanyak 390.475 ribu masyarakat menggunakan layanan Kereta Api...

bisnis3 minggu yang lalu

Libur Lebaran, Stasiun Yogyakarta Optimalkan Peran Sebagai Stasiun Integrasi Antarmoda

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja,(pidjar.com) – Stasiun Yogyakarta memiliki keunggulan sebagai stasiun integrasi antar moda yang mampu melayani pemudik dan masyarakat untuk berwisata...

bisnis4 minggu yang lalu

Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Dalam rangka menyambut momen Lebaran 2025, PT Railink KAI Bandara di Medan dan Yogyakarta memberikan diskon...

bisnis3 bulan yang lalu

Libur Panjang Isra Mi’raj dan Imlek, 79 Persen Tiket Terjual di Daop 6 Yogyakarta

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com)– PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta mencatatkan penjualan tiket kereta api yang signifikan pada libur...

Berita Terpopuler