Sosial
Merasa Tidak Berhak, Pensiuan Kembalikan Bantuan Sosial Tunai ke Pemerintah
Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)—Salah seorang Warga Padukuhan Kemorosari II, Desa Piyaman, Kecamatan Wonosari, mengembalikan bantuan sosial tunai (BST) dari Kementerian Sosial. Hal itu dilakukan oleh Wagiyo (70) karena dirinya merasa malu dengan tetangga dan masyarakat setempat, pasalnya ia bersama istrinya Sulasmi merupakan seorang pensiunan yang masih mendapatkan tunjangan dari pemerintah. Beberapa waktu lalu selepas ia mendapat undangan penerimaan bantuan ia kemudian mendatangi Dukuh setempat untuk mengembalikan undangan dan tidak menerima bantuan tersebut.
Kepada pidjar-com-525357.hostingersite.com, Wagiyo mengatakan, beberapa hari lalu dirinya mendapatkan surat undangan dari Dukuh dan RT setempat mengenai penerimaan bantuan sosial tunai (BST) sebesar 600 ribu rupiah. Awalnya ia merasa bingung, kenapa dirinya bisa mendapatkan surat undangan dan berhak menerima bantuan. Padahal pemerintah setempat mengetahui dirinya seorang pensiun, saat dicocokan data dalam undangan tersebut sama persis dengan data di KK maupun KTP.
Ia bersama istrinya sempat berpikir panjang mengenai diambil atau tidaknya bantuan tersebut. Namun ia kemudian lebih memilih untuk tidak mengambil dan mengembalikan surat tersebut ke Dukuh setempat. Pertimbangan awalnya karena dia masih merasa masih mampu dan masih ditanggung oleh Negara. Kemudian melihat kondisi sekitarnya juga masih banyak warga yang kurang mampu tapi tidak mendapatkan bantuan dari pemerintah.
“Beberapa hari saya tahan dulu surat undangan itu di rumah sambil berpikir. Akhirnya tekad saya bulat untuk mengembalikan surat penerimaan bantuan itu,” kata Wagiyo disamping Sulasmi, Rabu (20/05/2020).
“Saya juga bingung kok bisa dapat bantuan itu, padahal saya belum pernah menerima bantuan dari pemerintah sama sekali. Ndak ada orang yang kesini untuk melakukan pendataan juga,” tambahnya.
Pengembalian surat tersebut murni dari kesadaran dirinya karena memang masih banyak masyarakat sekitar yang sebenarnya lebih membutuhkan bantuan dari pemerintah. Tidak ada paksaan sama sekali dari pihak manapun. Selama corona ini, pensiunan dari Kementerian Agama tersebut masih mampu memenuhi kebutuhan keluarga termasuk anak-anaknya.
“Yo seadanya yang penting cukup. Hanya mengandalkan pensiunan itu sama tani dan ternak, mudah-mudahan dengan dikembalikannya bantuan itu bisa dialihkan ke masyarakat yang lebih membutuhkan,” jelas Wagiyo.
Sulasmi pun awalnya juga merasa bingung saat mendapatkan undangan tersebut. Awalnya memang ia terbesit untuk mengambil kemudian akan diberikan kesalah satu anaknya yang benar-benar merasakan dampak corona karena jualannya harus tutup sementara waktu. Namun karena tekad Wagiyo kuat maka dirinya mengikuti langkah saminya.
“Awalnya mau tak ambil tak kasihkan ke anak tapi bapak tetep mau mengembalikan. Ya saya ngikut dan dukung apa yang dilakukan suami. Pertimbangan lain juga kasian pak RT pak Dukuh pusing to dengan data yang tidak tepat ini,” sambung Sulasmi.
Pasangan suami istri ini, meski merupakan pensiunan kementerian Agama amun mereka tinggal sederhana. rumahnya tidak terlalu luas dan tidak mecolok. mereka tinggal satu lingkungan dengan anak dan cucunya.
Sementara itu, Dukuh Kemorosari II, Murwanto membenarkan jika Wajiyo mengembalikan surat penerimaan bantuan dari kementerian sosial. Ia sendiri mengapresiasi tindakan yang dilakukan oleh Wagiyo. Di padukuhannya sendiri memang ada sejumlah pensiunan yang mendapatkan bantuan dan tetap mengambulnya. Data dari kemensos dalam penerimaan BST ini menurutnya banyak yang tidak tepat sasaran.
“Kemarin itu saya video sebagai bukti jika pak Wagiyo dengan sendirinya mengembalikan bantuan tanpa adanya paksaan. Dari pak Wagiyo sudah menyerahkan dan kami kembalikan ke desa, nanti pemerinta daerah atau pusat tindank lanjutnya bagaimana belum ada infromasi lanjutan,” jelas Murwanto.
Di tingkat bawah pun dukuh sampai RT/RW dibuat pusing dengan data penerima bantuan yang kurang tepat sasaran. Di Padukuhan Kemorosari II sendiri ada sekitar 400 KK, dari jumlah tersebut belum ada separuh KK yang mendapatkan bantuan dari pemerintah dalam penanganan corona ini, padahal mereka mayoritas sangat membutuhkan bantuan.
“Belum ada separuh KK kami yang mendapatkan bantuan. Kita ditingkat bawah harus jeli, karena ya memang banyak masyarakat yang menengah kebawah belum mendapatkan bantuan. Temuan di lapangan ada beragam, misalnya penerimaan dobel kemudian dari pemdes langsung mensiasatinya.,” ucap dia.
Dari padukuhan sendiri kemudian juga memiliki cara dengan pendirian posko dan penggalangan dana. Sehingga masyarakat yang terdampak dan sama sekali belum mendapat bantuan bisa dicover dengan pemberian sembako swadaya.
Terpisah, Kepala Bidang Kesejahteraan Sosial Dinas Sosial Gunungkudl, Hadi Hendro Prayogi mengatakan, sementara ini pihaknya belum melakukan pencermatan dan belum mendapatkan laporan mengenai penerima bantuanyang lebih memilih mengembalikan dengan alasan mereka sudah masuk dalam kategori mampu. Namun demikian, pihaknya sudah mendengar ada sejumlah penerima yang lebih memilih untuk tidak menerima bantuan tersebut.
“Ada laporan tapi data pastinya belum kami lakukan pencermatan,” tegas Hendro.
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
50 Kilometer Jalan Kabupaten di Gunungkidul Beralih Status
-
Pemerintahan7 hari yang lalu
Pemkab Gunungkidul Naikkan Gaji Pamong dan Staf Kalurahan
-
Olahraga3 minggu yang lalu
Mengenal Hamam Tejotioso, Pembalap Cilik Gunungkidul yang Mulai Ukir Prestasi
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Angka Kemiskinan di Gunungkidul Masih 15,18%
-
bisnis4 minggu yang lalu
Grafik Perjalanan Kereta Api Selesai Difinalisasi, Pemesanan Tiket KA Februari 2025 Mulai Dibuka Bertahap
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Gunungkidul Ajukan Tambahan Vaksin PMK 20 Ribu Dosis
-
Hukum3 minggu yang lalu
Kasus Penyalahgunaan Tanah Kas Desa, Lurah Sampang Ditahan
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
PMK Kembali Merebak di Gunungkidul, 43 Sapi Suspek Mati Mendadak
-
Hukum1 minggu yang lalu
Curi 5 Potong Kayu, Warga Panggang Terancam 5 Tahun Penjara
-
Pendidikan2 minggu yang lalu
SMA Muhammadiyah Al Mujahidin Siap Melaju ke Tingkat Nasional Ajang OMBN 2025
-
bisnis4 minggu yang lalu
Diproyeksi Ada Kenaikan 47 Ribu Penumpang Hari Ini, PT KAI Daop 6 Yogyakarta Himbau Penumpang Jaga Barang Bawaannya
-
bisnis3 minggu yang lalu
Jazz Menggema di Stasiun Yogyakarta, Ratusan Penumpang Nyanyi Bareng Maliq & D’Essentials