Info Ringan
Tujuh Risiko Terlalu Banyak Mengkonsumsi Santan
Jogja,(pidjar.com)–Mengutip Medical News Today, santan sendiri mengandung sejumlah vitamin dan mineral, namun juga tinggi kalori dan lemak. Dengan demikian, mengonsumsi terlalu banyak santan tentu tak baik bagi kesehatan tubuh. Untuk itu, simak tujuh risiko dan bahaya makanan bersantan yang mungkin saja mengintai kesehatan Anda, merujuk berbagai sumber.
Memicu Naiknya Kolesterol
Santan mengandung lemak jenuh tinggi yang menjadi penyebab naiknya kolesterol, merujuk LiveStrong. Dalam satu cangkir santan mengandung 40 gram lemak saat dikonsumsi. Lemak jenuh ini dianggap buruk bagi kesehatan karena dapat meningkatkan kadar kolesterol dan risiko penyakit jantung. Namun jika Anda tak tahan dengan godaan makanan bersantan, makanlah secukupnya saja.
Menyebabkan Alergi
Dalam beberapa kasus ditemukan bahwa mengonsumsi makanan atau minuman yang terbuat dari santan dapat menyebabkan alergi bagi orang dengan kondisi kesehatan tertentu. Umumnya, penderita yang terkena reaksi alergi akan mengalami ruam, gatal, sakit perut, diare. Sementara reaksi parah akibat santan sangat jarang terjadi.
Menaikkan Berat Badan
Dengan kandungan lemak jenuh dan kalori yang tinggi, terlalu banyak mengonsumsi santan dapat merusak program penurunan berat badan Anda. Menurut Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA), dalam 1 cangkir santan full fat mengandung 445 kalori, 4,5 gram protein, 48 gram lemak, dan 6 gram karbohidrat. Itu berarti menambahkan 1 cangkir santan ke dalam makanan setiap hari dapat memicu kenaikan berat badan sekitar setengah kilogram per minggu, merujuk SFGate. Dengan demikian, jika santan dikonsumsi secara berlebihan dan sering, berat badan akan jadi tak terkontrol.
Diare dan Sembelit
Makanan yang dimasak dengan santan mengandung serat yang tinggi, yang dapat menyebabkan masalah pencernaan jika terlalu banyak mengonsumsinya. Santan tanpa pemanis biasanya mengandung 14-18 persen lebih banyak dari kebutuhan asupan serat makanan harian kita. Peningkatan konsumsi santan secara tiba-tiba dapat menyebabkan diare apabila tubuh tidak terbiasa dengan serat sebanyak itu. Alasan lain, santan juga mengandung karbohidrat terfermentasi, sehingga rentan menimbulkan masalah pencernaan seperti sembelit.
Tingkatkan Risiko Kanker
Dalam santan kemasan terdapat kandungan kimia berupa Senyawa Bisphenol-A (BPA). Senyawa ini biasanya digunakan dalam pembuatan plastik kemasan maupun botol kemasan isi ulang. Paparan bahan kimia BPA yang tinggi dapat meningkatkan risiko beragam penyakit, seperti kanker, jantung, dan gangguan reproduksi. Untuk itu, alih-alih menggunakan santan instan kemasan, lebih baik gunakan santan murni. Jika tidak ada pilihan lain, Anda harus cermat memilih dan membeli santan kalengan, tentunya yang bebas senyawa BPA.
Penumpukan Lemak Perut
Meski santan yang Anda konsumsi mengklaim tanpa pemanis, namun tubuh Anda tetap berisiko akan menyerap gula dalam jumlah tinggi. Dalam santan tanpa pemanis terkandung kadar gula sebesar 2,1 gram per porsi. Kadar gula akan semakin meningkat jika Anda menambahkan banyak gula dalam masakan. Ketika tubuh mengonsumsi banyak gula, hati akan dipenuhi dengan fruktosa dan memaksanya mengubah menjadi lemak. Kondisi ini dapat memicu lemak perut dan lemak hati.
Gangguan Usus
Santan mengandung senyawa monosakarida dan poliol yang jika dikonsumsi terlalu banyak dapat meningkatkan risiko gangguan usus. Selain itu, kandungan gula yang tinggi pada santan dapat memicu malabsorpsi fruktosa, yakni ketidakmampuan usus kecil menyerap fruktosa, yang membuatnya terkumpul pada saluran cerna. Biasanya gejala yang sering dikeluhkan seperti sakit perut, diare, mual, perut kembung, dan muntah.
-
Politik2 hari yang lalu
Sutradara TV Swasta Masuk Deretan Nama Bursa Pilkada Gunungkidul
-
Politik3 minggu yang lalu
Mandat PAN Turun, Mahmud Ardi Widanta Kembali Maju di Pilkada Gunungkidul
-
Peristiwa6 hari yang lalu
Kecelakaan Hebat di Jalan Baron, Dua Orang Tak Sadarkan Diri
-
Pariwisata4 minggu yang lalu
Menjelajahi Sejumlah Wisata Ekstrem di Kabupaten Gunungkidul yang Patut Dicoba
-
Pariwisata1 minggu yang lalu
Drini Park, Destinasi Wisata Anyar Yang Suguhkan Keindahan Kawasan Pesisir Selatan
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Bupati Gunungkidul Lantik 5 Pejabat Pimpinan dan Rotasi Puluhan Pegawai
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Mesum di Sekolah, Dua Guru SD Dipecat
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Dua Kendaraan Terlibat Kecelakaan di Jalan Jogja-Wonosari
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Tenggelam di Sungai Oya, Pelajar Ditemukan Meninggal Dunia
-
Sosial2 minggu yang lalu
Jamaah Masjid Aolia Gunungkidul Lebaran Hari Ini
-
Uncategorized2 minggu yang lalu
Sunaryanta Gelar Pertemuan dengan Petinggi Gerindra, Bahas Pilkada ?
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Puncak Arus Mudik Diperkirakan 9 April, Sejumlah Jalur Alternatif Disiapkan