Pemerintahan
DIY Dapat Jatah 30 Ton Bawang Impor, Tak Ada Kuota Khusus Untuk Gunungkidul






Wonosari, (pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Impor bawang putih untuk menjaga kestabilan harga bawang di pasaran dilakukan oleh Kementrian Perdagangan. Kemendag sudah mengeluarkan izin impor kepada lima importir sehingga pasokan bawang putih sudah bisa masuk pada awal Mei 2019 ini.
Saat ini, harga bawang putih dikeluhkan oleh masyarakat. Sejak menjelang awal Ramadan, harga komoditi ini memang mengalami trend kenaikan.
Kapala Bidang Perdagangan Disperindag Kabupaten Gunungkidul, Yuniarti Ekoningsih mengatakan, harga bawang putih di Kabupaten Gunungkidul memang masih tinggi. Pada hari Kamis (09/05/2019) pagi tadi, pihaknya memantau bawang putih di Pasar Munggi Semanu ada di kisaran Rp. 45.000,- per kilogramn.
“Untuk bawang kating di Pasar Argosari Wonosari menyentuh angka Rp. 55.000,- per kilogramnya,” kata dia.
Lebih lanjut dikatakan Yuni, untuk menekan harga bawang di pasaran saat ini di Daerah Istimewa Yogyakarta telah mendapatkan kuota bawang impor sejumlah 30 ton. Menurutnya, dari kuota bawang impor tersebut, Kabupaten Gunungkidul tidak diberi jatah khusus.







“Bawang impor langsung dilempar ke suplier oleh Disperindag DIY, terserah punya uang berapa sehingga penjual butuh berapa kilogramnya,” ujar Yuni.
Disinggung soal operasi pasar menindak harga bawang putih yang masih mahal, pihaknya menunggu instruksi dari Disperindag provinsi.
“Hingga saat ini belum dapat arahan kapan akan melakukan operasi pasar terkait kenaikan bawang putih, saat ini Disperindag provinsi sedang menunggu intruksi Kemendag,” bebernya.
Ia menambahkan, untuk operasi pasar sendiri memang telah dilakukan di sejumlah pasar. Namun dalam operasi pasar tersebut, tidak ada komoditi bawang putih di paket yang dijual murah. Adapun paket sembako yang dijual dalam operasi pasar meliputi beras 2,5 kilogram, gula pasir satu kilogram, minyak satu liter, telur satu kilogram, dan ayam potong setengah kilogram dengan harga Rp 65.000 per paketnya.
Menurut Yuni, operasi pasar telah dilakukan di desa Watusigar dan desa Jurang Jero, Kecamatan Ngawen, serta Desa Bleberan dan Desa Dengok di Kecamatan Playen pada akhir bulan lalu. Total sebanyak 600 paket disebar ke masyarakat di desa-desa tersebut.
“Kita akan terus melakukan pantauan harga dan ketersediaan sejumlah komoditi hingga hari raya mendatang,” tutup dia.