Sosial
Dinyatakan Aman, Stok Hewan Kurban di Gunungkidul Melimpah






Paliyan, (pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) DIY memastikan ketersediaan hewan sapi siap qurban di Gunungkidul mencukupi. Adapun jumlah populasi sapi di Kabupaten Gunungkidul yang siap untuk diqurban adalah berjumlah 18.700 ekor. Jumlah tersebut diklaim memenuhi kebutuhan sapi untuk qurban di wilayah Kabupaten Gunungkidul bahkan untuk luar daerah.
Kepala Bagian Pengelolaan Stabilitas Ekonomi DIY Agnes Diani Indriasari mengungkapkan, Gunungkidul merupakan satu diantara tiga wilayah di DIY yang menjadi sasaran samling pemantauan. Selain Gunungkidul, tim juga memantau Kabupaten Bantul dan Sleman. Ketiga daerah ini memiliki stok sapi yang melimpah.
“Daerah-daerah ini adalah penyuplai sapi di DIY,” kata Agnes yang juga sebagai ketua rombongan TPID DIY saat memantau hewan ternak milik Hasim Asnawi di Padukuhan Lemahbang, Desa Karangasem, Kecamatan Paliyan, Rabu (24/07/2019) siang tadi.
Lebih lanjut Agnes mengatakan, adapun harga hewan sapi siap qurban di Kabupaten Gunungkidul tergolong stabil. Yakni ada pada kisaran Rp. 18. 000.000,- hingga Rp. 22.000.000,-.
“Dari pantauan kami, semua ternak yang berada di kandang sudah laku, namun jika ada sohibul qurban yang membutuhkan si peternak siap untuk mencarikannya dari peternak lain,” tandas Agnes.







Ia memastikan hewan qurban yang dijual di pasaran ini aman. Artinya, hewan-hewan kurban tersebut tidak terpapar virus anthrax yang sempat menghebohkan Gunungkidul sejak beberapa waktu silam. Menurutnya sebelum hewan qurban dijual akan dicek terlebih dahulu oleh Labkeswan kemudian dokter hewan akan mengeluarkan SKKH.
“Jadi setiap ada transaksi jual beli hewan kurban pasti akan dicek terlebih dahulu oleh dokter hewan diperiksa jika sudah hasilnya akan diberi SKKH yang kemudian menjadi identitas hewan khususnya untuk kurban,” ujarnya.
Sementara itu, pemilik ternak sapi Hasim Asnawi mengaku, pada tahun ini permintaan sapi dari luar daerah sedikit ada penurunan. Penurunan yang ia rasakan saat ini mencapai 20%.
“Permintaan dari luar daerah hanya 13-14 ekor saja karena adanya isu anthrax, meskipun ini hanya menimpa satu kecamatan namun kan nama Kabupaten Gunungkidul ikut kesebut, para pembeli dari luar daerah juga sedikit was-was,” tandasnya.