Sosial
Plang Bank BUMN Terpasang di Lokasi Sakral Goa Pindul, Baru Sehari Langsung Dicopot Warga






Karangmojo,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Plang nama sebuah bank BUMN yang terpasang di Goa Pindul hanya berumur sehari. Baru pada Kamis (26/04/2018) kemarin plang berwarna biru tersebut dipasang berdampingan dengan tulisan Goa Pindul tepat di spot goa, pada Jumat (27/04/2018) siang ini langsung dicopot oleh pengelola. Pengelola sepakat melepas logo tersebut lantaran dianggap telah merusak estetika di lokasi wisata.
Diketahui, logo salah satu bank konvensional tersebut terpasang di batuan geosite gunung sewu bersandingan dengan tulisan Goa Pindul. Namun pemasangan yang dilakukan oleh BUMDes Desa Bejiharjo tersebut rupanya banyak yang tidak menyetujui.
Ketua Pokdarwis Dewa Bejo, Subagyo mengatakan, pihaknya sendiri menganggap dengan terpasangnya logo bank tersebut telah merusak pemandangan Goa Pindul yang masih alami. Selain itu, pengeboran yang dilakukan untuk memasang logo tersebut juga dinilai merusak lapisan batu yang telah diakui menjadi geosite gunung sewu tersebut.
"Menurut saya juga tidak etis ya dipasang itu. Seolah Goa Pindul milik bank itu, padahal ini kan milik masyarakat dan wisatawan bersama," katanya.
Pihaknya juga menyayangkan pihak BUMDes yang terkesan tiba-tiba melakukan pemasangan logo tersebut di bebatuan pintu masuk Goa Pindul. Meski ia mengakui saat ini pihak Pokdarwis sudah tidak bisa berbuat banyak lantaran pengelolaannya sudah diserahkan penuh ke BumDes. Namun sebagai perintis wisata Goa Pindul, ia meminta agar seharusnya tidak perlu melakukan pemasangan logo kerja sama di lokasi wisata yang dapat merusak alam.







"Coba tanya saja sama ahli geologi, setuju nggak mereka kalau geosite dibor untuk pasang logo bank itu," tuturnya.
Oleh karenanya, ia menghimbau agar seluruh elemen masyarakat bisa sama-sama menjaga kealamian dan keindahan alam yang masih terjaga. Tidak hanya wisatawan yang diharuskan menjaga namun juga para pemegang kuasa diminta menjadi contoh untuk tidak merusak alam.
Salah seorang pengelola lainnya, Harjono mengungkapkan, begitu dipasang, plang bank BUMN tersebut memang langsung menjadi bahan pembicaraan di kalangan pengelola. Banyak diantara warga serta pengelola yang tidak setuju dengan terpasangnya papan tersebut di lokasi yang menurutnya cukup sakral. Ia tidak mempermasalahkan apabila nantinya plang ataupun banner atau apapun sebagai bentuk kerjasama antara BUMDes dengan pihak bank dipasang di lokasi lainnya.
“Jangan lah kalau di sana, kalau di lokasi lain monggo. Ini tadi makanya seluruh pengelola sepakat untuk mencopotnya,” ucap dia.
Sementara itu, ketika dikonfirmasi Direktur BumDes Bejiharjo, Sariyanto mengatakan, pemasangan logo bank konvensional tersebut dilakukan sebagai bentuk kerja sama. Namun dengan adanya pencopotan yang dilakukan oleh kelompok setempat, pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak bank tersebut terkait bentuk kerja sama lainnya.
"Terkait ini nanti kami koordinasikan lagi ke pihak bank. Warga mencopotnya karena mungkin merasa terganggu," ungkap dia.