Sosial
Nyamar Jadi Santri Keliling Desa Minta Sumbangan, Sekelompok Lelaki Diamankan Warga






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Beberapa hari lalu, masyarakat Desa Kepek, Kecamatan Wonosari dibuat resah dengan adanya sekelompok laki-laki yang datang ke rumah-rumah warga untuk menjual sepaket kalender, perlengkapan beribadah, hingga meminta sumbangan. Para laki-laki ini berdandan bak petugas dan santri dari sebuah pesantren. Dalam beroperasi, mereka mengatasnamakan dari sebuah panti dan pondok pesantren di kawasan Playen.
Kejadian ini sendiri terjadi pada Sabtu (15/09/2019) lalu. Di hari itu, kelompok yang berjumlah 7 orang ini menyebar di wilayah Wonosari. Mereka menawarkan barang dagangan berupa sepaket Al-Quran, baju koko, dan kopiah ke warga di beberapa kawasan kecamatan Wonosari. Mereka mengaku berasal dari sebuah panti dan pondok di Kecamatan Playen. Bahkan, ada pula yang datang ke rumah warga untuk meminta bantuan keuangan untuk panti tersebut.
“Jadi modusnya ada beragam yang digunakan oleh para pelaku, tapi ya semua sama mengaku dari panti di Playen. Kalau kata mereka, uang hasil meminta bantuan dan menjual perlengkapan ibadah itu nantinya akan digunakan untuk bagi-bagi santunan pada 20 Muharom,” kata Haris, salah satu relawan Panti di Kecamatan Playen saat ditemui.
Semula, tak ada kecurigaan dari warga yang dimintai sumbangan ataupun diminta membeli perlengkapan tersebut. Beberapa warga Desa Kepek dan desa lain bahkan sempat memberikan sumbangan dan membeli perlengkapan itu. Warga sendiri ada yang mengeluarkan uang puluhan ribu hingga ratusan ribu.
Satu paket perlengkapan ibadah itu sendiri dijual dengan harga 85.000, untuk kalender seharga 20.000. Dengan modus semacam ini, banyak warga yang merasa iba dan kemudian dengan sukarela memberikan sumbangan maupun membeli dagangan mereka khususnya kalender. Namun ternyata warga tidak memperhatikan tulisan di kalender yang ternyata berasal dari wilayah Demak.







“Ketahuannya sudah pagi, jadi dari salah satu petugas Panti Playen update status mengenai adanya penipuan itu. Kemudian kami berusaha mencari, awalnya di sekitar Padukuhan Bansari itu kita dapat 5 orang,” tambah dia.
Dari situ, para pelaku terus dimintai keterangan oleh warga dan tokoh masyarakat setempat. Selanjutnya setelah dimintai keterangan, 3 orang lainnya ditemukan di wilayah Siraman. Karena terdapat beberapa orang yang dirugikan, maka 8 orang tersebut kemudian dibawa ke Polres Gunungkidul untuk proses lanjutan.
“Delapan orang itu 2 diantaranya masih di bawah umur. Sampai semalam kabarnya masih proses pemeriksaaan di Polres Gunungkidul,” paparnya.
Menurut Haris, berdasarkan pengakuan para pelaku yang diperoleh saat pemeriksaan berlangsung, mereka baru 2 hari menjelajahi wilayah Gunungkidul dan kebetulan saat berada di wilayah Playen ada sebuah panti di sana. Kemudian untuk berjualan tersebut mereka mengaku dari panti tersebut. Adapun untuk titik yang telah dijelajahi oleh kelompok ini di wilayah Playen dan Wonosari.
“Kalau sebelumnya di Bantul, Sleman, Klaten dan Jogja juga sudah mereka sasar,” jelas Haris.
Senin kemarin, proses koordinasi dan pemeriksaan masih berlanjut. Informasinya, untuk kawanan ini dikenai Tindak Pidana Ringan, pasalnya untuk kerugaian materil sendiri kurang dari 2,5 juta. Dari pelaporan ini juga masih dicari siapa saja yang menjadi korban penipuan.
“Kita juga diminta mencari korban lainnya yang sekiranya merasa dirugikan atas tindakan penipuan dan pencemaran nama baik,” terang dia.
Dari pihak kepolisian sendiri membenarkan adanya penanganan kasus penipuan yang dilakukan oleh gerombolan dari wilayah Demak yang meminta bantuan dengan mengatasnamakan panti di wilayah Playen. Kendati demikian, dari Polres sendiri masih belum bisa berkomentar banyak. Pasalnya untuk kasus ini sendiri masih dalam tahapan penyelidikan.