Pariwisata
Menuju Pariwisata Gunungkidul Yang Ramah Disabilitas


Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Kabupaten Gunungkidul ditetapkan sebagai daerah inklusi, di mana dengan ini Gunungkidul adalah daerah yang ramah terhadap penyandang disabilitas dan berupaya memperhatikan serta memberikan fasilitas yang memadai. Tak hanya di tempat umum dan kawasan perkantoran yang dilengkapi dengan sarana penunjang difabel, melainkan destinasi pariwisata pun juga diupayakan untuk ramah disabilitas.
Kendati demikian, saat ini belum secara keseluruhan destinasi wisata di Gunungkidul menyediakan sarana prasarana yang memadai bagi kalangan difabel. Baru beberapa obyek wisata yang mulai memberikan perhatian lebih, entah akses jalan ataupun spot-spot lainnya.
Sekretaris Dinas Pariwisata Gunungkidul, Harry Sukmono mengungkapkan, Pemkab Gunungkidul terus berupaya maksimal dalam memberikan pelayanan bagi wisatawan penyandang disabilitas. Salah satunya yakni memberikan fasilitas yang menunjang mobilitas saat berkunjung ke obyek wisata di Gunungkidul. Sejumlah pantai di Gunungkidul menutut Harry saat ini telah didesain agar ramah terhadap difabel.
“Beberapa spot sudah kami sediakan akses untuk saudara-saudara yang berkebutuhan khusus,” kata Harry Sukmono, Kamis (28/11/2019).
Lebih lanjut, pantai yang saat ini aksesnya telah dibangun untuk mempermudah penyandang kebutuhan khusus yakni di Pantai Drini dan Wediombo. Dua pantai ini memiliki jalan khusus yang diperuntukkan bagi penyandang disabilitas. Dengan harapan mereka lebih terbantu dengan adanya akses tersebut dan dapat lebih leluasa menikmati obyek wisata pantai.
Ia menambahkan, tak hanya akses saja, contoh lain perhatian pemerintah terhadap difabel adalah dengan membangun toilet yang representatif untuk lansia dan disabilitas. Dalam pembangunan fasilitas ini, pemkab tidak sembarangan karena menurut Harry disesuaikan dengan kondisi setiap destinasi yang ada.
“Akses jalan di dua pantai itu sudah terbangun. Kemudian untuk toilet di kawasan Goa Ngingrong dan lainnya tentu menyusul,” tambah Harry Sukmono.
Adapun prinsip yang dipegang oleh Dinas Pariwisata yakni mengupayakan pariwisata Gunungkidul yang pro disabilitas. Tentang kegiatan atau sarana yang diberikan, nantinya bergantung dengan kondisi di lapangan. Kebutuhan apa yang sekiranya mendesak dan disesuaikan dengan pengunjung yang ada.
Sementara itu, Ketua Forum Disabilitas Gunungkidul, Untung Subagyo menambahkan, saat ini belum secara keseluruhan obyek wisata di Gunungkidul ramah disabilitas. Komunitasnya memiliki harapan besar agar pemerintah memberikan layanan yang maksimal, terlebih di sejumlah obyek wisata agar ramah difabel
Pasalnya untuk selama ini, para penyandang kebutuhan khusus ini seringkali kesulitan saat hendak berekreasi. Mulai dari akses yang dijumpai sulit dilalui, hingga sarana prasarana lain yang masih belum ramah.
“Belum secara keseluruhan hanya beberapa saja yang kami jumpai. Pada umumnya kita (difabel) memiliki hak yang sama untuk menikmati potensi yang dimilik dengan tersedianya sarana yang memadai,” ujar Untung.
Ia berharap dari pemerintah nantinya berupaya semaksimal mungkin dalam pemenuhan hak tersebut. Jika dilihat sejauh ini, sudah ada perbaikan keperdulian mulai dari gedung perkantoran dan fasilitas umum yang memadahi, hingga keterlibatan difabel dalam acara baik umum maupun pemerintahan.
-
Sosial6 hari yang lalu
Pelatihan Teknis Budidaya Kelapa Sawit Tingkatkan Kapasitas Petani di Sumatera Utara
-
Uncategorized7 hari yang lalu
Perebutan Gelar Triple Crown 2025 di Indonesia Indonesia Derby 2025
-
event1 minggu yang lalu
Gunungkidul Geopark Night Specta Kembali Digelar, Simak Jadwal dan Bintang Tamunya
-
musik7 hari yang lalu
Tahun ke-11, Prambanan Jazz Festival Gaet Kenny G dan EAJ
-
Budaya7 hari yang lalu
Yogyakarta International Dance Festival Digelar di Jogja, Diikuti 8 Negara
-
Info Ringan4 hari yang lalu
Semarak Ulang Tahun Perak Tunas Mulia, Gelar Sarasehan Pendidikan Tamasya