Sosial
Warga Diimbau Tetap Tenang, Dinas Sebut Antraks Mudah Disembuhkan


Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Belasan warga Desa Gombang, Kecamatan Ponjong yang sakit dan satu orang meninggal dunia lantaran suspect antraks memang cukup membuat gempar. Pemerintah pun tergolong bergerak cukup cepat dengan memberikan antibiotik kepada ratusan warga. Untuk itu, pemerintah meminta masyarakat untuk tidak panik lantaran penyakit tersebut mudah disembuhkan.
Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Dewi Irawaty mengatakan, penyakit antraks sekitar 95 persen banyak menyerang kulit. Dalam artian penyakit akan menyerang kulit yang tampak seperti luka. Kemudian saluran pencernaan, ada keluhan seperti mual, diare serta batuk dan sesak nafas.
“Paling sering itu menyerang kulit,” ucap Dewi, Minggu (12/01/2020).
Dewi menjelaskan, penyakit antraks itu mudah disembuhkan sebab saat ini obatnya sudah ada di puskesmas ada di rumah sakit. Namun ada syaratnya, yakni bagi manusia yang terinfeksi haruslah mendapatkan penanganan cepat.
“Kalau ketemunya cepet langsung diterapi dengan antibiotik maka akan selesai dan sembuh,” katanya.
Terapi dilakukan dengan memberikan antibiotik selama 7 sampai 10 hari. Namun begitu, jika manusia tersebut kembali terinfeksi akan dapat kambuh lagi. Obat antibiotik menurut Dewi akan mampu menyembuhkan sekali infeksi.
“Diterapi sembuh ya, kalau dia terinveksi lagi ya sakit lagi,” ujarnya.
Disinggung apakah akan ditetapkan kejadian luar biasa, Dewi menilai hingga kini kejadian ini tidak disebut menjadi kejadian luar biasa. Pihaknya sudah membuat surat edaran kepada puskesmas, rumah sakit terkait penyebaran virus antraks.
Dewi juga menghimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan tidak khawatir terhadap penyebaran penyakit tersebut. Selain itu, belum ada penelitian yang menyebut penularan dari manusia ke manusia.
“Belum ada dari manusia ke manusia, masih melalui hewan ke manusia,” kata dia.
Untuk antisipasi pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar menekankan pola hidup sehat. Seperti mencuci tangan dan kaki ketika berinteraksi dengan hewan ternak.
“Kami berharap masyarakat tidak perlu panik. Pemerintah Daerah mengantisipasi dan berupaya menyelesaikan masalah yang ada. Yang penting perilaku kita. Jangan mengkonsumsi daging yang berasal dari ternak mati atau sakit,” katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pelayanan Medik dan Keperawatan RSUD Wonosari, dr. Triyani Heni Astuti mengatakan pihaknya mengaku telah siap menampung pasien suspec antraks di wilayah Gunungkidul. Menurutnya kesiapan sendiri bukan lantaran munculnya kasus di Kecamatan Ponjong namun sebagai standar pelayanan rumah sakit.
“Untuk mekanismenya ya lewat IGD, kemudian nanti kita cek dan jika suspec antraks maka akan diletakkan di ruang isolasi, kita sudah ada kok,” ucap dia.
Ia juga mengatakan, penyakit antrak yang menyerang manusia tidak perlu dikhawatirkan sebab penularannya sampai saat ini diketahui hanya bisa menular melalui hewan ke manusia. Sehingga dirinya berharap tidak ada diskriminasi di masyarakat jika nantinya memang ada temuan kasus positif antrak.
“Kita memang tidak berharap ada penyakit antraks, namun kita perlu waspada. Selama ini penularan baru diketahui dari hewan ke manusia, kalau manusia ke manusia masih dalam penelitian,” ungkap dia.
-
Uncategorized3 hari yang lalu
Perebutan Gelar Triple Crown 2025 di Indonesia Indonesia Derby 2025
-
event3 hari yang lalu
Gunungkidul Geopark Night Specta Kembali Digelar, Simak Jadwal dan Bintang Tamunya
-
Sosial2 hari yang lalu
Pelatihan Teknis Budidaya Kelapa Sawit Tingkatkan Kapasitas Petani di Sumatera Utara
-
musik3 hari yang lalu
Tahun ke-11, Prambanan Jazz Festival Gaet Kenny G dan EAJ
-
Budaya3 hari yang lalu
Yogyakarta International Dance Festival Digelar di Jogja, Diikuti 8 Negara
-
Info Ringan2 jam yang lalu
Semarak Ulang Tahun Perak Tunas Mulia, Gelar Sarasehan Pendidikan Tamasya