Connect with us

Pemerintahan

Gerbang Pak Probo, Belanja Makin Gampang Sekaligus Bantu Bangkitkan UMKM Lokal

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari, (pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi salah satu sektor yang paling terpukul pasca pandemi yang telah berlangsung selama 1,5 tahun. Di Gunungkidul sendiri, hal ini menjadi masalah yang sangat besar lantaran sektor ini menjadi ujung tombak perekonomian kalangan masyarakat. UMKM selama ini menjadi penyerap tenaga kerja terbesar. Sehingga jika sektor ini terpuruk, dikhawatirkan akan terjadi lonjakan pengangguran yang berimbas besar pada semakin menurunnya daya beli masyarakat.

Untuk membangkitkan sektor UMKM, Pemerintah Kabupaten terus menggencarkan pemanfaatan Gerakan Bangga Pakai Produk Gunungkidul (Gerbang Pak Probo) sebagai dukungan terhadap pelaku usaha kecil dan menengah lokal. Gerbang Pak Probo kini telah merambah di sistem aplikasi yang dapat sewaktu-waktu didownload melalui playstore guna memberikan kemudahan kepada masyarakat.

Untuk lebih mengenalkan aplikasi tersebut, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Gunungkidul terus menggelar sosialisasi. Tak hanya kepada para pelaku UMKM, namun juga kepada masyarakat. Bagaiamana caranya kemudian, aplikasi ini bisa dikenal dan digunakan oleh masyarakat banyak.

Berita Lainnya  Dari Bumi Handayani Untuk Korban Bencana di Palu dan Donggala

Kepala Disperindag Gunungkidul, Johan Eko Sudarto mengatakan, pihaknya memang terus berusaha untuk memperkenalkan aplikasi Gerbang Pak Probo kepada masyarakat luas. Menurutnya selama pandemi ini, ada sejumlah komoditi perdagangan yang mengalami penurunan secara drastis. Namun begitu, diakuinya ada pula sejumlah komoditi yang permintaan justru melonjak, komoditi ini terutama yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat. Ia mencontohkan penurunan pembelian terjadi pada komoditi pakaian sedangkan untuk komoditi empon-empon relatif stabil.

“Selama pandemi ada beberapa sektor yang naik dan turun dalam penjualan, pada komoditi yang berhubungan dengan kesehatan seperti empon-empon relatif stabil,” jelasnya.

Ia mengungkapkan aplikasi Gerbang Pak Probo sebagai langkah adaptasi dan inovasi di tengah perkembangan teknologi yang saat ini terjadi. Pemanfaatan teknologi dalam hal jual beli akan sangat efektif di tengah kebijakan yang membatasi kontak fisik. Aplikasi Gerbang Pak Probo hadir untuk menjembatani para pelaku usaha agar dapat memasarkan produknya lebih luas lagi.

Berita Lainnya  SPSI: Banyak Perusahaan di Gunungkidul Yang Tak Upah Buruh Sesuai UMK

“Saat ini yang paling penting adalah bisa beradaptasi di tengah pandemi dengan melakukan inovasi. Gerbang Pak Probo menjadi satu terobosan untuk membantu para pelaku usaha, dan kami harap dapat dimanfaatkan secara maksimal,” terang Johan.

Selain di sisi online, Disperindag bekerja sama dengan sektor perbankan juga telah meluncurkan armada-armada pemasaaran produk pelaku usaha di Gunungkidul. Hal ini guna menyasar pasar-pasar offline di Gunungkidul. Hingga sekarang ini, telah terdapat 30 armada yang tergabung.

“Sejak diresmikan sekitar dua minggu lalu, sudah ada 326 akun yang download aplikasi dan sudah diakses sebanyak 5.000 akun,” ujarnya.

Johan melanjutkan, jika aplikasi ini adalah sebuah tantangan dan peluang bagi pemerintah serta para pelaku usaha. Pelaku usaha memiliki peluang untuk memasarkan produknya lebih luas dan di sisi lain terdapat tantangan untuk lebih meingkatkan kualitas produk dari segi rasa hingga kemasan.

Berita Lainnya  Kartu Tani untuk Tebus Pupuk Hilang, Ini Solusi Dinas Pertanian Pangan

“Tantangan bagi pemerintah adalah bagaimana upaya untuk menyebarkan aplikasi Gerbang Pak Probo seluas mungkin sehingga lebih dikenal dan semakin banyak penggunanya yang akan berdampak pada penjualan di pelaku usaha,” lanjut dia.

Dari pemerintah daerah, ia mengatakan telah ada surat edaran nomor 518/2619 yang menghimbau untuk membeli produk-produk pelaku usaha di Gunungkidul. Agar dapat tergabung di aplikasi Gerbang Pak Probo menurutnya tidak sulit. Pelaku usaha cukup mendaftar dan melengkapi persyaratan yang ada seperti ijin usaha kemudian akan dianalisa untuk ditampilkan di aplikasi.

“Mari beli produk-produk asal Gunungkidul,” tutup Johan. (Roni)

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

bisnis2 bulan yang lalu

Tegaskan Komitmen di Hari Bumi, KAI Bandara Wujudkan Langkah Menuju Masa Depan Berkelanjutan

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Dalam rangka memperingati Hari Bumi yang jatuh pada tanggal 22 April, PT Railink sebagai operator KAI...

Pariwisata3 bulan yang lalu

Masa Angkutan Lebaran 2025, Penumpang KA Bandara Capai 390 Ribu

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – PT Railink KA Bandara Medan dan Yogyakarta mencatat sebanyak 390.475 ribu masyarakat menggunakan layanan Kereta Api...

bisnis3 bulan yang lalu

Libur Lebaran, Stasiun Yogyakarta Optimalkan Peran Sebagai Stasiun Integrasi Antarmoda

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja,(pidjar.com) – Stasiun Yogyakarta memiliki keunggulan sebagai stasiun integrasi antar moda yang mampu melayani pemudik dan masyarakat untuk berwisata...

bisnis3 bulan yang lalu

Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Dalam rangka menyambut momen Lebaran 2025, PT Railink KAI Bandara di Medan dan Yogyakarta memberikan diskon...

bisnis5 bulan yang lalu

Libur Panjang Isra Mi’raj dan Imlek, 79 Persen Tiket Terjual di Daop 6 Yogyakarta

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com)– PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta mencatatkan penjualan tiket kereta api yang signifikan pada libur...

Berita Terpopuler