Peristiwa
Catut Nama Bupati, Penipu Kelabui Takmir Masjid






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Penipuan dengan mencatut nama pejabat daerah sering terjadi. Baru-baru ini, bahkan nama Bupati Sunaryanta juga dicatut oleh oknum tidak bertanggungjawab dengan modus program bantuan pembangunan untuk rumah ibadah. Adapun penipuan dengan mengatasnamakan Bupati Sunaryanta sendiri belum lama ini dialami oleh salah seorang takmir masjid di wilayah Kapanewon Paliyan. Akibat penipuan ini, korban menderita kerugian hingga jutaan rupiah.
Kasubag Komunikasi Pimpinan, Bagian Protokol, Komunikasi Pimpinan dan Rumah Tangga Setda Gunungkidul, Sumarno mengatakan, belum lama dirinya mendapat konfirmasi dari warga Kapanewon Paliyan yang menanyakan perihal program bantuan rumah ibadah dari Bupati Gunungkidul. Penipu sendiri menggunakan aplikasi whatsapp dengan foto profil Bupati Sunaryanta bersama istri. Nomor tersebut menghubungi seorang takmir Masjid.
Dalam pembicaraan tersebut, sang penipu mengaku sebagai Bupati Sunaryanta dan mengungkapkan telah mentransfer sejumlah uang untuk pembangunan Masjid.
“Penipu mengatasnamakan bupati dan mengungkapkan telah mentransfer sumbangan berupa uang sebesar Rp 8,5 juta untuk pembangunan Masjid di Paliyan,” kata Sumarno, Senin (07/03/2022).
Namun kemudian, nomor tersebut kembali menghubungi sang takmir Masjid. Pria tak dikenal tersebut mengaku telah salah melakukan transfer. Ia beralasan bahwa untuk Masjid yang ia kelola hanya mendapatkan jatah bantuan sebesar 6 juta. Sedangkan untuk 2,5 juta sisanya merupakan bantuan untuk masjid lain.







Pelaku sendiri lantas meminta saldo 2,5 juta yang sudah terlanjur dikirim itu untuk ditransfer ke rekening lain yang ia sebut sebagai penerima bantuan.
“Takmir tersebut sebenarnya sudah berusaha memgecek saldo rekening Masjid di mana memang tidak ada uang masuk,” papar dia.
Namun kemudian, penipu yang mengatasnamakan Bupati Sunaryanta tersebut terus menyecarnya. Berbagai dalih disampaikan agar sang takmir mengembalikan uang 2,5 juta tersebut. Akhirnya, korban lantas mentransfer uang senilai 2,5 juta ke nomor rekening yang dimaksud oleh penipu.
Berselang beberapa waktu, korban berusaha untuk mengkonfirmasi hal tersebut kepada pelaku. Namun kemudian setelah ditransfer uang yang diminta, sang penipu sudah tak bisa dihubungi.
Sadar bahwa telah menjadi korban penipuan yang mengatasnamakan bupati, korban lantas melakukan konfirmasi ke bagian protokoler Sekretariat Daerah Gunungkidul.
“Kami minta kepada seluruh masyarakat untuk berhati-hati tidak mudah percaya dengan telepon atau pesan yang belum jelas sumbernya. Kami harap masyarakat konfirmasi terlebih dahulu kepada pihak yang terkait secara langsung, atau minimal bisa mencari terlebih dahulu kebenaran informasi yang diterima” ujar dia.
Ia menyebut bahwa Bupati Sunaryanta sendiri memang tidak ada program bantuan untuk rumah ibadah sebagaimana yang dimaksud oleh pelaku penipuan. Sumarno memastikan bahwa hal tersebut adalah penipuan.