Connect with us

Pemerintahan

Jelang Natal dan Tahun Baru, TPID Pantau Harga dan Stok Kebutuhan Pokok

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)– Pemerintah Kabupaten Gunungkidul bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) DIY melakukan pemantauan stok dan harga bahan pokok di Pasar Argosari dan distributor telur di wilayah Kapanewon Semanu, Kamis (07/12/2023). Pantauan ini untuk memastikan ketersediaan stok sekaligus kestabilan harga kebutuhan pokok menjelang hari raya Natal dan tahun baru.

Kepala Biro Administrasi Perekonomian dan SDA Sekretariat Daerah DIY, Yuna Pancawati mengatakan, beberapa komoditas saat ini harganya tergolong stabil. Kendati demikian ada komoditas-komoditas tertentu yang masih tinggi harganya.

Dicontohkan, untuk beras premium berkisar Rp 13.000 sampai dengan Rp 15.000. Sedangkan beras medium berkisar Rp 12.000. gula pasir Rp. 17.000, bawang putih Rp. 30.000 dan bawang kating Rp.35.000. Jarga telur di pasar terbesar di Gunungkidul ini turun dari Rp. 25.000 perkilogram menjadi Rp. 23.000.

Berita Lainnya  Cari Solusi Air Jernih Saat Musim Hujan, Bupati Ajak Menteri Basuki Tinjau Sungai Bawah Tanah Seropan

Sedangkan komoditas yang masih tinggi harganya yaitu cabai rawit. Dimana ada beberapa yang berkisar Rp 80.000 bahkan ada penjual yang masih menjual dencan harga Rp 100.000. Untuk daging sapi terbaik atau kualitas 1 berada di harga Rp 140.000 sampai Rp 150.000.

“Kalau untuk daging kualitas 2 berkisar Rp 120.000, harga ini fluktuatif ya nantinya. Sedangkan daging ayam Rp 30.000,” ucap Yuna Pancawati.

Yuna menegaskan jika dibandingkan dengan kabupaten lain, harga komoditas bahan pokok di Gunungkidul relatif lebih rendah. Namun khusus harga cabai rawit dikatakan tertinggi di Daerah Istimewa Yogyakarta.

“Beberapa ada yang lebih rendah dibandingkan kabupaten kota lain di DIY. Tapi kalau untuk cabai rawit di Gunungkidul ini justru lebih mahal dibandingkan dengan daerah lain,” paparnya.

Berita Lainnya  Penginapan Anyar Menjamur di 3 Kecamatan Pesisir, Masih Banyak Yang Tak Berizin

Untuk mengantisipasi lonjakan harga Pemda DIY bersama Kabupaten kota mengelar pasar murah. Bahkan kegiatan ini dilaksanakan hingga tingkat kalurahan, dalam waktu dekat ini pun pasar murah akan diselenggarakan di beberapa daerah.

“Tentu koordinasi untuk hal ini (pasar murah) kami lakukan. Untuk stok bahan pokok tergolong aman,” jelas Yuna.

Manajer PT. Sido Rahayu Farm, Siti Fatonah mengatakaan, harga telur dalam kurun waktu 2 minggu terakhir mengalami penurunan. Harga turun dari Rp. 24.000 menjadi Rp. 22.900. Untuk stok pun tergolong aman baik untuk mencukupi kebutuhan di Gunungkidul maupun luar daerah.

“Untuk distribusi telur memang di Gunungkidul dan wilayah lain. Kita sebanyak 70 persen di Gunungkidul sisanya 30 persen di kota dan bantul,” ujar Siti.

Berita Lainnya  Bermunculan Banyak Klaster, Kemenag Pantau Ibadah Masyarakat Saat Bulan Ramadhan

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler