Pemerintahan
Cari Solusi Air Jernih Saat Musim Hujan, Bupati Ajak Menteri Basuki Tinjau Sungai Bawah Tanah Seropan


Wonosari,(pidjar.com)–Musim penghujan seperti sekarang ini pelanggan PDAM tak jarang ada yang mengeluhkan keruhnya aliran air ke saluran rumah. Beberapa daerah memang sering terjadi seperti ini, menyikapi kondisi demikian pemerintah kabupaten Gunungkidul mengusulkan ke pemerintah pusat adanya pengadaan Water Treatmen Plant (WTP) untuk pengolahan air sebelum didistribusikan ke saluran rumah milik warga. Hal tersebut nampaknya disambut baik oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, beberapa hari lalu bahkan Menteri Basuki Hadimuljono juga menyempatkan untuk melakukan pengecekan di sumber air baku Seropan.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan Rakyat, dan Kawasan Permukiman (DPUPRKP) Gunungkidul, Irawan Jatmiko mengungkapkan Water Treatmen Plant ini merupakan alat pengolah air. Dimana air dari sumber Seropan nantinya akan diolah terlebih dahulu sebelum didistribusikan atau dialirkan ke saluran-saluran rumah pelanggan.
Hal tersebut dimaksudkan agar air yang disalurkan ini tidaklah keruh, sebab selama ini ada pelanggan di beberapa daerah yang mengeluh bahwa terkadang aliran airnya keruh, terlebih saat musim penghujan seperti sekarang.
“Jadi dari sumber itu airnya diolah dulu agar tidak keruh, setelah itu baru dialirkan ke saluran-saluran milik warga. Karena memang ada daerah tertentu yang alirannya kadang keruh,” ucap Irawan Jatmiko.
Ia menjelaskan dengan adanya pemasangan alat tersebut nantinya selain kualutas airnya lebih jernih juga kapasitas air yang diproduksi bisa lebih banyak. Diperkirakan misa mencapai 200 liter per detiknya. Disamping itu layanan distribusi air juga lebih lancar.
“Estimasi anggarannya cukup besar itu bisa lebih dari puluhan miliar. Kalau diusulkan APBD Kabupaten tentu sangat berat, maka dari itu diusulkan ke pusat dan ada sinyal bagus berkaitan dengan hal itu,”ujarnya.
“Mudah-mudahan di tahun 2022 ini segera terealisasi,” tutup dia.
Sementara itu, Bupati Gunungkidul, Sunaryanta mengungkapkan sumber air baku Seropan ini membutuhkan alat yang lebih mumpuni untuk peningkatan kapasitas pengangkatan ataupun pengolah air. Hal ini untuk peningkatan serta optimalisasi layanan untuk warga Kabupaten Gunungkidul, mengingat air masih sering menjadi permasalahan yang dihadapi di setiap tahunnya.
“Alat untuk meningkatkan kapasitas pengangkatan dan pengolahan air agar kualitasnya lebih baik lagi sangatlah diperlukan. Makanya komunikasi dengan pusat terus dilakukan agar dapat mengakses anggaran,” terang Sunaryanta.

-
Sosial4 minggu yang lalu
SMP Swasta Ini Borong Juara di LBB Gunungkidul 2023
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Tragis, Warga Prigi Tewas Usai Terlindas Bus Pariwisata di Jalan Jogja-Wonosari
-
Sosial4 minggu yang lalu
Asa Warga Karangnongko Miliki Jalan Layak Akhirnya Terwujud, Pria Ini Berjalan Merangkak
-
Hukum4 minggu yang lalu
Komplotan Pencuri Baterai Tower Telekomunikasi Diringkus Petugas
-
Politik4 minggu yang lalu
Empat Program Kunci Untuk Kemajuan Gunungkidul
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Selingkuhi Warganya, Oknum Dukuh Dituntut Mundur
-
Hukum4 minggu yang lalu
Kasus Naik Penyidikan, Korban Bullying di SD Elite Ternyata Sempat Opname di RS
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Disapu Angin Kencang, Sejumlah Rumah di Semin Rusak
-
Pemerintahan6 hari yang lalu
Besaran UMK 2024 Telah Disepakati, Gunungkidul Menjadi Yang Terendah se-DIY
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Kemarau Panjang, BPBD Gunungkidul Terus Layani Permintaan Droping Air
-
Politik4 minggu yang lalu
Gelontoran Anggaran Rp 48 Miliar Untuk Pilkada Gunungkidul 2024
-
Sosial1 minggu yang lalu
Sekian Lama Tak Disentuh Pemerintah, Pengusaha Muda Bangun 2 Ruas Jalan