Connect with us

Pemerintahan

Air dan Tenaga Kesehatan Jadi Masalah, 8 Kalurahan Jadi Kalurahan Rentan Pangan

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Setidaknya ada 8 kalurahan di kabupaten Gunungkidul tercatat masuk dalam kelompok kalurahan rentan pangan. Selain itu juga masih terdapat 1 kalurahan dengan predikat rawan pangan. Untuk itu, Pemerintah Kabupaten melalui Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul bersama dengan lintas OPD selama 2 tahun kedepan akan memberikan perhatian khusus untuk 9 kalurahan tersebut.

Perhatian yang dimaksud adalah program-program yang dapat menunjang ketahanan pangan. Mulai tahun ini pendampingan telah diberikan, kemudian program-program penuntasan rentan dan rawan pangan sendiri akan digarap pada tahun 2021 dan 2022 mendatang.

Kepala Bidang Ketahanan Pangan Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Fajar Ridwan mengungkapkan, berdasarkan survei Food Security Vulnerability Atlas (FSVA) yang dilakukan, dari 144 kalurahan di Gunungkidul masih terdapat 8 kalurahan potensi rentan pangan dan 1 kalurahan rawan pangan.

Berita Lainnya  Tak Pernah Dapat Perbaikan Sejak Dibangun, Jalan Aspal Kabupaten Ini Berubah Jadi Jalan Cor Blok

Menurutnya wilayah tersebut dikatakan rentan lantaran pemanfaatan pangan dengan indikator rasio jumlah rumah tangga tanpa air bersih terhadap jumlah rumah tangga. Artinya, apabila tidak tercover dari wilayah lain akan terjadi permasalahan.

“Sehingga kerentanan pangan tidak hanya tugas dari Dinas Pertanian dan Pangan saja tetapi berbagai instansi. Tetapi jika dari wilayah lain bisa mencukupi, maka Indikator itu akan tereliminasi,” ungkap Fajar Ridwan, Senin (30/11/2020).

Selain itu, indikator lainnya yakni, rasio jumlah penduduk per tenaga kesehatan terhadap kepadatan penduduk. Kemudian juga berkaitan dengan jumlah penduduk dan ketersediaan lahan pangan.

“Dua hal, Air dan tenaga kesehatan jika dari wilayah lain tidak dapat atau sangat sulit mengakses, maka wilayah tersebut sangat perlu punya fasilitas sendiri,” ucap dia.

Adapun data yang tercatat saat ini sebagai kalurahan rentan pangan sendiri meliputi Songbanyu, Kalurahan Girisubo; Ngawis, Kapanewon Karangmojo; Girisuko, Kapanewon Panggang; Melikan, Kapanewon Rongkop;  Tepus, Kapanewon Tepus; Wonosari, Kapanewon Wonosari; Kepek, Kapanewon Saptosari; dan Dadapayu, Kapanewon Semanu.

Berita Lainnya  Tenaga Kesehatan Banyak Terpapar Covid19, Layanan Rawat Inap Puskesmas 1 Semanu Ditutup Sementara

“Kalau perluasan lahan tentu agak sulit. Begitu pula dengan pengurangan jumlah penduduk kan tidak mungkin. Berkaitan dengan upaya penanganan daerah rentan itu yang perlu diperhatikan adalah distribusi pangan,” paparnya.

Menurutnya distribusi pangan selama ini memang tidak ada masalah. Namun demikian mengacu pada kondisi di lapangan daerah-daerah itu memang masih masuk kawasan rentan pangan.

“Kalurahan (desa) rawan pangan sekarang tinggal 1 yaitu du Tegalrejo, Kapanewon Gedangsari. Tingkat kemiskinan di wilayah ini yang menjadikan Tegalrejo masih termasuk desa rawan pangan,”imbuh dia.

Pemerintah sendiri mendorong masyarakat untuk lebih aktif dan kreatif dalam memanfaatkan apa yang dimiliki dan potensi yang ada. Sebagai contohnya untuk pengentasan kalurahan rawan dan rentan pangan. Misalnya mendorong ketahanan pangan di wilayah tersebut dengan beragam kegiatan pertanian, perkebunan dan hortikultura.

Berita Lainnya  Digaji Rp 150.000 Hingga Rp 200.000 per Bulan, Kesejahteraan Guru PAUD Jauh Dari Kata Layak

Dengan begitu ada aktivitas produksi tanaman pangan dan jenis lain. Jika sekiranya dapat dijual tentu bisa dijual untuk kebutuhan lainnya. Seperti contohnya pengembangan melon, kacang tanah, budidaya itik petelur, dan peternakan kambing. Pemanfaatan lahan pekarangan dan lainnya.

“Ketahanan pangan tentu sangat penting. Apalagi Gunungkidul sekarang ini sektor pertaniannya sedang melonjak,” jelasnya.

Selama dua tahun kedepan pemerintah akan menaruh fokus utama 9 kalurahan itu. Dengan demikian diharapkan tidak ada lagi kalurahan yang berpredikat rawan ataupun rentan pangan.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Pariwisata1 minggu yang lalu

Masa Angkutan Lebaran 2025, Penumpang KA Bandara Capai 390 Ribu

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – PT Railink KA Bandara Medan dan Yogyakarta mencatat sebanyak 390.475 ribu masyarakat menggunakan layanan Kereta Api...

bisnis2 minggu yang lalu

Libur Lebaran, Stasiun Yogyakarta Optimalkan Peran Sebagai Stasiun Integrasi Antarmoda

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja,(pidjar.com) – Stasiun Yogyakarta memiliki keunggulan sebagai stasiun integrasi antar moda yang mampu melayani pemudik dan masyarakat untuk berwisata...

bisnis3 minggu yang lalu

Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Dalam rangka menyambut momen Lebaran 2025, PT Railink KAI Bandara di Medan dan Yogyakarta memberikan diskon...

bisnis3 bulan yang lalu

Libur Panjang Isra Mi’raj dan Imlek, 79 Persen Tiket Terjual di Daop 6 Yogyakarta

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com)– PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta mencatatkan penjualan tiket kereta api yang signifikan pada libur...

bisnis3 bulan yang lalu

Demi Lancarnya Perjalanan KA, Pusdalopka Rela Tak Ada Libur

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Salah satu elemen penting yang memainkan peran strategis dalam menjaga kelancaran operasional kereta api adalah Pusat...

Berita Terpopuler