Peristiwa
Akhirnya Teridentifikasi, Korban Jatuhnya Lion Air Dimakamkan di Playen




Playen,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Suasana duka menyelimuti masyarakat Padukuhan Nogosari 1, Desa Bandung, Kecamatan Playen. Sejumlah karangan bunga dan pelayat sejak pagi tadi mulai berdatangan di rumah Marwandi, seorang pensiunan guru untuk ikut berbela sungkawa atas meninggalnya Herjuno Darpito (47) putra pertamanya yang menjadi korban kecelakaan pesawat Lion Air beberapa waktu silam.
Rabu (07/11/2018) siang tadi, untuk pertama kalinya sejak dikabarkan hilang usai terlibat dalam kecelakaan pesawat ketika hendak menuju tempat kerjanya di Pangkal Pinang, jenazah Herjuno tiba di rumah kedua orang tuanya. Jenazah pejabat di Pelindo Pangkal Pinang ini akhirnya berhasil diidentifikasi oleh tim DVI Mabes Polri usai berhasil ditemukan oleh penyelam di sekitar lokasi kejadian jatuhnya pesawat di Tanjung Karawang.
Jenazah Herjuno Darpito (47) tiba di rumah duka Padukuhan Nogosari 1, Desa Bandung, Kecamatan Playen sekitar pukul 15.35 WIB setelah diterbangkan dari Bandara Halim Perdanakusumah Jakarta pada siang tadi. Dari Bandara Adisucipto, jenazah dibawa menggunakan ambulance Rumah Sakit Hardjolukito bersama dengan rombongan keluarga, perwakilan dari tempat korban bekerja dan dari pihak Lion Air.
Sejak sirine terdengar dari kejauhan, isak tangis kesedihan pun kembali nampak begitu jelas di raut wajah masing-masing keluarga dan handai taulan Herjuno. Meski berusaha menahan sesak di dalam perasaan, namun satu sama lain dari pihak keluarga saling berusaha menguatkan diri. Marwandi pun hanya terduduk di kursi roda sembari menahan air matanya. Namun ketegaran mereka kemudian runtuh seketika saat peti jenazah Herjuno dimasukkan ke dalam rumah. Hujan air mata pun kemudian mewarnai kedatangan Herjuno ke rumahnya untuk terakhir kalinya tersebut.
Sejurus kemudian, sejumlah warga, tokoh masyarakat maupun keluarga korban lalu mensholatkan jenazah Herjuno. Tak terkecuali Marwandi yang juga turut memanjatkan doa meski sembari terbata lantaran menahan sedih dan tangis.




Menurut adik ipar korban, Heri Pujiyono, pihak keluarga mendapatkan kabar perihal teridentifikasinya jenazah Herjuno pada Selasa (06/11/2018) kemarin. Saat itu juga, keluarga besar langsung mempersiapkan pemakaman Herjuno. Sejak awal, keluarga memang telah sepakat untuk memakamkan Herjuno di TPU Jamburejo, Desa Bandung, Kecamatan Playen tak jauh dari kediaman kedua orang tuanya.
“Baru kemarin sore baru dapat kabar kalau sudah teridentifikasi. Keluarga di rumah langsung melakukan persiapan,” ungkap Heri, Rabu sore.
Diungkapkan Heri, kabar perihal nasib Herjuno sendiri memang telah lama dinanti oleh keluarga. Sejak hari pertama mendengar kabar perihal kecelakaan pesawat yang ditumpangi Herjuno, dirinya terus berkoordinasi dengan pihak yang terlibat dalam insiden. Keluarga besar juga menerbangkan perwakilan ke Jakarta untuk terus memantau kabar Herjuno.
Heri sendiri mengaku sangat kaget mendapati kakak iparnya tersebut begitu cepat meninggalkan keluarga besarnya. Sebelumnya, ia terakhir kali berkomunikasi dengan Herjuno saat pulang mendadak ke Bandung, Playen pada awal Oktober silam.
“Kalau untuk selebihnya kami belum tahu. Baru sebatas hasil identifikasi dari DNA saja,” tambah dia.
Sebagai informasi, jenazah diberangkatkan dari rumah duka yang berada di Tangerang sekitar pukul 09.00 WIB. Jenazah Herjuno lalu diterbangkan ke Yogyakarta sekitar pukul 12.00 WIB. Jasad Herjuno, bapak 1 orang anak ini sendiri secara resmi teridentifikasi melalui DNA dari kedua orang tuanya yang sebelumnya diambil oleh tim DVI dari Polda DIY.
Sejumlah orang sejak tadi pagi hilir mudik banyak yang berkunjung untuk bertakziah. Suasana duka pun sebenarnya sejak beberapa hari lalu begitu kental dirasakan oleh keluarga maupun masyarakat setempat. Saat dinyatakan nama Herjuno Darpito masuk dalam daftar nama penumpang, Senin pekan lalu, rumah Marwandi yang berada di pinggir jalan Jogja Wonosari memang selalu dipadati orang yang berkunjung. Setiap malamnya, masyarakat dan sanak saudara berkumpul untuk memanjatkan doa kepada Allah agar ada kejelasan mengenai nasib Herjuno Darpito.
Hingga pada Selasa (06/11/2018) kemarin, kabar baik diterima oleh pihak keluarga setelah salah satu jasad korban pesawat yang berhasil dievakuasi oleh tim gabungan, teridentifikasi merupakan korban atas nama Herjuno Darpito.
Pria kelahiran Gunungkidul tahun 1972 itu menjadi korban kecelakaan pesawat Lion Air saat hendak menuju Pangkal Pinang. Sejak beberapa waktu terakhir, Herjuno memang bertugas dam mendapatkan jabatan penting di Pelabuhan Pangkal Pinang. Namun takdir berkata lain, baru terbang kurang lebih 10 hingga 13 menit lamanya, pesawat yang ditumpangi Herjuno bersama 188 orang lainnya itu tiba-tiba hilang kontak dan mengalami kecelakaan di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat.
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Pemkab Gunungkidul Naikkan Gaji Pamong dan Staf Kalurahan
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Angka Kemiskinan di Gunungkidul Masih 15,18%
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Gunungkidul Ajukan Tambahan Vaksin PMK 20 Ribu Dosis
-
Peristiwa1 minggu yang lalu
3 Korban Laka Laut Pantai Drini Ditemukan Meninggal, 1 Masih Dalam Pencarian
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Gelontoran Anggaran Rp 1,5 Miliar Untuk Perbaikan Gedung Sekolah
-
Uncategorized1 minggu yang lalu
Jumlah Pengguna Kereta Api Membludak saat Libur Panjang, PT KAI Daop 6 Klaim Bisa Dorong Pertumbuhan Ekonomi Daerah
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Keluarga Korban Laka Laut di Pantai Drini Akan Terima Asuransi
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
BKPPD Periksa 2 ASN Yang Diduga Terlibat Perselingkuhan
-
Peristiwa1 minggu yang lalu
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Mengapung di Telaga
-
Sosial5 hari yang lalu
Bupati Gunungkidul Kukuhkan Pengurus FPRB Baru
-
Peristiwa1 minggu yang lalu
Belasan Wisatawan dari Mojokerto Terseret Ombak Pantai Drini
-
bisnis3 minggu yang lalu
Sleman City Hall Hadirkan Blooming Fortune dan Rangkaian Event Menarik Sambut Imlek 2025