Sosial
Alami Kemarau Terparah, Harga Air di Gedangsari Telah Sentuh Rp 400.000 Per Tangki






Gedangsari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Kemarau yang melanda kawasan Kabupaten Gunungkidul tahun ini benar-benar membawa penderitaan kepada masyarakat Kecamatan Gedangsari. Di tengah mengeringnya sumber-sumber air yang ada, saat ini warga masyarakat Gedangsari juga dihadapkan dengan minimnya bantuan dropping air. Masalah semakin bertambah lantaran di beberapa titik, masyarakat juga kembali dipusingkan dengan sulitnya medan menuju lokasi tersebut. Hal ini tentunya membuat tak semua pengemudi truk tangki berani untuk mendistribusikan air ke sana.
Di satu sisi harga air bersih kian hari kian melambung. Bahkan tepatnya di Padukuhan Tegalrejo, Desa Watugajah, harga 1 tangki air bersih ukuran 5.000 liter mencapai Rp 400 ribu.
Salah seorang warga setempat, Sutini menuturkan kemarau kali ini memang dirasa lebih panjang dibanding dengan sebelum-sebelumnya. Sumber air untuk memenuhi kebutuhan mereka telah habis, sehingga warga harus membeli air bersih. Namun yang menjadi masalah bagi dirinya atau warga lainnya, harga setangki air kini telah naik drastis dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
“Kalau bulan-bulan lalu masih sekitar Rp 350 ribu per tanki, kini harganya sudah Rp 400 ribu,” keluhnyanya, Senin (14/10/2019).
Harga yang cukup mahal tersebut tentu membuat banyak warga yang tidak mampu membeli air. Guna menyiasati tingginya harga air, warga terkadang harus patungan untuk membeli air. Dilanjutkan Sutini, jika kemudian warga sudah tidak mempunyai uang, maka warga harus menunggu uluran tangan dari para donatur yang bersedia menyisihkan rejekinya untuk membantu mereka.







Menurutnya, sudah banyak warga yang terpaksa menjual ternak-ternak mereka agar bisa bertahan hidup. Saat ini, warga sangat berharap agar hujan segera turun sehingga kesulitan air yang melanda mereka segera berakhir.
“Saat ini warga sudah semakin terjepit dengan sulitnya mendapatkan air,” imbuhnya.
Harga air bersih di wilayahnya memang cukup mahal karena lokasi dusunnya sulit untuk dijangkau. Air yang mereka belipun harus didatangkan dari Kabupaten Sleman ataupun Klaten Jawa Tengah. Medan yang terjal untuk menuju ke padukuhan ini memang membuat tidak semua penjual air bersedia droping ke wilayah ini.
“Sini memang paling tinggi letaknya. Kalau tidak hati-hati truknya bisa melorot,” tambahnya.
Sementara itu, di Padukuhan Gunungasem, Desa Ngoro-oro, Kecamatan Patuk sebanyak 104 kepala keluarga yang mengalami kesulitan air bersih dalam sebulan terakhir. Kesulitan air bersih ini baru mereka rasakan pada musim kemarau kali ini. Sebab di musim-musim sebelumnya warga masih bisa mendapatkan air bersih dari sumur milik mereka sendiri.
“Kemarau kali ini memang luar biasa. Baru kali ini kita membeli air,”tutur Mujib warga Padukuhan Gunung Asem ini.
Dalam sebulan terakhir ini, warga sudah membeli sekitar 6 tangki air untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Harga airpun bervariasi mulai dari Rp 150.000 hingga Rp 170.000 per tangkinya tergantung dari sopir yang membawa tangki tersebut. Untuk airnya harus didatangkan dari kabupaten Sleman ataupun Bantul.
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Endah Harapkan Tradisi Urbanisasi Mulai Berkurang
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Akhirnya Gunungkidul Akan Kembali Punya Bioskop
-
film2 minggu yang lalu
Diputar Bertepatan Momen Lebaran, Film Komang Ajak Rayakan Perbedaan
-
bisnis3 minggu yang lalu
Hadirkan Zona Baru, Suraloka Interactive Zoo Siap Berikan Pengalaman Interaktif dan Edukatif
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Milad ke 12, Sekolah Swasta Ini Telah Raih Ribuan Prestasi
-
bisnis4 minggu yang lalu
Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Kebakaran di Rongkop, Bangunan Rumah Hingga Motor Hangus Terbakar
-
Sosial1 minggu yang lalu
Komitmen HIPMI Gunungkidul Jaga Kebersamaan dan Dukung Kemajuan Investasi Daerah
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Jelang Lebaran, Polisi Himbau Warga Waspadai Peredaran Uang Palsu
-
bisnis4 minggu yang lalu
Catat Kinerja Positif di Tahun 2024, WOM Finance Berhasil Tingkatkan Aset 4,68 Persen
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Pemeriksaan Selesai, Bupati Segera Jatuhkan Sanski Terhadap 2 ASN yang Berselingkuh
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Puluhan Sapi di Gunungkidul Mati Diduga Karena Antraks