Politik
Ali Rasyid Bacalon Bupati Bantul Hadiri Peletakan Batu Pertama Pembangunan Pesantren Muhammadiyah Qur’an School (MQS) di Bantul






Jogja, (pidjar-com-525357.hostingersite.com)– Bakal Calon Bupati Bantul dari penjaringan partai Golkar, Ali Rasyid menghadiri acara Pengajian Akbar dan Peletakan Batu Pertama Pembangunan Pondok Pesantren Muhammadiyah Quran School (MQS) yang diselenggarakan oleh Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Kapanewon Kasihan, Ahad (12/5/2024).
Acara ini diawali dengan pengajian akbar, penggalangan dana dan peletakan batu pertama yang dihadiri oleh Ustadz Jamaludin Ahmad selaku Ketua Lembaga Pengembangan Cabang, Ranting dan Pembinaan Masjid Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Adapun pengajian tersebut juga melibatkan ribuan jamaah yang berasal dari jamaah pengajian Ahad pagi PRM Bangunjiwo Timur, PRM Bangunjiwo Barat, PRM Tamantirto Utara juga Pimpinan dan Anggota PRM/PRA serta Ortom AMM se Kapanewon Kasihan.
“Dalam acara ini ada kegiatan pengajian Akbar, penggalangan dana, juga ada kegiatan silaturahmi antar beberapa pimpinan cabang Muhammadiyah maupun Aisyiyah di seluruh ranting Yang dihadiri oleh Bapak Ir. Ahmad Syauqi Soeratno Anggota DPD RI Terpilih Dapil DIY . Kemudian harapannya akan menumbuhkan semangat gotong royong kebersamaan antar masyarakat Muhammadiyah untuk bisa bersama-sama dalam membangun atau memperluas amal ibadah Usaha dan kebermanfaatan di daerah Bantul,” kata Bakal Calon Bupati Bantul, Ali Rasyid, Senin (13/5/2024).

Ali Rasyid Bacalon Bupati Bantul Hadiri Peletakan Batu Pertama Pembangunan Pesantren Muhammadiyah Qur’an School (MQS) di Bantul
Ali Rasyid menjelaskan pembangunan Pesantren Muhammadiyah Qur’an School (MQS) di Bangunjiwo, Kasihan, Bantul itu rencananya akan memakan waktu 6 sampai 7 bulan. Sejauh ini, pihak PCM Kabupaten Bantul juga terus membuka penggalangan dana untuk mencukupi kebutuhan pembangunan tersebut dan mengajak para dermawan untuk ikut gotong royong dalam pembangunan tersebut.







MQS ini sendiri menjadi ihtiar dari PCM Kapanewon Kasihan untuk memiliki amal usaha unggulan yang berbasis Pondok Pesantren Tahfidz dan menjadi yang pertama di Indonesia, karena biasanya menggunakan istilah Muhammadiyah Boarding School (MBS). Kata dia, Muhammadiyah perlu memiliki perbedaan tidak hanya dari karakteristik nama, tetapi model pembelajaran yang berbeda yaitu model pembelajaran terintegrasi. Tentu kedepan akan lebih mengimplementasikan konsep berkemajuan yakni mengintegrasikan ilmu agama dan ilmu modernitas.
“Kita membuka juga donasi biaya-biaya untuk pembangunan guna mempercepat pembangunan fisik dan operasional dari Pesantren Muhammadiyah Qur’an School (MQS) di Bangunjiwo, Kasihan, Bantul,” imbuhnya.
Saat ini MQS telah memiliki 11 orang santri setingkat SMP, sebagai penghafal Al Qur’an, dan pada tahun 2024 ini salah satu Santri Asyraf Kautsar Daffa telah meraih medali emas pada ajang OlympicAD tingkat Nasional di Bandung. Ustadz Fatkhurrakhim selaku Direktur Ponpes MQS juga menyampaikan, bahwa MQS tahun siap menerima Santri baru untuk para penghafal Quran.
Menurut Agus Mulyono, S.E. selaku Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Kapanewon Kasihan, MQS ini adalah ihtiar PCM Kapanewon Kasihan untuk memiliki amal usaha unggulan yang berbasis Pondok Pesantren Tahfidz.