bisnis
Andalkan Air Sungai Untuk Pengairan, Petani Watusigar Kembangkan Buah-Buahan Saat Kemarau






Ngawen,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Meski musim kemarau masih panjang, namun tidak mengurangi semangat para petani di Gunungkidul untuk tetap bercocok tanam. Seperti halnya yang dilakukan oleh Kelompok Tani Maju Cikal, Kalurahan Watusigar, Kapanewon Ngawen. Ditengah kondisi sejumlah daerah kekurangan air, petani di wilayah ini justru memberanikan diri untuk menanam buah melon dan semangka di lahan seluas 3.000 meter.
Ketua Kelompok Tani Maju Cikal, Kuncung mengatakan, ia bersama anggota kelompok tani belum lama ini menanam bibit molon jenis rock dan semangka di lahan yang mereka miliki. Meski kemarau, namun tidak mengurangi niatan mereka untuk tetap memproduksi buah-buahan.
“Sudah kami perhitungkan dengan matang. Ada keyakinan tidak gagal panen karena pasokan air tetap ada, kami mengandalkan air sungai yang ada di sekitar lahan untuk pengairan,” ucap Kuncung, Selasa (06/07/2021).
Selain kebutuhan air yang cukup, lahan yang digunakan juga sangat menunjang. Sebab lahan ini merupakan lahan baru belum endemis dan basah. Sehingga kebutuhan air tidak terlalu banyak.
“Kemarin kita tanam 3.040 bibit rock melon dan 8.000 an bibit semangka,” paparnya.







Meski telah diantisipasi, namun memang ada tantangan tersendiri bercocok tanam disaat kemarau yaitu daun tanaman akan kering, untuk mengatisipasi maka disiapkan obat semprot anti keriting. Estimasi dari petani akan panen 2 bulan lagi, dari ribuan bibit tersebut dimungkinkan petani akan memanen melon dan semangka sekitar 5 ton.
“Rerata 1 buah 1,5 kg sampai dengan 2 kg, itu perkiraan kita ya. Mudah-mudahan kualitasnya juga bagus tidak ada bercak,” imbuh dia.
Sementara itu, Petugas Bidang Perkebunan dan Hortikultura Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Restu mengatakan saat ini masuk musim tanam ketiga untuk tanaman pangan. Adapun untuk perkebunan dan hortikultura mayoritas menanam cabai dan bawang merah.
“Sudah mulai semai bawang merah dan cabai saat musim seperti ini. Kita ada program bantuan untuk 50 hektare lahan menanam bawang merah biji dan 25 cabe keriting,” ucap Restu.
Sebaran wilayahnya yaitu untuk cabai keriting di Playen seluas 12 hektar dan Wonosari seluas 13 hektar. Sedangkan bawang merah tersebar di Purwosari, Panggang, Saptosari, Tanjungsari, Semanu, Ponjong, Karangmojo, Wonosari , Playen, Semin, Ngawen, Nglipar, dan Paliyan.
Budidaya bawang merah biji ini merupakan program baru yang dimaksudkan untuk menekan modal petani. Disisi lain hasil panennya lebih banyak dicontohkan estimasi 1 hektare lahan dapat menghasilkan 24 Ton bawang merah.
-
Olahraga3 minggu yang lalu
Mengenal Demon Pratama, Pemuda Gunungkidul yang Masuk Timnas Bola Pantai Indonesia
-
Pemerintahan4 hari yang lalu
Bupati Endah Harapkan Tradisi Urbanisasi Mulai Berkurang
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Bupati Copoti Reklame Tak Berizin yang Bertebaran di Gunungkidul
-
Sosial3 minggu yang lalu
Istri Wakil Bupati Gunungkidul Dilantik Jadi Ketua Tim Penggerak PKK, Ini Hal yang Akan Dilakukan
-
bisnis3 minggu yang lalu
PT Railink Raih Penghargaan 7th Top Digital Corporate Brand Award 2025
-
Uncategorized3 minggu yang lalu
Sejumlah Siswa SMA Muhammadiyah Al Mujahidin Gunungkidul Lolos SNBP
-
Uncategorized2 minggu yang lalu
Milad ke 12, Sekolah Swasta Ini Telah Raih Ribuan Prestasi
-
bisnis2 minggu yang lalu
Hadirkan Zona Baru, Suraloka Interactive Zoo Siap Berikan Pengalaman Interaktif dan Edukatif
-
bisnis2 minggu yang lalu
Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
-
bisnis2 minggu yang lalu
Catat Kinerja Positif di Tahun 2024, WOM Finance Berhasil Tingkatkan Aset 4,68 Persen
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Jelang Lebaran, Polisi Himbau Warga Waspadai Peredaran Uang Palsu
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Tren Takbir Keliling Gunakan Sound System, Ini Strategi Pemkab, FKUB dan Polisi