Pemerintahan
Anggaran di Kapanewon Mulai Menipis, Warga Mulai Ajukan Permintaan Droping Air ke BPBD Gunungkidul


Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)– Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul menyebut permintaan droping air mengalami kenaikan, hal itu menyusul mulai menipisnya anggaran yang dimiliki oleh Kapanewon untuk penanggulangan kekeringan.
Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul, Purwono, mengatakan masih berlangsungnya musim kemarau membuat anggaran penanggulangan milik Kapanewon mulai menipis. Disebutnya, ketika anggaran penanggulangan kekeringan milik Kapanewon mulai menipis maka akan dialihkan ke BPBD Gunungkidul.
“Sudah ada 6 Kapanewon yang anggarannya menipis, ada Kapanewon Panggang, Purwosari, Paliyan, Tepus, Rongkop, dan Girisubo,” jelas Purwono.
Terkait ketersediaan bantuan droping air, ia memastikan jika tidak ada masalah. Dikatakannya, pihaknya sudah menyalurkan 622 tangki dan masih menyisakan 382 tangki air untuk didistribusikan. Lebih lanjut, ditambahkannya saat ini permintaan bantuan droping air mengalami peningkatan seiring menipisnya anggaran yang dimiliki Kapanewon.
“Ada 4 Kapanewon yang mulai mengajukan, Paliyan, Panggang, Rongkop, dan Girisubo,” ungkapnya.
Pihaknya juga belum berencana mengajukan tambahan anggaran pendistribusian air bersih menggunakan BTT. Diharapkan stok bantuan droping air bersih dapat mencukupi hingga musim hujan mendatang yang diprediksi pertengahan bulan November.
“Kalau habis kemudian mengajukan tambahan, kami harapkan stoknya cukup,” tandasnya.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul, Sumadi, kekeringan pun juga semakin meluas. Data terakhir tercata ada belasan kapanewon terdampak kekeringan. Dengan kondisi yang demikian, BPBD Gunungkidul akan diperpanjangnya status siaga darurat kekeringan di Gunungkidul tersebut.
Saat ini pihaknya pun tengah menyusun draft perpanjangan status siaga kekeringan yang selanjutnya akan diserahkan ke bagian hukum Pemkab Gunungkidul. Diakuinya saat ini masih banyak wilayah yang terdampak kekeringan dan perlu dilakukan penanganan.
“Ini dalam proses melalukan perpanjangan, rencanya perpanjangan akan berlangsung mulai 1 Oktober hingga 30 November 2023 mendatang. Sekarang baru pengajuan draft ke Pemkab Gunungkidul,” ujar Sumadi.
-
Sosial6 hari yang lalu
Pelatihan Teknis Budidaya Kelapa Sawit Tingkatkan Kapasitas Petani di Sumatera Utara
-
Uncategorized1 minggu yang lalu
Perebutan Gelar Triple Crown 2025 di Indonesia Indonesia Derby 2025
-
event1 minggu yang lalu
Gunungkidul Geopark Night Specta Kembali Digelar, Simak Jadwal dan Bintang Tamunya
-
musik1 minggu yang lalu
Tahun ke-11, Prambanan Jazz Festival Gaet Kenny G dan EAJ
-
Budaya1 minggu yang lalu
Yogyakarta International Dance Festival Digelar di Jogja, Diikuti 8 Negara
-
Info Ringan4 hari yang lalu
Semarak Ulang Tahun Perak Tunas Mulia, Gelar Sarasehan Pendidikan Tamasya
-
Uncategorized19 menit yang lalu
Komitmen Dukung Kopi Lokal, KAI Daop 6 Yogyakarta Bagikan 750 Gelas Kopi Gratis ke Penumpang