Pemerintahan
Anggaran Dropping Air Dikurangi Hingga Hanya 400 Tangki, Diperkirakan Cuma Cukup 1 Bulan


Wonosari, (pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Meski hingga bulan Mei 2022 ini hujan masih terjadi, kekeringan diprediksi masih akan terjadi di sejumlah wilayah di Gunungkidul. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul sendiri telah menyiapkan bantuan droping air untuk menghadapi bencana tahunan ini. Namun begitu, anggaran untuk dropping air sendiri mengalami penurunan yang cukup besar. Jika pada tahun 2021 silam bantuan mencapai ribuan tangki, pada tahun ini, alokasi anggaran hanya cukup untuk membeli kisaran ratusan tangki saja.
Kasi Kedaruratan BPBD Gunungkidul, Sapto Wibowo, menyampaikan, jika menurut kalender musim, saat ini seharusnya telah memasuki musim kemarau. Namun memang hujan masih terjadi dalam beberapa waktu belakangan ini.
Walau demikian, berdasarkan perkiraan dari BPBD Gunungkidul, seperti tahun-baru sebelumnya, kekeringan masih akan terjadi di Gunungkidul. Sehingga pihaknya telah menyiapkan dan menyiagakan armada untuk melakukan droping air ke kawasan-kawasan yang terdampak kekeringan.
“Kalau tahun ini kuota bantuan droping air sementara kita siapkan 400 tangki,” ucapnya, Rabu (11/05/2022).
Ia menambahkan, memang terjadi pengurangan anggaran yang cukup besar berkaitan dengan pengadaan dropping air BPBD Gunungkidul. Kuota 400 tangki pada tahun ini jumlahnya jauh di bawah kuota tahun 2021 lalu. Pada tahun lalu, anggaran untuk dropping air sendiri mencapai 2.200 tangki.
Namun demikian, pihaknya akan berusaha mengakses dana Belanja Tidak Terduga (BTT) untuk menambah kuota tangki air yang akan disalurkan jika nantinya dirasa tak mencukupi.
“Jumlah itu baru sementara, setelah ada data wilayah yang memerlukan dropping air maka kami akan mengajukan tambahan anggaran melalui BTT,” imbuhnya.
Terkait dengan wilayah yang berpotensi terdampak kekeringan, ia belum dapat menyebutkannya lantaran pihaknya baru akan menggelar rapat pada pertengahan bulan Mei mendatang untuk mengetahuinya. Jika menurut data sebelumnya, sebanyak 14 kapanewon terdampak kekeringan dan diajukan memperoleh bantuan droping air.
“Ya misalnya nanti dana BTT habis dan tidak bisa menambah kuota droping air, kemungkinan akan mengandalkan dari donatur. Ada beberapa komunitas yang biasanya melakukan donasi air bersih di Gunungkidul,” ungkap Sapto.
Lantaran kuota droping air sementara hanya 400 tangki, pihaknya baru menyiagakan tiga armada untuk melaksanakan proses droping air ke depannya. Dari perhitungannya, jumlah 400 tangki sendiri memang sangat kurang untuk melakukan droping air yang merata. Ia memprediksi jika tidak ada penambahan kuota maka jumlah tersebut hanya akan bertahan selama sebulan saja.
“Sementara ada tiga armada, kalau nanti disetujui penambahan kuota maka enam armada kita siapkan untuk droping air,” pungkasnya.
-
Uncategorized2 hari yang lalu
Perebutan Gelar Triple Crown 2025 di Indonesia Indonesia Derby 2025
-
event2 hari yang lalu
Gunungkidul Geopark Night Specta Kembali Digelar, Simak Jadwal dan Bintang Tamunya
-
musik2 hari yang lalu
Tahun ke-11, Prambanan Jazz Festival Gaet Kenny G dan EAJ
-
Sosial22 jam yang lalu
Pelatihan Teknis Budidaya Kelapa Sawit Tingkatkan Kapasitas Petani di Sumatera Utara
-
Budaya2 hari yang lalu
Yogyakarta International Dance Festival Digelar di Jogja, Diikuti 8 Negara