Pemerintahan
Angka Terus Bertambah, Satuan Pendidikan Dampingi Mental Siswa untuk Cegah Bunuh Diri
Wonosari, (pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Tingginya kejadian bunuh diri masih menjadi persoalan tersendiri untuk diselesaikan. Pada tahun ini sudah terdapat 38 kejadian bunuh diri di Gunungkidul dengan gantung diri. Potensi kejadian bunuh diri tak melulu pada kelompok lansia saja, namun juga berpotensi terjadi pada usia remaja. Perlunya skema pencegahan melalui sektor satuan pendidikan diharapkan dapat merawat kesehatan mental remaja serta meminimalisir adanya kejadian bunuh diri di Gunungkidul.
Dalam sebuah studi dari Universitas Udayana mencatat dari sampel remaja usia 13 sampai 18 tahun di Indonesia, sebesar 4,75% pernah memikirkan untuk melakukan aksi bunuh diri. Dalam usia tersebut, kerap kali remaja dihadapkan masalah-masalahnya tersendiri. Tanpa adanya pendampingan dan bimbingan terkait kesehatan mental, tak menutup kemungkinan para remaja melakukan bunuh diri. Dari data lembaga Inti Mata Jiwa (Imaji) Gunungkidul, kejadian bunuh diri di Gunungkidul dilatar belakangi karena depresi, dan sebanyak 56% kejadian bunuh diri dilakukan oleh orang dengan usia produktif.
Kepala Balai Pendidikan Menengah Gunungkidul, Dwi Agus Muhdiharto mengungkapkan, di satuan pendidikan SMA dan SMK di Gunungkidul sudah mulai melakukan pengenalan terhadap kesehatan mental siswa. Hal tersebut dalam upaya untuk merawat kesehatan mental siswa dan melakukan pencegahan agar siswa tak merasa depresi dan berpikir untuk melakukan bunuh diri.
“Tahun ini sudah mulai program-program di sekolah untuk pencegahan bunuh diri, di sekolah penggerak ada kegiatan bimtek anti perundungan. Pesertanya guru dan 30 siswa setiap sekolah sebagai agen perubahan,” ungkapnya.
Adanya program-program tersebut, lanjut dia, menyusul tingginya angka bunuh diri di Gunungkidul. Tindakan ini merupakan langkah preventif guna memperhatikan kesehatan mental siswa mengingat para siswa nantinya juga akan bertambah tua.
“Sejauh ini baru ada enam sekolah ya, di SMA N 1 Wonosari, SMA N 2 Wonosari, SMA N 1 Karangmojo, SMA N 2 Playen, SMA N 1 Patuk, dan SMA Muhammadiyah Al Mujahidin Wonosari,” sambungnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Sekolah Menengah, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Gunungkidul, Tijan, menyampaikan jika di tingkat SMP di Gunungkidul juga sudah mulai program-program pencegahan bunuh diri dengan mengoptimalkan peran guru bimbingan dan konseling. Melalui guru bimbingan dan konsultasi, diharapkan para siswa dapat mencurahkan permasalahan yang dihadapi sehingga dapt terhindar dari rasa kesendirian yang dapat menuju depresi.
“Melalui guru bimbingan dan konseling dan guru pengampu sudah disisipkan pentingnya penguatan diri, penguatan karakter, dan guru BK membuka ruang untuk konsultasi,” ucapnya.
-
Uncategorized2 minggu yang lalu
Video Syur Sang Ketua Beredar, Tim 01 Tegaskan Tetap Solid Menangkan Endah-Joko
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Skandal Video Syur Pimpinan DPRD Makin Meluas, Puluhan Orang Geruduk Kantor Dewan
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Pemkab Gunungkidul Lanjutkan Proyek Penataan Wajah Kota Wonosari
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
15 Hari Pasca Pengetatan Miras di Gunungkidul, Petugas Sita Ribuan Botol Minuman Siap Edar
-
Politik1 minggu yang lalu
Mengejutkan, Heri Nugroho Mundur Dari Ketua DPD Golkar Gunungkidul
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Dua ASN Yang Dipecat Bupati Atas Skandal Perselingkuhan Diaktifkan Kembali
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Ini Desain Indah Alun-alun Wonosari, Pembangunan Dilanjutkan Tahun Depan
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Keputusan Kontroversial Plt Bupati Aktifkan ASN Yang Dipecat Karena Perselingkuhan, Ini Respon Sunaryanta
-
Sosial3 minggu yang lalu
Berkenalan Dengan Mahmud Ardi Widanta, Pengusaha Nikel Yang Nyalon Wakil Bupati Gunungkidul
-
Olahraga4 minggu yang lalu
Gunungkidul City Run and Walk 2024, Suguhkan Track dan Suasana Kota Wonosari
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Terlibat Perkelahian di JJLS, 7 Remaja dari Bantul Diamankan Petugas
-
Politik2 minggu yang lalu
Paslon Hero-Pena Gelar Kampanye Terbuka, Libatkan Anak Muda dalam Program