Sosial
Awasi Ketat Ceramah Perayaan Idul Fitri, Kemenag Gunungkidul Larang Khotib Singgung Masalah Politik Praktis






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Sholat Idul Fitri akan dilaksanakan bersama pada Jumat (13/06/2018) mendatang di ratusan tempat yang berada di 18 Kecamatan seluruh Kabupaten Gunungkidul. Dalam sholat Idul Fitri ini, para Khotib yang memimpin perayaan Idul Fitri diwajibkan menyebarkan pesan damai dan jauh dari kampanye politik praktis. Kemenag Gunungkidul sendiri akan melakukan pengawasan khusus sehingga nantinya insiden yang terjadi pada tahun lalu tak lagi terjadi.
Kepala Kementrian Agama (Kemenag) Gunungkidul, Aidi Jogansyah mengatakan bahwa dari data yang diperoleh pihaknya, sholat Idul Fitri akan digelar di 741 titik baik di Masjid maupun lapangan. Untuk mensukseskan acara ini, pihaknya telah menggandeng dan berkoordinasi dengan sejumlah pihak. Hal ini dilakukan agar nantinya sholat Ied bisa berlangsung khidmat tanpa adanya insiden apapun yang menodai perayaan Idul Fitri di Gunungkidul.
"Kita telah melakukan koordinasi dengan kepolisian, Kantor Urusan Agama (KUA) dan penyuluh agama," ujarnya, Rabu (13/06/2018).
Dengan adanya koordinasi tersebut, Kemenag berharap sholat ied di seluruh wilayah dapat berjalan dengan lancar. Dirinya juga menegaskan bahwa kejadian penyalahgunaan mimbar ceramah dakwah yang menjadi ajang penyampaian politik praktis seperti tahun lalu tidak akan terjadi lagi.
“Kami mengimbau kepada semua khotib untuk menyampaikan dakwah yang damai, membawa pesan damai, tidak melakukan ujaran kebencian,” kata Aidi.







Untuk mengantisipasi kemungkinan buruk itu terjadi, pihaknya menyiapkan tim untuk melakukan pemantauan. Nantinya tim itu akan mendeteksi Khotib atau Mubalig yang dimungkinkan menimbulkan disharmonisasi.
Pihaknya juga akan meminta naskah dakwah yang akan disampaikan oleh para penceramah saat sholat Idul Fitri. Sanksi pun telah disiapkan kepada khotib yang dengan sengaja melakukan pelanggaran.
"Kita siapkan sanksi sosial berupa tidak akan diundangnya lagi penceramah yang melanggar itu," imbuh Aidi.
Sementara itu dalam pengamanan sholat Idul Fitri, Polres Gunungkidul akan menerjunkan personil pengamanan khusus. Mengingat, titik kumpul terbanyak diperkirakan akan terjadi di Alun-alun Wonosari. Pihaknya pun membentuk tim gabungan dengan Polsek untuk melakukan pengamanan.
"Kita juga koordinasi dengan masyarakat. Intinya tetap menjaga tahun gelaran Sholat Idul Fitri aman terkendali," ujarnya.