Sosial
Bantu Warga Terdampak Kekeringan, Gerindra Gunungkidul Salurkan Ratusan Tangki Air Bersih


Wonosari,(pidjar.com)– Kekeringan masih dirasakan oleh oleh sebagian warga Kabupaten Gunungkidul. Saat ini, upaya droping air baik dari BPBD, kapanewon bahkan pihak swasta juga terus dilakukan untuk mencukuoi kebutuhan air bersih masyarakat. Seperti halnya yang dilakukan oleh DPC Gerindra Gunungkidul, dimana ratusan tangki air bersih disalurkan ke beberapa wilayah yang terdampak kekeringan.
Ketua DPC Gerindra Gunungkidul, Purwanto mengatakan, sebagian wilayah kabupaten Gunungkidul dilaporkan mengalami kekeringan yang berakibat sulitnya mendapatkan air bersih. Kondisi ini sudah dialami oleh masyarakat sejak beberapa bulan lalu, maka dari itu pihaknya menyalurkan air bersih sebagai bentuk keperdulian partai untuk masyarakat.
“Kita lakukan droping air sejak beberapa hari lalu untuk warga Gunungkidul,” papar Purwanto, Selasa (31/10/2023).
Ia mengungkapkan ada 100 tangki air bersih yang disalurkan ke warga di beberapa kapanewon. Diantaranya Kapanewon Panggang, Saptosari, Karangmojo, dan Semin. Daerah-daerah ini berdasarkan laporan yang masuk sejak beberapa bulan lalu sulit mendapatkan air bersih.
Selain mengandalkan bantuan dari pemerintah, selama musim kemarau masyarakat harus membeli air dengan harga 150 ribu bahkan lebih bila medannya sulit.
“Ya ada yang beli 2 minggu sekali untuk mencukupi kebutuhan mandi, masak dan lainnya, termasuk untuk ternak. 100 tangki ini kami sebar sesuai dengan kebutuhan di daerah mereka,” imbuh dia.
Purwanto mengatakan, kekeringan merupakan masalah sosial yang terjadi setiap musim kemarau. Pada kemarau panjang seperti sekarang ini, dampak kekeringan atau kesulitan air bersih kian meluas. Dari 18 kapanewon bisa 16 kapanewon yang terdampak kekeringan.
Ia sebagai wakil rakyat berupaya dan mendorong pemerintah untuk menuntaskan permasalahan air. Droping air merupakan penanganan jangka pendek saja, ia berharap kedepannya terdapat program jangka panjang untuk lepas dari kekeringan.
“Kami dorong untuk program nyata jangka panjang, seperti pembangunan sumur atau pamsimas maupun perluasan jaringan PDAM dengan kualitas yang lebih baik,” paparnya.
Salah seorang warga Kapanewon Panggang, Wanto mengatakan sulitnya mendapatkan air sudah dirasakan sejak akhir bulan Maret lalu. Untuk mencukupi kebutuhan air di keluarganya, ia harus membeli air tangki dari penyedia di wilayah setempat.
Sejauh ini, ia mengaku sudah tiga kali membeli air tangki kapasitas lima ribu liter dengan harga Rp. 150 ribu per tangkinya. Untuk mencukupi dalam membeli air, ia maupun warga sekitar harus menjual kambing dan ayam yang dimiliki.
“Ya dijual hewannya untuk beli air, rasanya ya berat,” ucap Wanto.
Setiap kali membeli air tangki, biasanya ia habiskan dalam kurun waktu sekitar 20 hari sampai 30 hari. Disebutnya kebutuhan air di keluarganya semakin tinggi apabila memiliki hewan ternak, karena mau tidak mau harus mengalokasikan air yang ia beli untuk minum ternak. Selama ini ia dan warga lainnya mengandalkan bak penampungan air sebagai sumber air di rumah tangga.
Ia hanya bisa berharap pipanisasi yang ada bisa dijalankan dengan optimal sehingga bisa menjangkau semua tempat di wilayahnya. Terlebih, rumah yang ia tinggali berada di perbukitan yang selama ini belum terjangkau pipa untuk dialiri air.

-
Sosial4 minggu yang lalu
SMP Swasta Ini Borong Juara di LBB Gunungkidul 2023
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Tragis, Warga Prigi Tewas Usai Terlindas Bus Pariwisata di Jalan Jogja-Wonosari
-
Sosial3 minggu yang lalu
Asa Warga Karangnongko Miliki Jalan Layak Akhirnya Terwujud, Pria Ini Berjalan Merangkak
-
Hukum4 minggu yang lalu
Komplotan Pencuri Baterai Tower Telekomunikasi Diringkus Petugas
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Selingkuhi Warganya, Oknum Dukuh Dituntut Mundur
-
Politik4 minggu yang lalu
Empat Program Kunci Untuk Kemajuan Gunungkidul
-
Hukum4 minggu yang lalu
Kasus Naik Penyidikan, Korban Bullying di SD Elite Ternyata Sempat Opname di RS
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Disapu Angin Kencang, Sejumlah Rumah di Semin Rusak
-
Pemerintahan5 hari yang lalu
Besaran UMK 2024 Telah Disepakati, Gunungkidul Menjadi Yang Terendah se-DIY
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Kemarau Panjang, BPBD Gunungkidul Terus Layani Permintaan Droping Air
-
Politik3 minggu yang lalu
Gelontoran Anggaran Rp 48 Miliar Untuk Pilkada Gunungkidul 2024
-
Sosial1 minggu yang lalu
Sekian Lama Tak Disentuh Pemerintah, Pengusaha Muda Bangun 2 Ruas Jalan