Connect with us

Sosial

Banyaknya Korban Kekerasan pada Perempuan dan Anak Enggan Lapor, Apa Alasanya?

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Kasus kekerasan yang dialami perempuan dan anak pada tabun 2020 cukup tinggi. Hal ini ternyata merupakan dampak dari pandemi. Diperkirakan korban kasus kekerasan yang dialami masih banyak yang belum dilaporkan.

Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Anak Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa(DP3AKBMD) Kabupaten Gunungkidul, Rumi Hayati mengatakan, pada tahun 2020 terdapat 28 kasus kekerasan yang dilaporkan kepada UPT Perlindungan Perempuan dan Anak DP3AKBMD. Ia menyebut, kekerasan akibat pandemi disebabkan karena keterbatasan ruang gerak, kejenuhan di dalam rumah dan masalah ekonomi.

“Dari dua yang kami dampingi rerata pemicunya adalah masalah-masalah tersebut,” ucap Rumi, Selasa (16/02/2021).

Diktakan Rumi, masih ada banyak korban kekerasan yang tidak berani melapor. Di antaranya adanya amggapan bahwa kekerasan yang dialami merupakan aib. Adapula yang mendapatkan ancaman atau tekanan dari pelaku.

Berita Lainnya  Puluhan Petugas Medis Jalani Isolasi, Dinas Jamin Pelayanan Tidak Terganggu

“Juga ada yang belum tahu bahwa yang mereka alami adalah bentuk kekerasan dimana pelakunya bisa terkena sanksi dan pasal,” jelas Rumi.

Di samping itu, Rumi mengungkapkan, banyak korban belum banyak yang tahu kemana mereka akab melaporkan kekerasan yang ia terima. Kebanyakan mereka tidak tahu jika ada pendampingan apabila kasus kekerasan menimpanya.

“Kasusnya macam-macam. Kasus ini saling berkaitan, kami memang fokus edukasi kepada masyarakat agar tidak merasa takut untuk melapor,” papar dia.

Terpisah, Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Satreskrim Polres Gunungkidul, Ipda Ratri Ratnawati mengatakan, di tahun 2020 terdapat 22 kasus kekerasan yang dimana korbannya ialah perempuan dan anak. Kasus ini meningkat jika dibandingkan dua tahun terakhir. Dimana pada tahun 2018 pihaknya menangani 15 kasus. Sementara pada 2020 menangani 16 kasus.

Berita Lainnya  Dukuh "Dipaksa" Mundur Lurah, Janaloka Gerudug DPRD Gunungkidul

“Paling banyak ialah kasus KDRT ada 13 kasus, masalah ekonomi selama pandemi menjadi salah satu pemicu dari kasus ini,” pungkasnya.

 

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Pariwisata2 minggu yang lalu

Masa Angkutan Lebaran 2025, Penumpang KA Bandara Capai 390 Ribu

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – PT Railink KA Bandara Medan dan Yogyakarta mencatat sebanyak 390.475 ribu masyarakat menggunakan layanan Kereta Api...

bisnis2 minggu yang lalu

Libur Lebaran, Stasiun Yogyakarta Optimalkan Peran Sebagai Stasiun Integrasi Antarmoda

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja,(pidjar.com) – Stasiun Yogyakarta memiliki keunggulan sebagai stasiun integrasi antar moda yang mampu melayani pemudik dan masyarakat untuk berwisata...

bisnis4 minggu yang lalu

Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Dalam rangka menyambut momen Lebaran 2025, PT Railink KAI Bandara di Medan dan Yogyakarta memberikan diskon...

bisnis3 bulan yang lalu

Libur Panjang Isra Mi’raj dan Imlek, 79 Persen Tiket Terjual di Daop 6 Yogyakarta

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com)– PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta mencatatkan penjualan tiket kereta api yang signifikan pada libur...

bisnis3 bulan yang lalu

Demi Lancarnya Perjalanan KA, Pusdalopka Rela Tak Ada Libur

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Salah satu elemen penting yang memainkan peran strategis dalam menjaga kelancaran operasional kereta api adalah Pusat...

Berita Terpopuler