Sosial
Puluhan Hektar Lahan Pertanian Diacak-acak Monyet, Pemkal Kemadang Bakal Datangkan Pawang


Tanjungsari,(pidjar.com)–Serangan monyet ekor panjang masih terus menghantui masyarakat di pesisir selatan Gunungkidul. Bahkan beberapa pekan terakhir ini, serangan yang terjadi semakin parah di mana ribuan kera secara massif menyerang ladang milik warga. Salah satu yang paling terdampak adalah lahan pertanian yang ada di Kalurahan Kemadang, Kapanewon Tanjungsari. Puluhan hektar tanaman milik petani dijarah oleh ribuan kera. Mengantisipasi terus meluasnya serangan dan juga kerugian petani, Pemerintah Kalurahan Kemadang menjalin kerjasama dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) untuk melakukan penanganan.
Kepada pidjar.com, Lurah Kemadang, Sutono mengatakan, serangan monyet ekor panjang sudah terjadi sejak lama. Saat musim panen seperti sekarang, petani harus merugi lantaran sebagian tanaman di ladang mereka hancur dijarah oleh monyet ekor panjang.
“Cukup parah dan sudah sangat merugikan petani. Kita menerima banyak laporan dan keluhan dari petani yang lahannya rusak dan tidak bisa dipanen,” kata Sutono, Senin (15/02/2021).
Adapun berdasarkan pemetaan yang dilakukan, selama ini lahan yang diserang oleh monyet ekor panjang di Kemadang mencapai 30 hektare. Selama ini, para petani hanya bisa mengantisipasi serangan tersebut dengan cara-cara manual. Seperti misalnya dipasang jaring ataupun dengan menunggui ladang mereka secara bergantian. Namun, semakin banyaknya kawanan kera yang terus berdatangan, membuat para petani kewalahan dan seakan hanya bisa pasrah.
Belum lama ini, Kalurahan menerima kunjungan dari BKSDA dan Konservasi Keanekaragaman Hayati (KKH). Di mana lembaga ini akan bekerjasama untuk mengatasi serangan monyet ekor panjang yang terjadi di wilayah Kemadang. Rencananya BKSDA dan KKH akan mendatangkan pawang dari Suku Badui untuk menangkap monyet-monyet ini agar populasi mereka tidak semakin banyak.
“Rencananya akan didatangkan dari Suku Badui untuk melakukan penangkapan. Kemungkinan akan dimulai bulan Juli atau Agustus 2021 mendatang,” tambahnya.
Terpisah, Panewu Tanjungsari, Rakhmadian menuturkan jika pihaknya belum mendapatkan laporan mengenai serangan monyet di Tanjungsari . Namun demikian, berdasarkan pengamatan yang dilakukan, habitat monyet banyak ditemukan di sekitar Pantai Kukup, Baron dan beberapa pantai di Kapanewon Tanjungsari.
“Ya habitatnya ditemui di sekitar pantai selatan,” imbuhnya.
Untuk penanganan era ekor panjang ini juga memang pernah ada usulan pemberantasannya, namun demikian menjadi dilema tersendiri karena ada keraguan.
“Masih simpang siur apakah monyet ini masuk hewan yang dilindungi atau tidak. Kita menunggu instruksi lanjutan,” papar dia.

-
Sosial4 minggu yang lalu
SMP Swasta Ini Borong Juara di LBB Gunungkidul 2023
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Tragis, Warga Prigi Tewas Usai Terlindas Bus Pariwisata di Jalan Jogja-Wonosari
-
Sosial4 minggu yang lalu
Asa Warga Karangnongko Miliki Jalan Layak Akhirnya Terwujud, Pria Ini Berjalan Merangkak
-
Hukum4 minggu yang lalu
Komplotan Pencuri Baterai Tower Telekomunikasi Diringkus Petugas
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Selingkuhi Warganya, Oknum Dukuh Dituntut Mundur
-
Politik4 minggu yang lalu
Empat Program Kunci Untuk Kemajuan Gunungkidul
-
Hukum4 minggu yang lalu
Kasus Naik Penyidikan, Korban Bullying di SD Elite Ternyata Sempat Opname di RS
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Disapu Angin Kencang, Sejumlah Rumah di Semin Rusak
-
Pemerintahan6 hari yang lalu
Besaran UMK 2024 Telah Disepakati, Gunungkidul Menjadi Yang Terendah se-DIY
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Kemarau Panjang, BPBD Gunungkidul Terus Layani Permintaan Droping Air
-
Politik4 minggu yang lalu
Gelontoran Anggaran Rp 48 Miliar Untuk Pilkada Gunungkidul 2024
-
Sosial1 minggu yang lalu
Sekian Lama Tak Disentuh Pemerintah, Pengusaha Muda Bangun 2 Ruas Jalan