Sosial
Puluhan Hektar Lahan Pertanian Diacak-acak Monyet, Pemkal Kemadang Bakal Datangkan Pawang
Tanjungsari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Serangan monyet ekor panjang masih terus menghantui masyarakat di pesisir selatan Gunungkidul. Bahkan beberapa pekan terakhir ini, serangan yang terjadi semakin parah di mana ribuan kera secara massif menyerang ladang milik warga. Salah satu yang paling terdampak adalah lahan pertanian yang ada di Kalurahan Kemadang, Kapanewon Tanjungsari. Puluhan hektar tanaman milik petani dijarah oleh ribuan kera. Mengantisipasi terus meluasnya serangan dan juga kerugian petani, Pemerintah Kalurahan Kemadang menjalin kerjasama dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) untuk melakukan penanganan.
Kepada pidjar-com-525357.hostingersite.com, Lurah Kemadang, Sutono mengatakan, serangan monyet ekor panjang sudah terjadi sejak lama. Saat musim panen seperti sekarang, petani harus merugi lantaran sebagian tanaman di ladang mereka hancur dijarah oleh monyet ekor panjang.
“Cukup parah dan sudah sangat merugikan petani. Kita menerima banyak laporan dan keluhan dari petani yang lahannya rusak dan tidak bisa dipanen,” kata Sutono, Senin (15/02/2021).
Adapun berdasarkan pemetaan yang dilakukan, selama ini lahan yang diserang oleh monyet ekor panjang di Kemadang mencapai 30 hektare. Selama ini, para petani hanya bisa mengantisipasi serangan tersebut dengan cara-cara manual. Seperti misalnya dipasang jaring ataupun dengan menunggui ladang mereka secara bergantian. Namun, semakin banyaknya kawanan kera yang terus berdatangan, membuat para petani kewalahan dan seakan hanya bisa pasrah.
Belum lama ini, Kalurahan menerima kunjungan dari BKSDA dan Konservasi Keanekaragaman Hayati (KKH). Di mana lembaga ini akan bekerjasama untuk mengatasi serangan monyet ekor panjang yang terjadi di wilayah Kemadang. Rencananya BKSDA dan KKH akan mendatangkan pawang dari Suku Badui untuk menangkap monyet-monyet ini agar populasi mereka tidak semakin banyak.
“Rencananya akan didatangkan dari Suku Badui untuk melakukan penangkapan. Kemungkinan akan dimulai bulan Juli atau Agustus 2021 mendatang,” tambahnya.
Terpisah, Panewu Tanjungsari, Rakhmadian menuturkan jika pihaknya belum mendapatkan laporan mengenai serangan monyet di Tanjungsari . Namun demikian, berdasarkan pengamatan yang dilakukan, habitat monyet banyak ditemukan di sekitar Pantai Kukup, Baron dan beberapa pantai di Kapanewon Tanjungsari.
“Ya habitatnya ditemui di sekitar pantai selatan,” imbuhnya.
Untuk penanganan era ekor panjang ini juga memang pernah ada usulan pemberantasannya, namun demikian menjadi dilema tersendiri karena ada keraguan.
“Masih simpang siur apakah monyet ini masuk hewan yang dilindungi atau tidak. Kita menunggu instruksi lanjutan,” papar dia.
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Gunungkidul Kembali Beri Sanksi ke ASN, Satu Diantaranya Dipecat
-
Pemerintahan6 hari yang lalu
Habiskan Anggaran 41 Miliar, Puluhan Titik Ruas Jalan Gunungkidul Diperbaiki
-
Politik1 minggu yang lalu
Sunaryanta -Ardi Sisir Basis Muhammadiyah
-
Politik2 minggu yang lalu
Pecah Kongsi PKB-NU di Pilkada Gunungkidul, Ulama Kukuh Tetap Dukung Sunaryanta
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Kapasitas Mulai Penuh, Pemkab Gunungkidul Wacanakan Perluasan TPAS Wukirsari
-
Politik2 minggu yang lalu
Tim Sunaryanta-Ardi Dibentuk, Gabungkan Relawan dan Mesin Partai Langganan Pemenang Pilkada
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Kecelakaan Tunggal, Sebuah Mobil Terpental Hingga Seberangi Sungai di Playen
-
Politik3 minggu yang lalu
Show Of Force Sunaryanta-Ardi, Lari ke KPU Bawa Ribuan Relawan
-
event4 minggu yang lalu
Tiang Senja Gelar Pameran Tunggal Bertajuk Api dalam Titik Perhatian
-
Uncategorized3 hari yang lalu
Tertabrak Fortuner, Pemotor di Gunungkidul Terseret 20 Meter Hingga Tewas
-
Peristiwa1 minggu yang lalu
Rem Blong, Bus Pariwisata Tabrak Lapak Pedagang di JJLS
-
Politik2 minggu yang lalu
Benyamin Sudarmaji Deklarasikan Dukungan Untuk Sunaryanta-Ardi