fbpx
Connect with us

Peristiwa

Bau Menyengat Diduga dari Limbah Resto Buat Warga Kesal

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Iklim investasi yang tinggi namun tidak disertai kajian ilmiah mengenai lingkungan seringkali membuat gesekan dan konflik di tengah masyarakat. Seperti halnya masyarakat di Padukuhan Kepek 2, Kalurahan Kepek, Kapanewon Wonosari. Sedikitnya 10 Kepala Keluarga yang berada di belakang restoran Star Steak yang menjual aneka macam sajian olahan steak merasa dirugikan. Mereka merasakan ketidaknyamanan dengan sistem pengolahan limbah produksi.

Setahun belakangan ini, warga geram lantaran saluran limbah dari restoran dialirkan ke sungai Kepek II. Bau yang cukup menyengat serta warna air sungai yang berubah menjadi hitam diduga karena aliran limbah olahan ayam.

“Sebelumnya gak sebau ini, tapi setelah dibangun restoran itu bau warnanya juga berubah,” ucap salah satu warga di pinggir sungai, Dwi Astuti kepada pidjar-com-525357.hostingersite.com, Selasa (15/09/2020).

Sebelum Pandemi Covid19 datang, restoran tersebut memang cukup ramai pelanggan. Air yang keluar melalui pipa pun bisa dibilang sepanjang hari. Pihaknya bersama warga lain sudah berkali-kali menegur.

Berita Lainnya  Main Air di Pantai Sepi, Anggota Club Motor Tenggelam di Pantai Wohkudu

“Pipa yang besar kan pas di belakang rumah saya, baunya minta ampun, kami ingatkan, eh malah pipa salurannya dipanjangkan, justru warga yang terdampak lebih banyak,” papar dia.

Dwi menyebut, setiap berkali-kali diingatkan, pihak manajemen resto yang memiliki cabang di DIY Jateng tersebut berkelit bahwa air yang keluar sudah melalui proses pengolahan. Namun, seakan kontradiktif dari yang dibicarakan, Dwi sudah berkali-kali melihat air keluar dengan warna keruh.

“Harapan kami ya itikad baik lah, mereka kan enak, restonya laris, dapat uang, lha kami sebagai warga pinggiran dapat apa, bau tok,” ungkap dia kesal.

Senada dengan Dwi, Metua RT 02 RW 09, Padukuhan Kepek II, Joko Nugroho mengatakan, komunikasi sudah berkali-kali dicoba olehnya dan warga. Puncaknya, saat warga protes langsung ke restoran, namun pihak manajemen mendatangi rumah ketua RT dengan membawa sejumlah orang berpenampilan seperti preman.

Berita Lainnya  Gegara Kucing, Warung Andoko Ludes Dilalap Api

“Herannya saya, mereka kan perusahan besar, kenapa sih untuk masalah seperti ini tidak ada solusi,” tutur Joko.

Ia menambahkan kala itu, pihak restoran juga mengakui bahwa saluran pengolahan limbah mengalami overload. Sehingga banyak ampas limbah yang keluar dan turun ke sungai.

“Saya juga sudah ngasih tau, siapa saja yang terdampak dan berapa warga, saya minta mbok buang limbahnya bikin sendiri tapi mereka berdalih struktur tanah Gunungkidul berbatu jadi tidak bisa meresap,” papar Joko.

Tak lama dari mendatangi rumah Joko, pihak manajemen restoran ini kemudian membuat saluran limbah dengan pipa kecil ke arah selatan. Namun, justru makin mencemari lingkungan dan berdampak cukup luas.

Berita Lainnya  Jainuri Menghilang Usai Pamitan Hendak ke Pantai Drini

“Dampaknya yang tadinya cuma lima KK, sekarang jadi 10 KK karena pipanya dibuat lebih jauh,” kata Joko.

Pihaknya menyayangkan pihak manajemen yang mana tidak memperhatikan kajian lingkungan hidup dalam pembuangan limbah. Padahal, lanjut Joko, sungai Kepek II sebelumnya jernih dan tidak mengeluarkan bau menyengat.

“Karena wilayah ini cukup padat penduduk ya harapannya bisa ambil titik temu agar semua nyaman,” tutup Joko

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Pariwisata1 minggu yang lalu

Kementerian BUMN dan Sejumlah Perusahaannya Bagikan Bantuan TJSL ke Warga DIY

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/VID-20241224-WA0007.mp4  Jogja, (pidjar.com)– Kementerian BUMN bersama perusahaan yang berada di bawah naungan BUMN, salah satunya PT Kereta Api Indonesia (Persero)...

Pariwisata3 minggu yang lalu

Okupansi Hotel di Gunungkidul Hampir 100 Persen 

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/VID-20241224-WA0007.mp4Wonosari,(pidjar.com)– Momen libur natal dan tahun baru 2025 menjadi hal positif bagi Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) okupansi hotel sangat...

Pariwisata3 minggu yang lalu

10 Ribu Wisatawan Kunjungi Gunungkidul Dimalam Pergantian Tahun 

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/VID-20241224-WA0007.mp4Wonosari,(pidjar.com)– Dinas Pariwisata Gunungkidul mencatat sebanyak 10 ribu wisatawan mengunjungi destinasi wisata di Gunungkidul saat perayaan malam tahun baru 2025....

Pariwisata3 bulan yang lalu

Miliki Daya Tarik Tersendiri, Wota-wati Bersolek Jadi Kawasan Green Tourism

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/VID-20241224-WA0007.mp4Girisubo,(pidjar.com)– Padukuhan Wota-wati yang berada di Kalurahan Pucung, Kapanewon Girisubo merupakan daerah yang memiliki keunikan tersendiri dibandingkan dengan padukuhan lain...

Pariwisata4 bulan yang lalu

Daop 6 Yogyakarta Bersama Korlantas Polri Gelar Sosialisasi Keselamatan, Pelanggaran Lalu Lintas Ditindak

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/VID-20241224-WA0007.mp4  Jogja, (pidjar.com) — Daop 6 Yogyakarta bersama Korlantas POLRI melakukan sosialisasi keselamatan dan penindakan pelanggaran lalu lintas di area...

Berita Terpopuler