Pemerintahan
Beda Hitungan Data Stunting Gunungkidul, Pusat Naik, Daerah Turun
Wonosari,(pidjar.com)– Stunting merupakan salah satu permasalahan kesehatan yang menjadi prioritas penanganan pemerintah daerah hingga pusat. Sebab data yang ada, stunting cukup tinggi untuk menekannya pun berbagai program digagas dan direalisasikan oleh pemerintah.
Belum lama ini pemerintah pusat merilis data stunting di Gunungkidul berdasarkan survei pengambilan sampel di daerah tergolong tinggi, yakni mencapai 23 persen dari jumlah anak yang ada. Prosentase tersebut mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan tahun 2021 lalu yang hanya berada di 21 persen.
Akan tetapi, jumlah tersebut berbeda dengan hitungan petugas Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul. Berdasarkan by name by address yang ada, tahun 2022 kasus stunting di Gunungkidul justru turun dari yang semula 15,75 persen menjadi 15,37 persen.
“Memang ada perbedaan data dari pemerintah pusat dengan pemerintah daerah. Kalau pusat kan hitungannya kemarin dari sampel yang diambil, sedangkan daerah ada by name by addressnya,” ucap Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Dewi Irawaty.
Berbagai program diupayakan oleh pemerintah untuk menekan angka stunting di daerah. Intervensi juga dilakukan, termasuk koordinasi lintas sektoral dan pemberian pemahaman terhadap orang tua.
Ia menjelaskan, sebagian besar penyebab anak stunting adalah asupan gizi, sanitasi, hingga fenomena pernikahan dini yang banyak terjadi. Termasuk dengan anemia merupakan faktor utama penyebab stunting.
“Anemia menjadi salah satu faktor. Perlu kesadaran dan dukungan bersama untuk menekan kasus stunting,” imbuh dia.
Bupati Gunungkidul Sunaryanta mengatakan edukasi ke masyarakat jadi cara utama untuk pencegahan stunting. Ia pun ingin angka stunting di wilayahnya bisa turun semaksimal mungkin.
“Kalau bisa lebih rendah dari angka nasional, yang di kisaran 14 persen,” kata Sunaryanta.
Kemarin pagi, Kapolda DIY Irjen Suwondo Nainggolan dan Danrem 072/Pamungkas Brigjen TNI Puji Cahyono bersama jajarannya bantuan makanan untuk penanganan stunting di Gunungkidul. Kapolda DIY Irjen Suwondo Nainggolan mengatakan, tahap pertama menyalurkan 4.568 paket makanan jadi berupa telur, kacang hijau, dan vitamin.
“Rencananya ada 3 tahap setiap 2 minggu sekali. Setiap kali pelaksanaan nanti akan dilakukan evakuasi,” ucap Kapolda.
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Selisih Tipis Antar Caleg PDIP, Bagaimana Nasib Ketua DPRD Gunungkidul?
-
Politik2 minggu yang lalu
Suara Jeblok, PDIP Akui Kalah Rekruitmen dan Salah Tunjuk Ketua Bapilu
-
Politik4 minggu yang lalu
Persaingan Sengit Antar Parpol, Golkar Optimis Raih 6 Kursi DPRD Gunungkidul
-
Politik3 minggu yang lalu
Hampir Separuh Incumbent Tumbang, Termasuk Ketua DPRD
-
Sosial2 minggu yang lalu
Beda Hitungan, Jamaah Aolia Gunungkidul Mulai Sholat Tarawih Malam Ini
-
Politik4 minggu yang lalu
Selisih Tipis dengan Incumbent, Timses Klaim Anti Kumala Sari Duduki Kursi Dewan dari Dapil IV
-
Politik2 minggu yang lalu
21 Caleg Baru Akan Duduki Kursi DPRD Gunungkidul
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Siswa Disabilitas SMP Negeri di Wonosari Dirundung Hingga Patah Jari
-
Pendidikan1 minggu yang lalu
Capaian Prestasi SMA Mubammadiyah Al Mujahidin di Olympicad Nasional
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Seorang Perempuan Ditemukan Gantung Diri
-
Info Ringan4 minggu yang lalu
Menghabiskan Waktu Libur Akhir Pekan di Pesisir Selatan Gunungkidul, Wisata Unik Nan Indah
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
25 Kambing Milik Warga Sawahan Mati Mendadak