Pariwisata
Begini Antisipasi Dinas Pariwisata Cegah Fenomena Nuthuk Rego Oleh Pedagang Nakal
Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Jajanan di obyek wisata Malioboro Jogja tengah banyak dibicarakan di sejumlah platform media sosial. Hal ini terjadi setelah keluhan salah seorang pengunjung perihal harga mahal saat makan di Malioboro viral. Adapun fenomena nuthuk rego semacam ini memang acap kali terjadi di lokasi wisata.
Sebagai salah satu daerah wisata utama yang terkenal di DIY, Gunungkidul terus menerapkan antisipasi terhadap beroperasinya para pedagang nakal. Pengawasan dan peninjauan terus dilakukan agar fenomena semacam ini tak terjadi di obyek-obyek wisata Gunungkidul.
Sekretaris Dinas Pariwiwsata Gunungkidul, Harry Sukmono memastikan, rumah makan di Gunungkidul khususnya di kawasan wisata tidak ada permainan harga yang dilakukan wisatawan. Sejauh ini menurut Harry, pihaknya belum pernah menerima keluhan dari para wisatawan yang merasa dirugikan setelah makan di rumah makan di Gunungkidul.
“Dulu pernah ada keluhan harga yang mahal ini terkait dengan sewa gazebo. Ini pun sudah empat tahun yang lalu,” ujar Harry, Selasa (01/06/2021).
Harry menerangkan, pihaknya terus rutin melakukan pemantauan terhadap kestabilan harga makanan di kawasan wisata. Hal ini dilakukan agar nantinya, wisatawan tetap nyaman dalam berkunjung ke daerah wisata. Ia sangat menyadari, yang paling utama dalam pengembangan pariwisata adalah menjual citra. Jika wisatawan nyaman, maka nantinya obyek wisata akan lebih mudah berkembang dan tidak tersapu zaman.
“Seluruh pedagang sudah sepakat untuk tidak nuthuk harga yang justru bisa merugikan mereka semua,” katanya.
Meski pantauan terus dilakukan, ia juga meminta kepada wisatawan yang berkunjung ke Gunungkidul apabila mendapati peristiwa yang tidak semestinya bisa segera melakukan laporan di laman e lapor yang disediakan Pemkab Gunungkidul. Ia memastikan terbuka dengan semua laporan apabila memiliki bukti yang kuat.
“Pemkab sudah punya e situs, keluhan di media sosial juga akan kami akomodor,” tukas Harry.
Sementara itu, Ketua PHRI Gunungkidul, Sunyoto mengaku jajarannya sudah secara intens menggelar pertemuan rutin. Pertemuan itu juga membahas mengenai penyeragaman harga makanan di rumah makan atau restoran.
“Tujuan kami agar wisatawan yang berkunjung merasa nyaman saat berwisata ke Gunungkidul,” tandas Sunyoto.
-
Uncategorized2 minggu yang lalu
Video Syur Sang Ketua Beredar, Tim 01 Tegaskan Tetap Solid Menangkan Endah-Joko
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Skandal Video Syur Pimpinan DPRD Makin Meluas, Puluhan Orang Geruduk Kantor Dewan
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Pemkab Gunungkidul Lanjutkan Proyek Penataan Wajah Kota Wonosari
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
15 Hari Pasca Pengetatan Miras di Gunungkidul, Petugas Sita Ribuan Botol Minuman Siap Edar
-
Politik1 minggu yang lalu
Mengejutkan, Heri Nugroho Mundur Dari Ketua DPD Golkar Gunungkidul
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Dua ASN Yang Dipecat Bupati Atas Skandal Perselingkuhan Diaktifkan Kembali
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Ini Desain Indah Alun-alun Wonosari, Pembangunan Dilanjutkan Tahun Depan
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Keputusan Kontroversial Plt Bupati Aktifkan ASN Yang Dipecat Karena Perselingkuhan, Ini Respon Sunaryanta
-
Sosial3 minggu yang lalu
Berkenalan Dengan Mahmud Ardi Widanta, Pengusaha Nikel Yang Nyalon Wakil Bupati Gunungkidul
-
Olahraga4 minggu yang lalu
Gunungkidul City Run and Walk 2024, Suguhkan Track dan Suasana Kota Wonosari
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Terlibat Perkelahian di JJLS, 7 Remaja dari Bantul Diamankan Petugas
-
Politik2 minggu yang lalu
Paslon Hero-Pena Gelar Kampanye Terbuka, Libatkan Anak Muda dalam Program