Pemerintahan
Belasan Jenis Tumbuhan dan Satwa Endemik Gunungkidul di Ambang Kepunahan


Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Gunungkidul merupakan kawasan yang memiliki keanekaragaman hayati yang cukup tinggi, baik tumbuhan maupun satwa. Namun saat ini, ada beberapa tumbuhan endemik Gunungkidul yang berada di ambang kepunahan. Guna melestarikan spesies endemik ini, pemerintah mulai membentuk sejumlah Taman Kehati yang tersebar di beberapa kapanewon.
Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Gunungkidul, Aris Suryanto menuturkan, ada 13 jenis spesies endemik Gunungkidul yang berada di ambang kepunahan. Diantara spesies yang berada di ambang kepunahan, yang terbanyak berjenis tumbuhan. Diantaranya adalah Pulai (Alstonia scholaris), Wuni (Antidesma bunius), Huru Sintok (Cinnamomum sintoc), Jamblang (Eugenia cumini), Kepel (Stelechocarpus burahol), dan Kepuh (Sterculia foetida), Ara (Ficus racemosa), Elo (Ficus glomerata), Kalpataru / Bodhi (Ficus religiosa), Kesambi (Schleisera pinnata) dan Ashoka (Saraca indica)..
“Saat ini sudah berada di ambang kepunahan, jadi kami sebut sebagai spesies yang sudah langka,” beber Aris Suryanto, Rabu (02/06/2021).
Spesies-spesies endemik ini menurut Aris saat ini berada di ambang kepunahan. Adapun ada beberapa penyebab dari persoalan ini. Diantaranya adalah kepunahan ini disebabkan karena terbatasnya jumlah spesies tersebut. Kemudian juga, tidak ada upaya budidaya yang dilakukan oleh pihak tertentu sehingga tidak ada regenerasi dan kemudian jumlahnya punah. Guna menjaga spesies-spesies langka ini, pihaknya menginisiasi pembentukan Taman Keanekaragaman Hayati (Taman Kehati).
“Sudah ada Taman Keanegaragaman Hayati yang berdiri di beberapa kapanewon untuk melakukan melestarikan tanaman endemik Gununungkidul,” kata Aris Suryanto.
Saat ini, sudah ada 4 Taman Kehati di Gunungkidul. Diantaranya adalah Taman Kehati Wonosadi di Duren, Beji, Ngawen; Taman Kehati Sengon di Kenis, Purwodadi, Tepus; Taman Kehati Jurug di Danggolo, Purwodadi, Tepus yang ketiganya didirikan sejak 2015. Kemudian pada tahun 2017 silam, juga berdiri Taman Kehati Eroniti di Kapanewon Ponjong.
“Di Taman Kehati ini ada 77 jenis tumbuhan asli Gunungkidul, termasuk juga 13 tanaman yang sudah langka, semoga bisa lestari,” imbuh dia.
Proses budidaya dilakukan oleh petugas di setiap taman tersebut. Dengah harapan agar ke depan tanaman asli Gunungkidul dapat kembali lestari.
“Masyarakat umum boleh berkunjung ke taman ini untuk mengenal tanaman-tanaman yang banyak tidak diketahui. Begitu pula dengan cara budidayanya. Ini bisa menambah wawasan edukasi sekalian berwisata,” jelasnya.
Selain tanaman, pihaknya juga mendata keanekaragaman hayati endemik karst Gunungsewu yang ada di Gunungkidul yang sudah dalam kategori langka. Satwa-satwa ini diantaranya adalah Kepiting Karst (Karststarma jacobsoni), Kalajengking Karst tak berekor (Sarax javanica) serta Udang Karst (Macrobrachium poeti).
-
Uncategorized2 minggu yang lalu
Perebutan Gelar Triple Crown 2025 di Indonesia Indonesia Derby 2025
-
Sosial1 minggu yang lalu
Pelatihan Teknis Budidaya Kelapa Sawit Tingkatkan Kapasitas Petani di Sumatera Utara
-
event2 minggu yang lalu
Gunungkidul Geopark Night Specta Kembali Digelar, Simak Jadwal dan Bintang Tamunya
-
Budaya2 minggu yang lalu
Yogyakarta International Dance Festival Digelar di Jogja, Diikuti 8 Negara
-
musik2 minggu yang lalu
Tahun ke-11, Prambanan Jazz Festival Gaet Kenny G dan EAJ
-
Info Ringan1 minggu yang lalu
Semarak Ulang Tahun Perak Tunas Mulia, Gelar Sarasehan Pendidikan Tamasya
-
seni4 hari yang lalu
Asmatpro Tampilkan Showcase di Jogja Fashion Trend 2025
-
Uncategorized4 hari yang lalu
Komitmen Dukung Kopi Lokal, KAI Daop 6 Yogyakarta Bagikan 750 Gelas Kopi Gratis ke Penumpang
-
event2 hari yang lalu
Lewati Rute 6 Candi, Belasan Negara Bakal Ramaikan Sleman Temple Run 2025
-
Pendidikan2 hari yang lalu
UMY Punya Lapangan Sepak Bola Berstandar FIFA, Siap Lahirkan Atlet Muda
-
Sosial23 jam yang lalu
Kalijawi Disetujui Pemerintah Realisasikan Perumahan Gotong Royong Berbasis Koperasi, Kampung Notoyudan Akan Jadi Percontohan
-
bisnis2 hari yang lalu
Gandeng ATSIRI Rayakan Satu Dekade, Kopi Tuku Hadirkan Aroma dan Rasa