Pemerintahan
Belasan Ribu KIS di Gunungkidul Dinonaktifkan Pemerintah






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Kementerian Sosial (Kemensos) membuat kebijakan penonaktifan Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang tertuang dalam Surat Keputusan Kemensos No.126/HUK/2017 tentang Penonaktifan KIS PBI APBN. Kebijakan ini pun turut berdampak pada masyarakat Kabupaten Gunungkidul dimana ada belasan ribu peserta yang tergabung dalam Peserta Bantuan Iuran (PBI).
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Gunungkidul, Siwi Irayanti mengatakan, kebijakan tersebut dibuat secara sepihak tanpa ada koordinasi terlebih dahulu dengan pemerintah daerah. Sehingga ia mengaku tidak tahu menahu terkait kebijakan penonaktifan KIS tersebut. Pihaknya pun belum lama ini hanya mendapat SK mengenai penonaktifan serta jumlah data pemegang KIS di Gunungkidul yang dinonaktifkan.
“Kebijakan ini murni dari Pemerintah Pusat. Kami dari Pemerintah Daerah sama sekali tidak dilibatkan, sebab tidak ada koordinasi apapun kepada kami,” ungkapnya, Sabtu (06/01/2017).
Dengan adanya penonaktifan KIS ini tentu akan membuat resah banyak pihak. Pasalnya bagi warga pemegang KIS sangat terbantu dengan adanya dana bantuan dari Pemeintah Pusat ini. Jika warga mendapati kartu mereka telah tidak aktif, maka kemungkinan akan menimbulkan gejolak.
“Di Gunungkidul sendiri ada 19.557 KIS yang dinonaktifkan oleh Kemensos. Alasan penonaktifan mengacu pada penerima KIS meninggal dunia, kepersertaan ganda, dan penerima adalah orang yang mampu,” jelas Siwi.







Untuk meredam keresahan warga, Dinsos Gunungkidul berupaya melakukan validasi dan verifikasi lapangan untuk memastikan bahwa yang telah dinonaktifkan benar tepat sasaran. Namun jika ditemukan ketidakcocokan, maka pihak Dinsos akan membantu mengusulkan agar pemilik diaktifkan kembali dan dimasukkan ke dalam PBI.
“Dalam pelaksanaan validasi dan verifikasi ini, kami bekerja sama dengan pihak BPJS Kesehatan, Pemeritah Desa hingga petugas Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK). Rencananya akan diselesaikan hingga akhir bulan Januari ini,” ucap Siwi.