Pemerintahan
Belum Banyak Petani Lakukan Penebusan, Pupuk Subsidi Masih Tertimbun di Gudang Penyimpanan
Wonosari, (pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Musim hujan diperkirakan semakin dekat. Mayoritas masyarakat Gunungkidul yang berprofesi sebagai petani, mulai menyiapkan lahannya untuk menyambut musim tanam pertama pada awal musim penghujan ini. Pada masa tanam seperti ini, pupuk menjadi salah satu kebutuhan pokok para petani.
Dalam rangka menjamin ketersediaan pupuk bagi petani, beberapa waktu lalu pemerintah Kabupaten Gunungkidul telah menambah kuota pupuk bersubsidi bagi petani. Hal tersebut membuat para petani tak perlu khawatir akan kekurangan pupuk pada musim tanam mendatang. Namun demikian, hingga saat ini, serapan pupuk subsidi oleh petani di Gunungkidul saat ini belum optimal.
Kepala Bidang Tanaman Pangan, Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Raharjo Yuwono, mengungkapkan, belum terserapnya pupuk subsidi oleh petani ialah karena saat ini memang belum sepenuhnya masuk musim penghujan. Pada kalender musim, saat ini masih memasuki musim kemarau meskipun sebagian wilayah ada yang turun hujan. Ia berpendapat, serapan pupuk akan meningkat saat sudah memasuki musim hujan serta musim tanam pertama.
“Nanti peningkatan akan terjadi saat musim penghujan dimulai,” terang Raharjo, Kamis (23/09/2021).
Ia beberkan lebih lanjut, sampai pertengahan September, sejumlah pupuk masih tersimpan di gudang distributor karena belum terserap secara optimal oleh petani. Misalnya saja pupuk NPK yang tersalurkan 3.400 ton atau 41% dari kuota, pupuk urea terserap 4.067 ton atau 22,62% dari alokasi. Hal tak jauh berbeda juga terlihat di pupuk bersubsidi jenis SP36 yang baru terserap 206 ton atau 19% dari kuota.
“Dari segi kuota, pupuk bersubsidi tak ada masalah karena stok mencukupi,” ucapnya.
Lebih lanjut, Raharjo menyampaikan jika pihaknya telah berupaya agar pupuk bersubsidi dapat segera dimanfaatkan oleh petani. Misalnya saja dalam rapat koordinasi pertanian dengan berbagai instansi yang memaparkan tentang penyaluran pupuk kepada petani dan hasilnya masih banyak yang belum terserap.
Meskipun belum memasuki musim tanam, ia berharap kepada petani yang mempunyai cukup dana agar segera menebus pupuk bersubsidi lebih awal agar nantinya tidak menimbulkan antrean. Selain itu, penebusan pupuk dipermudah dengan sudah menggunakan kartu tani. Namun petani yang belum memiliki kartu masih bisa untuk menebus pupuk bersubsidi, dengan syarat sudah masuk dalam Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK).
“Lebih baik ditebus sekarang, jadi saat musim tanam tidak perlu mencari pupuk,” pungkasnya.
-
Pemerintahan6 hari yang lalu
Bupati Gunungkidul Kembali Beri Sanksi ke ASN, Satu Diantaranya Dipecat
-
Politik5 hari yang lalu
Pecah Kongsi PKB-NU di Pilkada Gunungkidul, Ulama Kukuh Tetap Dukung Sunaryanta
-
Politik6 hari yang lalu
Tim Sunaryanta-Ardi Dibentuk, Gabungkan Relawan dan Mesin Partai Langganan Pemenang Pilkada
-
Politik1 minggu yang lalu
Show Of Force Sunaryanta-Ardi, Lari ke KPU Bawa Ribuan Relawan
-
Peristiwa4 hari yang lalu
Kecelakaan Tunggal, Sebuah Mobil Terpental Hingga Seberangi Sungai di Playen
-
event2 minggu yang lalu
Tiang Senja Gelar Pameran Tunggal Bertajuk Api dalam Titik Perhatian
-
film4 minggu yang lalu
Adaptasi Kisah Nyata, Pemain Rumah Dinas Bapak Sapa Penonton di Jogja
-
Sosial3 minggu yang lalu
Hanya 6 Anggota DPRD Gunungkidul Yang Ikuti Upacara Penurunan Bendera, Warga : Ragukan Jiwa Nasionalisme
-
event1 minggu yang lalu
SD Muhammadyah 1 Ngaglik Gelar Workshop Pelatihan Olimpiade Sains Nasional
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Anggota DPRD Gunungkidul Resmi Dilantik, Suara PKB Naik Signifikan
-
Sosial1 minggu yang lalu
Dorongan Produk Makanan Ringan Rakyat Gunungkidul Bisa Jadi Komoditi Oleh-oleh Pariwisata
-
Pendidikan4 minggu yang lalu
Ada 84 PTS Terancam Gulung Tikar, BAN PT : Jogja Aman