Pemerintahan
Belum Beroperasi Untuk Umum, RSUD Saptosari Tunggu Peraturan Bupati Tentang Tarif






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)—Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Saptosari diproyeksikan dapat memberikan layanan bagi penduduk Gunungkidul yang berada di kawasan selatan. Belum lama ini, izin operasional rumah sakit sudah turun. Kendati demikian, pelayanan untuk umum belum dilakukan lantaran menunggu beberapa kebijakan lain dari pemerintah.
Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Dewi Irawati mengungkapkan, izin operasional RSUD Saptosari belum lama ini sudah turun. Sebenarnya, izin tersebut bisa menjadi acuan dalam memberikan pelayanan. Namun demikian, juga tergantung kesiapan dan kebijakan lainnya yang berlaku.
“Untuk izinnya sendiri turun belum ada sebulan,” kata Dewi Irawaty, Selasa (06/10/2020).
Untuk menunjang pengoperasionalan RSUD Saptosari, pemerintah akan melakukan penambahan fasilitas dan tenaga medis. Namun begitu, hal tersebut dilakukan secara bertahap dan melalui proses sesuai dengan aturan yang berlaku. Masih ada beberapa hal yang perlu dilakukan penambahan , begitu pula dengan jumlah tenaga medis untuk menunjang pelayanan.
“Kami belum dapat informasi atau laporan mengenai sudah ada atau belum warga yang berobat ke RSUD Saptosari. Pemanfaatan ruang isolasi selama pandemi juga masih dilakukan di sana,” tambahnya.







Terpisah, Direktur RSUD Saptosari, dr. Eko Darmawan mengatakan, meski izin operasional sudah turun beberapa waktu lalu saat ini RSUD Saptosari belum memulai pelayanan secara manual. Hal ini lantaran pihaknya masih menunggu kebijakan lainnya dari pemerintah dan membutuhkan persiapan lainnya.
“Kami masih menunggu Peraturan Bupati tentang penetapan tarif dan persiapan-persiapan lainnya,” kata Eko Darmawan.
Selain itu, layanan sebagai tempat perawatan pasien covid-19 juga masih dilakukan di RSUD Saptosari sampai dengan saat ini. Untuk meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan maka rumah sakit di kawasan selatan ini belum dibuka untuk pelayanan umum.
Sebagai informasi, RSUD Saptosari merupakan proyek pembangunan pemerintah yang direalisasikan sejak beberapa tahun silam kemudian diproyeksikan dapat beroperasi untuk umum pada 2020. Adanya pandemi covid-19, kemudian difungsikan untuk tempat karantina atau isolasi pasien yang reaktif.
Dalam upaya memenuhi standar operasional rumah sakit, Pemkab Gunungkidul memberikan bantuan tiga unit kendaraan. Diantaranya mobil ambulance gawat darurat, mobil ambulan jenazah, dan mobil operasional RSS. Mobil Emergency dilengkapi fasilitas medis yang memadai.
Mobil emergency canggih seharga hampir mencapai Rp. 600 juta ini akan melayani kebutuhan masyarakat. Kemudian, perbaikan dan penambahan sarana prasarana juga diupayakan oleh pemerintah.
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Endah Harapkan Tradisi Urbanisasi Mulai Berkurang
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Akhirnya Gunungkidul Akan Kembali Punya Bioskop
-
film2 minggu yang lalu
Diputar Bertepatan Momen Lebaran, Film Komang Ajak Rayakan Perbedaan
-
bisnis3 minggu yang lalu
Hadirkan Zona Baru, Suraloka Interactive Zoo Siap Berikan Pengalaman Interaktif dan Edukatif
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Milad ke 12, Sekolah Swasta Ini Telah Raih Ribuan Prestasi
-
Sosial1 minggu yang lalu
Komitmen HIPMI Gunungkidul Jaga Kebersamaan dan Dukung Kemajuan Investasi Daerah
-
bisnis4 minggu yang lalu
Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Kebakaran di Rongkop, Bangunan Rumah Hingga Motor Hangus Terbakar
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Puluhan Sapi di Gunungkidul Mati Diduga Karena Antraks
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Pemeriksaan Selesai, Bupati Segera Jatuhkan Sanski Terhadap 2 ASN yang Berselingkuh
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Jelang Lebaran, Polisi Himbau Warga Waspadai Peredaran Uang Palsu
-
bisnis4 minggu yang lalu
Catat Kinerja Positif di Tahun 2024, WOM Finance Berhasil Tingkatkan Aset 4,68 Persen