Connect with us

Politik

Berantas Praktik Kotor, Bawaslu Bentuk Desa Anti Politik Uang

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Pada momen tahun politik seperti sekarang, praktik money politik menjadi penyakit yang selalu melanda. Praktek ini masih dianggap menjadi salah satu cara ampuh dalam meraup dukungan. Di Kabupaten Gunungkidul sendiri, beberapa waktu lalu sempat terdapat sejumlah kasus berkaitan praktik money politik yang dilaporkan. Namun lantaran tidak terdapat kuat bukti maka penanganan temuan itu kemudian dihentikan oleh badan pengawas pemilu (Bawaslu) Gunungkidul.

Berkaca adanya temuan praktik money politik tersebut, Bawaslu membuat terobosan dengan membentuk sebuah program Desa Anti Politik Uang. Sebanyak 18 desa di 18 kecamatan di Gunungkidul dilakukan pembentukan program desa APU tersebut. Harapannya nantinya praktik semacam ini tidak lagi menjadi budaya dan dapat diberantas. Sehingga dalam pemilihan wakil dan pimpinan rakyat murni penilaian masyarakat dan tidak berkaitan dengan desakan atau iming-iming uang.

Berita Lainnya  Cakupan Wilayah Terlalu Luas, Pemdes Pacarejo Minta Pemekaran Desa

Divisi Sumber Daya Manusia dan Organisasi, Bawaslu Gunungkidul, Rini Iswandari mengatakan, jajarannya saat ini tengah melakukan pendampingan pada 18 desa di Gunungkidul sebagai sampel dibentuknya desa Anti Politik Uang. Hal ini dimaksudkan agar tercipta politik yang adil, bersih, dan berintegritas. Kemudian mewujudkan daerah yang benar-benar bebas dari praktik money politik.

“Sudah kami lakukan pendampingan dan pembentukan tim. Rencananya 23 Februari mendatang akan kami launching program ini,” terang Rini, Selasa (12/02/2019).

Di sisi lain, pembentukan desa anti politik uang juga untuk mengedukasi masyarakat serta calon legislatif agar tidak mengunakan uang dalam berdemokrasi. Di jaman sekarang, praktik seperti ini justru merajalela dan dapat merusak tatanan demokrasi dari sebelum-sebelumnya. Inovasi dalam berkampanye yang sehat sangatlah dibutuhkan daripada melakukan praktik yang menyalahi aturan.

Adapun desa yang ditunjuk menjadi sampel desa anti politik uang diantaranya yakni Desa Dengok, Nglanggeran, Wunung, Candirejo, Hargomulyo, Tancep, Pilangrejo, Bandungan, Rejosari, Tepus, Ngestirejo, Karangwuni, Jerukwudel. Kemudian Karangduwet, Sawahan, Ngloro, Giriwungu, dan Giriasih. Terdapat banyak pertimbangan dalam menentukan desa anti politik uang.

Berita Lainnya  Mewah dan Nyamannya Perpustakaan SMA N 1 Wonosari, Perpustakaan Sekolah Dengan Label Terbaik Nasional

“Selain pembentukan desa APU, sosialisasi ke masyarakat dan beberapa stake holder lain. Kemudian jika ada temuan atau laporan langsung ditindaklanjuti,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Desa Pilangrejo, Sunaryo mengatakan saat ini pihaknya terus melakukan koordinasi dengan lintas sektoral dalam pembahasan tim di lingkup desa. Mulai dari semua kalangan dilibatkan, nantinya dapat memberikan edukasi pada masyarakat dan caleg untuk tidak memberikan serta menerima uang sebagai bentuk iming-iming.

“Ini sudah mulai pembentukan tim. Mudah-mudahan dapat berjalan lancar dan semua berintegritas,” ucap dia.

Sekarang ini, desa juga membuat payung hukum berupa Peraturan Kepala Desa tentang desa anti politik uang. Sehingga dalam menjalankan program ini dapat berjalan lancar. Disadari membuat keputusan ini tidaklah mudah, namun ia memiliki tujuan agar budaya money politik tidaklah lagi merajalela.

Berita Lainnya  Surat Suara Sudah Dikirim, KPU Siapkan Ratusan Tenaga Untuk Sortir dan Lakukan Pelipatan

Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

bisnis2 bulan yang lalu

Tegaskan Komitmen di Hari Bumi, KAI Bandara Wujudkan Langkah Menuju Masa Depan Berkelanjutan

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Dalam rangka memperingati Hari Bumi yang jatuh pada tanggal 22 April, PT Railink sebagai operator KAI...

Pariwisata3 bulan yang lalu

Masa Angkutan Lebaran 2025, Penumpang KA Bandara Capai 390 Ribu

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – PT Railink KA Bandara Medan dan Yogyakarta mencatat sebanyak 390.475 ribu masyarakat menggunakan layanan Kereta Api...

bisnis3 bulan yang lalu

Libur Lebaran, Stasiun Yogyakarta Optimalkan Peran Sebagai Stasiun Integrasi Antarmoda

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja,(pidjar.com) – Stasiun Yogyakarta memiliki keunggulan sebagai stasiun integrasi antar moda yang mampu melayani pemudik dan masyarakat untuk berwisata...

bisnis3 bulan yang lalu

Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Dalam rangka menyambut momen Lebaran 2025, PT Railink KAI Bandara di Medan dan Yogyakarta memberikan diskon...

bisnis5 bulan yang lalu

Libur Panjang Isra Mi’raj dan Imlek, 79 Persen Tiket Terjual di Daop 6 Yogyakarta

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com)– PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta mencatatkan penjualan tiket kereta api yang signifikan pada libur...

Berita Terpopuler