Sosial
Berdayakan Ibu-Ibu, Bank Sampah Sulap Limbah Jadi Barang Bernilai Ekonomis
Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Sampah di Gunungkidul saat ini merupakan hal yang harus disikapi. Masyarakat pun kini dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif dalam pemanfaatan sampah. Terlebih lagi jika limbah yang biasanya dibuang padahal dapat menghasilkan uang.
Seperti yang dilakukan oleh Sulamini, warga Padukuhan Selang IV, Desa Selang, Kecamatan Wonosari. Berawal dari rasa keprihatinannya melihat tumpukan sampah yang mencemarkan lingkungan, dirinya menyulap limbah tak berharga itu menjadi barang yang memiliki nilai ekonomis.
"Mulanya apa yang saya lakukan ini dapat dukungan dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Gunungkidul, pihak Desa untuk mengikuti beberapa pelatihan daur ulang sampah guna menghidupkan bank sampah pada tahun 2012," kata Sulamini, Rabu (18/04/2018).
Mulanya, kata Sulamini, kegiatan tersebut dilakukan dengan menjalankan program sodaqoh sampah ke bank sampah Catur Mandiri. Setiap warga yang memiliki sampah agar dikumpulkan ditempatnya. Akan tetapi hal itu tidak berjalan lancar pada awalnya. Anak muda yang diberi tugas mengelola sampah tersebut, banyak yang sudah menyelesaikan pendidikan, dan lebih memilih merantau keluar.
“Awalnya dulu banyak anak muda yang membantu, namun karena sudah merantau memilih meninggalkan ini,” ucapnya.
Meskipun sempat pesimistis, namun Sulamini memutar balik perasaan tersebut. Dirinya justru semakin giat dan berusaha menggugah ibu dukuh Selang IV dan ibu-ibu rumah tangga lainnya.
“Awalnya memang sulit mengajak, namun semakin hari sudah sadar juga warga sini datang kesini, sekarang dua kali dalam sebulan menyetor. Kurang lebih 40 nasabah bank sampah. Untuk yang aktif ikut mengelola daur ulang tidak begitu banyak,” ujarnya.
Hasil dari sampah yang disetorkan tersebut kemudian diolah menjadi berbagai macam kerajinan yang mempunyai nilai ekonomis. Harga dari produknya beraneka ragam mulai Rp2.000 hingga Rp100.000 atau lebih tergantung kerumitannya.
"Kita mengolah dari sampah plastik, botol-botol, sak semen itu. Kemudian kita jadikan kerajinan mulai dari bros, vas bunga, tempat sampah, dompet, dan berbagai produk kerajinan lainnya," imbuh dia.
Sulamini mengatakan bank sampah Catur Mandiri yang dikelolanya saat ini juga sering mengikuti berbagai pameran, terlebih mendekati hari bumi yang jatuh beberapa hari lagi. Dia mengatakan hasil kerajinan daur ulangnya sering habis dalam acara-acara pameran.
“Omzet kalau ramai banyak pesanan bisa sampai Rp1juta seminggu, tetapi jika sepi ratusan ribu,” katanya.
Dirinya berharap kedepan bank sampah Catur Mandiri dapat terus berkembang. Sebab selain mengatasi dan mengantisipasi kekumuhan juga telah terbukti ampun dapat mendongkrak perekonomian masyarakat.
Belum Banyak Yang Sadar Sampah Bisa Menambah Penghasilan
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Gunungkidul, Agus Priyanto mengatakan, jika sampah dapat dikelola dengan baik dapat menambah penghasilan. Namun hal tersebut yang belum banyak disadari oleh masyarakat.
“Ya masih banyak masyarakat yang belum bisa memilah sampah atau mengolah sampah dengan baik, karena buang sampah saja masih banyak yang sembarangan,” kata Agus.
Dia berharap masyarakat dapat menyikapi sampah mulai dari lingkungan terkecilnya. Selain itu, mengkampanyekan pemanfaatan limbah untuk kemudian dapat digunakan dirasa juga sangat perlu.
"Kita juga akan melakukan sosialisasi dan pendampingan kepada masyarakat. Tapi kita berharap juga jangan hanya waktu kita datang saja gregetnya tapi terus menerus," pungkas Agus.
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
50 Kilometer Jalan Kabupaten di Gunungkidul Beralih Status
-
Pemerintahan5 hari yang lalu
Pemkab Gunungkidul Naikkan Gaji Pamong dan Staf Kalurahan
-
Olahraga3 minggu yang lalu
Mengenal Hamam Tejotioso, Pembalap Cilik Gunungkidul yang Mulai Ukir Prestasi
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Angka Kemiskinan di Gunungkidul Masih 15,18%
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
‘Modal Nekat’ Garapan Imam Darto, Sukses Kocok Perut Penonton Yogya
-
bisnis3 minggu yang lalu
Grafik Perjalanan Kereta Api Selesai Difinalisasi, Pemesanan Tiket KA Februari 2025 Mulai Dibuka Bertahap
-
Pemerintahan7 hari yang lalu
Gunungkidul Ajukan Tambahan Vaksin PMK 20 Ribu Dosis
-
Hukum3 minggu yang lalu
Kasus Penyalahgunaan Tanah Kas Desa, Lurah Sampang Ditahan
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
PMK Kembali Merebak di Gunungkidul, 43 Sapi Suspek Mati Mendadak
-
Hukum1 minggu yang lalu
Curi 5 Potong Kayu, Warga Panggang Terancam 5 Tahun Penjara
-
Pendidikan1 minggu yang lalu
SMA Muhammadiyah Al Mujahidin Siap Melaju ke Tingkat Nasional Ajang OMBN 2025
-
bisnis4 minggu yang lalu
Akhirnya! Kopi Tuku Sapa Tetangga di Yogya