Sosial
Terlibat Kasus Klithih, 2 Pelajar SMP Terpaksa Kerjakan Ujian di Lapas Anak




Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Sebanyak dua anak yang menjadi warga binaan Lembaga Pemasyarakatan Khusus Anak (LPKA) Kelas IIB Wonosari akan mengkuti ujian nasional tingkat SMP pada pekan depan. Namun berbeda dengan pelajar lainnya yang menjalani UN dengan berbasis komputer atau UNBK, warga binaan LPKA akan menjalani ujian dengan cara manual atau menggunakan kertas.
Kepala Seksi Pendidikan dan Bimkemas LPKA Gunungkidul, Endianto mengatakan, warga binaan atau anak didik (andik) yang menjadi peserta UN tidak mengerjakan menggunakan komputer melainkan manual dengan kertas. Mereka baru bisa mengerjakan soal ujian setelah siswa yang mengerjakan UNBK di sekolah rampung.
"Soal untuk warga lapas baru dicetak setelah pelaksaan UNBK di sekolah pada hari itu selesai. Setelah dicetak, soal langsung diantarkan ke lapas bersama dengan guru pendampingnya," jelasnya, Kamis (19/04/2018).
Dijelaskan lebih rinci, untuk siswa sekolah hari pertama dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia mereka mengerjakan pukul 07.30-09.30 WIB. Kemudian soal untuk narapidana baru dicetak sekitar pukul 09.00 WIB. Oleh karenanya, apabila dihitung dengan waktu perjalanan maka warga binaan baru bisa mengerjakan ujian sekitar pukul 11.00 WIB.
"Dua anak yang mengikuti ujian ini baru sekitar 3 sampai 4 bulan di LPKA. Jadi karena nama mereka sudah diinput di data sekolah sebagai peserta ujian, namun belum saatnya ujian mereka sudah ditahan di sini, jadi proses UN akan dilaksanakan di LPKA," terang dia.




Menjelang pelaksanaan UN, Endi mengakui pihak LPKA telah memberikan fasilitas dan persiapan khusus kepada dua anak binaan yang menjadi peserta ujian. Pihak LPKA pun menggandeng Disdikpora untuk melakukan bimbingan belajar. Hal itu diharapkan mampu mendongkrak semangat belajar mereka saat menghadapi UNBK ini.
"Nanti mereka saat mengerjakan UN berada dibawah pengawasan guru dan pegawai sipir," katanya.
Kedua andik peserta UN ini merupakan tahanan tindak kejahatan klitih. Meski sedang dalam pembinaan, Endi tetap menginginkan agar mereka tetap bisa bersekolah untuk mendapatkan ijazah sesuai tingkatan sekolahnya. Oleh karenanya ia berharap agar nantinya para andik tidak mendapat kesulitan saat mengerjakan soal ujian.
"Mereka akan menjalani ujian selama empat hari. Pada hari pertama, mata pelajaran yang diujikan adalah Bahasa Indonesia dan akan dilanjutkan dengan mata pelajaran lainnya selama tiga hari ke depan," kata dia.
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Pemkab Gunungkidul Naikkan Gaji Pamong dan Staf Kalurahan
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Angka Kemiskinan di Gunungkidul Masih 15,18%
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Gunungkidul Ajukan Tambahan Vaksin PMK 20 Ribu Dosis
-
Peristiwa1 minggu yang lalu
3 Korban Laka Laut Pantai Drini Ditemukan Meninggal, 1 Masih Dalam Pencarian
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Gelontoran Anggaran Rp 1,5 Miliar Untuk Perbaikan Gedung Sekolah
-
Uncategorized1 minggu yang lalu
Jumlah Pengguna Kereta Api Membludak saat Libur Panjang, PT KAI Daop 6 Klaim Bisa Dorong Pertumbuhan Ekonomi Daerah
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Keluarga Korban Laka Laut di Pantai Drini Akan Terima Asuransi
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
BKPPD Periksa 2 ASN Yang Diduga Terlibat Perselingkuhan
-
Sosial6 hari yang lalu
Bupati Gunungkidul Kukuhkan Pengurus FPRB Baru
-
Peristiwa1 minggu yang lalu
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Mengapung di Telaga
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Belasan Wisatawan dari Mojokerto Terseret Ombak Pantai Drini
-
bisnis3 minggu yang lalu
Sleman City Hall Hadirkan Blooming Fortune dan Rangkaian Event Menarik Sambut Imlek 2025