fbpx
Connect with us

Pemerintahan

Berikan Dampak Positif di Sektor Pertanian, Pemerintah Dorong Munculnya Petani Milenial

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Beberapa tahun terakhir sektor pertanian dan hortikultura di Kabupaten Gunungkidul berkembang sangat pesat. Salah satu faktor yang mempengaruhi adalah kemunculan petani muda atau petani milenial yang memiliki ide-ide dalam mengembangkan pertanian. Untuk itu, pemerintah melalui Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) saat ini mendorong pemuda untuk ikut terlibat dalam memajukan pertanian.

Kepala Seksi Penyuluhan, Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Wibowo mengatakan, minat pemuda  untuk ikut terjun dalam mengembangkan sektor pertanian di Gunungkidul sudah bagus. Mereka tergabung dalam kelompok tertentu ataupun secara mandiri dalam bercocok tanam.

Komoditas yang dikembangkan oleh para petani muda sangat beragam. Bidikan mereka adalah komoditas yang memiliki nilai jual tinggi dan laku dipasaran, tidak melulu tentang tanaman pangan dan palawija. Sistem pertanian yang diterapkan juga lebih modern jika dibandingkan dengan petani lawas yang menerapkan sistem konvensional.

Berita Lainnya  Dukung Penuh Pertanian Garam di Pantai Sepanjang, Sri Sultan Persilahkan Para Petani Gunakan Lahan Sultan Ground

“Mayoritas mengmebangkan melon, jambu Kristalm alpukat, bawang merah, rumput pakan ternak dan  jenis yang inovatif lainnya,” terang Wibowo.

Jenis-jenis yang dikembangkan itu merupakan jenis yang sangat diminati dipasaran dan memiliki nilai jual tinggi. Kemudian juga dalam perawatannya tidak membutuhkan perhatian yang menyita waktu. Bagi para petani muda, sektor pertanian itu adalah usaha yang menghasilkan finansial.

“Agak berbeda memang jenis yang dikembangkan. Begitu pula tekniknya mereka lebih modern untuk menekan biaya. Pelatihan tentu ada , jadi ilmu yang mereka dapat kemudian diterapkan,” imbuh dia.

Perbedaan sistem yang dirterapkan dengan petani lawas yaitu, petani muda juga menggabungkan ilmu titen yang sering digunakan untuk menghitung tanggal memulai kegiatan pertanian. sementara petani milenial menggabungkan titen dengan prediksi BMKG untuk menekan kegagalan.

Berita Lainnya  Latih Puluhan Pemandu, Dinpar Kembangkan Wisata Menikmati Panorama Gunungkidul Dari Angkasa

“Kalau petani lawas kan yang ditanam adalah tanaman pangan yang sifatnya pokok seperti padi dan jenis palawija lain,” sambung dia.

Dinas sendiri mulai terjun ke lapangan untuk mendekatkan diri dengan para pemuda agar dapat ikut terlibat dalam pertanian. Dengan demikian, mereka dapat menggantungkan diri (penghasilan) di sektor ini tanpa harus mencari pekerjaan di luar daerah.

Sementara itu, salah seorang petani di Kalurahan Karangrejek, Supardiyono mengatakan, petani yang aktif dikelompoknya sebagian besar adalah pemuda. Dirinya juga terus mendorong pemuda-pemuda lain untuk ikut terjun di bidang pertanian.

“Kalau disini Alhamudillah sudah banyak yang bergabung dalam pertanian. mereka mayoritas itu nanam bawang merah, cabai dan sayuran,” papar Supardiyono.

“Sektor pertanian menjadi bagian usaha bagi mereka. Karena penghasilannya lebih banyak,” tutupnya.

Berita Lainnya  Penerapan PPKM Level 3 Nataru Dicabut, Penjagaan Pos Perbatasan Ditiadakan

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler