fbpx
Connect with us

Sosial

Siaga Bencana Jelang Musim Penghujan, Puluhan Peralatan EWS Dicek Petugas

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari, (pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Kabupaten Gunungkidul saat ini telah memiliki 63 alat Early Warning System. Kegunaan EWS sendiri cukup vital sebagai langkah antisipasi lantaran berperan sebagai alat pendeteksi dini tanah longsor, gempa bumi maupun tsunami. Saat ini peralatan EWS yang dimiliki Kabupaten Gunungkidul telah dihibahkan ke sejumlah desa.

Adapun desa-desa yang telah mendapakan hibah EWS tersebut antara lain Desa Giritirto, Giripurwo, Girijati, Giricahyo di Kecamatan Purwosari; Desa Tancep, Sambirejo, Kampung di Kecamatan Ngawen; Desa Umbulrejo, Kecamatan Ponjong; Desa Sampang, Watugajah dan Tegalrejo di Kecamatan Gedangsari. Kemudian Desa Patuk, Terbah dan Putat di Kecamatan Patuk; Desa Candirejo dan Semin di Kecamatan Semin, serta Desa Kedungpoh, Kecamatan Nglipar.

Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana, BPBD Kabupaten Gunungkidul, Agus Wibowo menjelaskan, saat ini sejumlah 63 EWS yang dimiliki telah disebar di titik-titik longsor. Menurutnya, dengan peralatan ini, nantinya manakala terjadi bencana, alarm akan berbunyi sehingga masyarakat bisa mengambil langkah penyelamatan. Peran EWS sendiri menjadi vital lantaran saat ini sudah mulai memasuki musim penghujan di mana menjadi waktu yang sangat rawan terjadinya bencana.

Berita Lainnya  Gunungkidul Menjadi Pemasok Terbesar Kacang Tanah di DIY

“Di Kabupaten Gunungkidul memang wilayah perbukitan cukup banyak, sehingga saat ini jumlah EWS yang ada masih belum mencukupi. Untuk jumlah kekurangannya berapa, sedang kami kaji,” ucap dia, Selasa (05/11/2019).

Menurutnya, dengan jumlah alat yang dirasa kurang tersebut, pihaknya menerapkan skema prioritas. Alat EWS tanah longsor sementara baru terpasang di sebagian wilayah yang dianggap memiliki resiko tinggi. Dengan sudah dihibahkannya peralatan tersebut, peran BPBD nantinya hanya melakukan pengecekan berkala. Sedangkan untuk perbaikan, dibebankan oleh desa.

“Bulan November ini sebelum hujan dengan intensitas tinggi mengguyur Kabupaten Gunungkidul kami melakukan pengecekan terhadap peralatan yang ada,” papar Agus.

EWS sendiri menurutnya memiliki fungsi yang sangat sentral sebagai deteksi awal bencana alam. Sehingga sebelum bencana terjadi, masyarakat dapat menyelamatkan diri dan mengurangi risiko akibat bencana.

Berita Lainnya  Gunungkidul Butuh Pelaku Wisata Yang Terlatih dan Kompetitif

Cara Kerja EWS sangat sederhana, sinyal EWS akan bekerja mengirimkan tanda ketika kondisi tanah sudah akan melewati batas aman yang telah ditentukan. Pengawas yang ada di pos pemantau akan memberikan sinyal tanda bahaya melalui radio, pesan singkat maupun sosial media kepada masyarakat.

“Peringatan awal ini akan memberikan waktu bagi masyarakat untuk dapat segara pindah ke tempat aman menyelamatkan diri. Sehingga ketika bencana longsor terjadi, area tersebut sudah aman dan tidak menyebabkan korban jiwa,” ungkap dia.

Terpisah, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Gunungkidul, Edy Basuki mengatakan, perdasarkan prakiraan BMKG, wilayah Kabupaten Gunungkidul memasuki musim penghujan secara meluruh pada dasarian kedua. Namun akan masuk intensitas curah hujan tinggi akan masuk pada dasarian ketiga bulan November.

Berita Lainnya  Hingga Batas Akhir Pembayaran, Baru 44 Desa yang Lunas Bayarkan PBB

“Untuk komponen peralatan yang sering rusak yakni baterai atau aki, petugas kami sudah terjun untuk mengecek kondisi EWS sehingga saat hujan merata alat sudah siap,” tandasnya.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Pariwisata2 minggu yang lalu

Okupansi Hotel di Gunungkidul Hampir 100 Persen 

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/VID-20241224-WA0007.mp4Wonosari,(pidjar.com)– Momen libur natal dan tahun baru 2025 menjadi hal positif bagi Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) okupansi hotel sangat...

Pariwisata2 minggu yang lalu

10 Ribu Wisatawan Kunjungi Gunungkidul Dimalam Pergantian Tahun 

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/VID-20241224-WA0007.mp4Wonosari,(pidjar.com)– Dinas Pariwisata Gunungkidul mencatat sebanyak 10 ribu wisatawan mengunjungi destinasi wisata di Gunungkidul saat perayaan malam tahun baru 2025....

Pariwisata2 bulan yang lalu

Miliki Daya Tarik Tersendiri, Wota-wati Bersolek Jadi Kawasan Green Tourism

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/VID-20241224-WA0007.mp4Girisubo,(pidjar.com)– Padukuhan Wota-wati yang berada di Kalurahan Pucung, Kapanewon Girisubo merupakan daerah yang memiliki keunikan tersendiri dibandingkan dengan padukuhan lain...

Pariwisata4 bulan yang lalu

Daop 6 Yogyakarta Bersama Korlantas Polri Gelar Sosialisasi Keselamatan, Pelanggaran Lalu Lintas Ditindak

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/VID-20241224-WA0007.mp4  Jogja, (pidjar.com) — Daop 6 Yogyakarta bersama Korlantas POLRI melakukan sosialisasi keselamatan dan penindakan pelanggaran lalu lintas di area...

Pariwisata4 bulan yang lalu

Gelaran Gunungkidul Tourism Festival Untuk Tarik Wisatawan Saat Low Season

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/VID-20241224-WA0007.mp4Wonosari,(pidjar.com)– Pemerintah Kabupaten Gunungkidul terus berupaya memperkenalkan obyek wisata yang dimiliki kepada khalayak ramai. Salah satu kegiatan Dinas Pariwisata Gunungkidul...

Berita Terpopuler