Uncategorized
Berisiko Tinggi Penularan Covid-19, Disnakertrans Minta Perusahaan Perketat Protokol Kesehatan
Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Pemerintah telah menerapkan adaptasi kebiasaan baru (AKB). Perusahaan-perusahaan besar yang semula vakum mulai berangsur memulai kegiatan produksi. Di Gunungkidul sendiri saat ini telah menjamur perusahaan dengan jumlah karyawan yang cukup banyak. Hal ini tentunya menjadi perhatian pemerintah untuk mengantisipasi penularan covid-19. Dimana pabrik termasuk berisiko tinggi penularan corona. Untuk itu pemerintah melalui OPD terkait terus melakukan monitoring penerapan protokol kesehatan.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Gunungkidul, Purnamajaya mengatakan, pabrik memiliki tingkat kerawanan tersendiri dalam penyebaran covid-19. Untuk meminimalisir adanya temuan penyebaran virus ini di lingkungan perusahaan dinas mendorong perusahaan agar menerapkan protokol kesehatan.
Mulai dari penyediaan tempat cuci tangan menggunakan sabun, jarak antar pekerja tetap dijaga, dan penggunaan masker dalam aktivitas mereka. Berdasarkan pemantauan yang dilakukan oleh dinas, saat ini sudah banyak perusahaan atau pabrik yang mulai beraktifitas dengan protokol kesehatan.
“Sudah mulai ada aktivitas lagi setelah sebelumnya ada yang vakum dan lainnya. Untuk pemantuan ada sekitar 11 perusahaan yang kemarin kami monitoring,” kata Purnamajaya, Jumat (25/09/2020).
Penerapan protokol kesehatan sangatlah penting di tengah kondisi seperti sekarang ini. Satu sama lain, menurutnya harus sadar dalam menjaga dan melindungi diri.
“Untuk pemantauan di perusahaan dilakukan mandiri dan dari dinas ikut terlibat. Kalau di perusahaan kan masih terpantau, susahnya pergerakan mereka di rumah dan lingkungan kan kita tidak tahu,” tambahnya.
Lantaran pabrik memiliki resiko penyebaran dan penularan yang cukup tinggi, maka dari pemerintah meminta perusahaan untuk menggunakan aplikasi Jogja Pass. Dimana aplikasi inovasi Pemda DIY tersebut dimaksudkan untuk memudahkan dalam pemantauan dan tracing.
“Beberapa perusahaan sudah mendapatkan sosialisasi mengenai aplikasi itu dari Dinas Tenaga Kerja DIY dan sepertinya sudah mulai penerapan,” papar Purnamajaya.
Lebih lanjut, seiring dengan diterapkannya AKB ini para perusahaan yang sempat melakukan perumahan pekerja telah melakukan pemanggilan untuk bekerja kembali di pabrik atau perusahaan yang sama. Meski ada potensi kerawanan namun demikian, sampai dengan saat ini di Gunungkidul belum ada karyawan pabrik lokal yang terlaporkan terpapar virus ini.
“Belum ada (karyawan terpapar). Penerapan protokol kesehatan terus ditekankan ke pihak perusahaan atau pabrik,” sambung Ahsan Jihadan, Kabid Tenaga Kerja.
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
50 Kilometer Jalan Kabupaten di Gunungkidul Beralih Status
-
Pemerintahan6 hari yang lalu
Pemkab Gunungkidul Naikkan Gaji Pamong dan Staf Kalurahan
-
Olahraga3 minggu yang lalu
Mengenal Hamam Tejotioso, Pembalap Cilik Gunungkidul yang Mulai Ukir Prestasi
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Angka Kemiskinan di Gunungkidul Masih 15,18%
-
bisnis3 minggu yang lalu
Grafik Perjalanan Kereta Api Selesai Difinalisasi, Pemesanan Tiket KA Februari 2025 Mulai Dibuka Bertahap
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Gunungkidul Ajukan Tambahan Vaksin PMK 20 Ribu Dosis
-
Hukum3 minggu yang lalu
Kasus Penyalahgunaan Tanah Kas Desa, Lurah Sampang Ditahan
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
PMK Kembali Merebak di Gunungkidul, 43 Sapi Suspek Mati Mendadak
-
Hukum1 minggu yang lalu
Curi 5 Potong Kayu, Warga Panggang Terancam 5 Tahun Penjara
-
Pendidikan2 minggu yang lalu
SMA Muhammadiyah Al Mujahidin Siap Melaju ke Tingkat Nasional Ajang OMBN 2025
-
bisnis3 minggu yang lalu
Diproyeksi Ada Kenaikan 47 Ribu Penumpang Hari Ini, PT KAI Daop 6 Yogyakarta Himbau Penumpang Jaga Barang Bawaannya
-
bisnis3 minggu yang lalu
Jazz Menggema di Stasiun Yogyakarta, Ratusan Penumpang Nyanyi Bareng Maliq & D’Essentials