Uncategorized
Sunat Bantuan KIP untuk Sumbangan Komite, ORI Panggil Kepala Sekolah SMAN 1 Playen
Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Ombudsman Republik Indonesia (ORI) Daerah Istimewa Yogyakarta memanggil Kepala Sekolah SMAN 1 Playen, Selasa (22/09/2020) kemarin. Pemanggilan ini berkaitan dengan dugaan penyunatan anggaran Program Indonesia Pintar (PIP) bagi sekitar 60 siswa yang mengajukan Kartu Indonesia Pintar.
Saat dikonfirmasi, Kepala SMAN 1 Playen, Aji Pramono mengatakan bahwa sebanyak 60 siswa, mulai dari kelas X, XI, XII disetujui oleh Kemendikbud mendapatkan bantuan KIP. Bantuan tersebut cair di triwulan pertama tahun 2020.
Pihaknya kemudian menggelar pertemuan kepada 60 wali siswa yang mendapatkan bantuan. Nilai bantuannya pun beragam, kelas X mendapatkan Rp 500.000,- per siswa, sedangkan untuk kelas XI Rp 1.000.000,- per siswa, kemudian untuk kelas XII Rp 500.000,- per siswa.
“Memang sejak tahun kemarin kami ambilkan secara kolektif di BNI, di Gunungkidul BNI hanya ada satu dan kami ambilkan secara kolektif,” ujar Aji, Rabu (23/09/2020).
Aji mengatakan hasil pertemuan tersebut menyetujui bahwa bantuan dari KIP dialihkan untuk sumbangan komite. Sumbangan komite tersebut diperuntukkan untuk menunjang fasilitas sekolah.
“Kami paparkan secara rinci kebutuhan sekolah, saat pertemuan orang tua menyetujui,” kata Aji.
Pengambilan secara kolektif ini, dikatakan Aji juga diatur dalam Permendikbud Nomor 10 Tahun 2020. Sehingga menurutnya pengambilan ini tidak menyalahi aturan.
“Ya celah kesalahan kami memang hasil yang kami ambil ini tidak langsung diberikan ke wali, tapi dialihkan untuk bantuan komite,” papar dia.
Saat dikonfirmasi mengenai bantuan pada tahun sebelumnya, Aji juga mengakui, jarak antara pengajuan dan pencairan cukup lama. Banyak sekali siswa yang sudah lulus sementara bantuan KIP baru cair.
“Akhirnya uangnya masih mengendap di sekolah, pihak bank kami mau mengembalikan belum mau,” jelas Aji.
Kedepan, pihaknya masih menunggu rekomendasi dari ORI untuk menyiapkan langkah berikutnya. Pihak sekolah sendiri kemarin hanya dimintai keterangan.
Terpisah, Kepala ORI DIY, Budhi Matsuri mengatakan, pihaknya baru melakukan klarifikasi mengenai adanya permintaan dana ke orang tua yang diduga pungutan. Dikatakan Budhi, di Gunungkidul terdapat dua sekolah yang diduga melakukan pungutan selama masa pandemi.
“Kaitannya memang sama-sama soal KIP, dalam waktu dekat ORI akan mempertimbangkan untuk mengundang Bank Afiliasi pencairan KIP/PIP, berkenaan pencairan kolektif ini,” tandas Budhi.
-
Sosial4 hari yang lalu
Momen Sunaryanta Menyamar Untuk Nonton Karnaval HUT Gunungkidul
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Habiskan Anggaran 41 Miliar, Puluhan Titik Ruas Jalan Gunungkidul Diperbaiki
-
Olahraga3 minggu yang lalu
PON XXI Aceh, PDBI Gunungkidul Sabet Juara Umum 2
-
Sosial4 hari yang lalu
Hari Jadi ke 194, Gunungkidul Night Carnival Jadi Momen Tingkatkan Ekonomi dan Eksistensi Kesenian
-
Olahraga3 minggu yang lalu
Kejurkab Gunungkidul, Ganeksa Bhumikarta Rebut Gelar Juara Putra
-
Uncategorized3 minggu yang lalu
Tertabrak Fortuner, Pemotor di Gunungkidul Terseret 20 Meter Hingga Tewas
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Ratusan Kilometer Jalan Rusak, Pemerintah Usulkan Perubahan Status di Sejumlah Titik
-
Hukum4 minggu yang lalu
Ngaku Bisa Gandakan Uang, Dukun di Gunungkidul Diringkus Polisi
-
Hukum2 minggu yang lalu
Sempat Disekap di Rumah Kosong, Siswi 11 Tahun Dicabuli Pemuda Bejat
-
Sosial3 minggu yang lalu
Ardi di Depan Umat Katholik: Hanya di Era Sunaryanta Insiden SARA Tak Pernah Terjadi
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Gelontoran Anggaran dari Pusat Untuk Pengembangan Pangan Akuatik di Gunungkidul
-
Politik3 minggu yang lalu
Protes Badingah Saat Namanya Masuk Jadi Tim Penasehat Calon Bupati