Uncategorized
Berkenalan dengan Romy Cenil, Warga Patuk yang Viral Bawakan Tarian Tradisional Jawa di Macau
Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Namanya Romy Antika, perempuan asal Sambipitu, Kapanewon Patuk ini sudah sekitar 4 tahun ini ia menjadi Tenaga Kerja Wanita (TKW) di Macau. Romy atau yang akrab disapa Cenil ini viral di media sosial yaitu Tiktok lantaran ia membawakan sebuah tarian tradisional dari Jawa lengkap dengan kostum khasnya, menari di Kota Macau.
Kepada Pidjar.com, Romy Cenil mengatakan, sekitar 4 tahun terakhir ia bekerja di Macau sebagai pekerja rumah tangga. Meski sudah lama tinggal di negeri orang, namun ia masih tetap mencintai budaya Indonesia. Hal itu ia buktikan dengan masuk dalam organisasi serta menjadi duta kesenian Indonesia di Macau dan menjadi ketua devisi kesenian.
Dalam setiap kesempatan, ia bersama rekan-rekan TKW selalu menampilkan tarian tradiaional Jawa maupun daerah lain untuk menghibur masyarakat Macau serta pertunjukan tertentu.
“Sering tampil dihadapan umum di acara lokal Macau,” kata Romy, Minggu (07/03/2021).
Menurutnya ada kebanggan tersendiri saat bisa menampilkan kesenian tradisional dari Tanah Air. Ada beragam tarian yang selama ini telah ia tampilkan diantaranya Jaranan maupun tarian-tarian tradisional lainnya.
“Dulu saya di Hongkong juga pernah tampil membawakan tradisional. Rasanya puas sih bisa mengenalkan tarian milik Indonesia, terlebih kan tampilnya di negara orang dan disaksikan orang dari berbagai negara pula,” sambung dia.
Saat ini, TKW yang masuk dalam kelompok duta kesenian Indonesia ini tengah mempelajari alat musik angklung untuk mengenalkan alat musik trasisional ke daerah lain.
Akibat pandemi covid19 maka sendratari dan kegiatan-kegiatan yang menampilkan tarian tradisional saat ini terhenti total. Untuk mengobati rasa kangen akan menari khususnya tarian Jawa, terkadang ia bersama rekannya menari di tempat-tempat strategis di Macau dengan menggunakan pakaian tradisional dan iringan musik.
“Iya belum lama ini saya menari di beberapa tempat yang menjadi pusat kemaraian di Macau. Saya posting di akun media sosial dan ternyata mendapat sambutan bagus,” tambah dia.
“Ada kerinduan tersendiri sih, soalnya terbiasa pentas ya. Terus ini kan libur total, jadi kalau ada waktu senggang saya sempatkan untuk menari,” imbuh dia.
Selain menari, di Macau ia juga sering mendapatkan job untuk make up tradisional Jawa. Beberapa orang telah ia make up sesuai dengan permintaan khususnya make up Jawa.
“Dimana pun berada kita tidak boleh lupa akan budaya lokal. Untuk Gunungkidul sendiri sekarang sudah maju sekali, yang pasti saya sangat rindu dengan tanah kelahiran saya itu termasuk dengan keluarga,” tutupnya.
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
50 Kilometer Jalan Kabupaten di Gunungkidul Beralih Status
-
Pemerintahan6 hari yang lalu
Pemkab Gunungkidul Naikkan Gaji Pamong dan Staf Kalurahan
-
Olahraga3 minggu yang lalu
Mengenal Hamam Tejotioso, Pembalap Cilik Gunungkidul yang Mulai Ukir Prestasi
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Angka Kemiskinan di Gunungkidul Masih 15,18%
-
bisnis3 minggu yang lalu
Grafik Perjalanan Kereta Api Selesai Difinalisasi, Pemesanan Tiket KA Februari 2025 Mulai Dibuka Bertahap
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Gunungkidul Ajukan Tambahan Vaksin PMK 20 Ribu Dosis
-
Hukum3 minggu yang lalu
Kasus Penyalahgunaan Tanah Kas Desa, Lurah Sampang Ditahan
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
PMK Kembali Merebak di Gunungkidul, 43 Sapi Suspek Mati Mendadak
-
Hukum1 minggu yang lalu
Curi 5 Potong Kayu, Warga Panggang Terancam 5 Tahun Penjara
-
Pendidikan2 minggu yang lalu
SMA Muhammadiyah Al Mujahidin Siap Melaju ke Tingkat Nasional Ajang OMBN 2025
-
bisnis3 minggu yang lalu
Diproyeksi Ada Kenaikan 47 Ribu Penumpang Hari Ini, PT KAI Daop 6 Yogyakarta Himbau Penumpang Jaga Barang Bawaannya
-
bisnis3 minggu yang lalu
Jazz Menggema di Stasiun Yogyakarta, Ratusan Penumpang Nyanyi Bareng Maliq & D’Essentials