Connect with us

Sosial

Bernostalgia Mencicipi Nasi Ayam Kenduri, Cita Rasa Leluhur Yang Kini Laris Diburu

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari, (pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Berwisata tentu tak melulu berkunjung ke obyek wisata. Saat ini, pemahaman berwisata bisa juga dengan mencoba beraneka kuliner yang dianggap baru dan belum pernah dicoba. Tak heran apabila boomingnya pariwisata di Gunungkidul ini, turut diikuti pula dengan kemunculan banyak lokasi-lokasi kuliner yang menawarkan makanan-makanan lezat maupun yang khas dengan Gunungkidul. Banyak wisatawan yang bosan dengan kuliner modern dan justru memilih untuk mencari makanan klasik yang sederhana namun memiliki cita rasa seperti masakan para leluhur. Salah satunya adalah nasi ayam kenduri.

Nasi ayam kenduri sendiri adalah nasi dicetak bulat padat dan diletakkan melingkari ayam ingkung yang diletakkan di tengah dengan alas daun pisang. Secara visual, sajian nasi ayam kenduri ini sangat menarik lantaran terlihat sangat tradisional dengan memanfaatkan nampan bulat yang terbuat dari anyaman bambu.

Berita Lainnya  Mengenal Mesin Tanam Benih Karya Jayadi Ngunut, Cuma Butuh 3 Jam Untuk Luas Lahan 1000 Meter

Selain tampilan yang sangat menarik, rasa dari kuliner tradisional ini memang sangat lezat. Perpaduan pulennya nasi dengan toping srundeng sangat memanjakan lidah. Aura kembali ke masa lampau bisa didapat saat menikmati sajian ini. Tak lupa tambahan rasa dari ayam ingkung yang berbumbu opor putih gurih dan empuk menjadi salah satu ubo rampe penggugah selera. Selain itu, sajian ini juga dilengkapi dengan urap yang berupa makanan mentah dibumbu balutan kelapa muda. Urap ini cocok sekali di lidah untuk menetralisir rasa ayam ingkung yang gurih. Tak lupa keberadaan sayur lombok ijo menambah nuansa khas makanan asli Gunungkidul tempo dulu.

Nampaknya keberadaan ayam kenduri ini sendiri menjadi primadona bagi wisatawan khususnya luar daerah. Seperti Sulistyani, wisatawan asal Ponorogo yang bahkan mengaku selalu berburu sajian nasi ayam kenduri apabila berkunjung ke Gunungkidul.

Berita Lainnya  Berantas Mesum di Taman Kota Wonosari, Polisi Tugaskan Anggota Khusus Patroli

“Rasanya memang nagih, gurihnya ayam kenduri dengan nasi yang cukup menggugah selera, di luar DIY sangat susah mencari nasi kenduri seenak ini,” kata dia di sela-sela menikmati ayam kenduri di salah satu rumah makan di Gunungkidul, Minggu (09/05/2019).

Sementara itu salah pemilik resto Mbah Wanto 2 di Desa Wiladeg Kecamatan Karangmojo yang menjual ayam kenduri, Feri Siswanto mengatakan, sajian nasi kenduri ini ditinggalkan namun sekaligus juga dirindukan oleh masyarakat. Ia mengatakan, pangsa pasar Nasi Kenduri cukup bagus karena banyak wisatawan yang minat dengan olahan ini lantaran untuk memasaknya cukup rumit dan membutuhkan berbagai macam proses. Dengan pola kehidupan modern, tak banyak dari wisatawan yang memiliki waktu untuk mengolah sendiri masakan ini.

Berita Lainnya  Totalitas Bohe Untuk Jadi Drummer Papan Atas Indonesia, Rela Tinggalkan Sekolah Formal Demi Tekuni Musik

“Nasi kenduri kami masak dengan bumbu tradisional dari leluhur,” ujarnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, diantara nasi kenduri ayam yang ia sediakan, ada dua varian olahan. Yakni olahan ayam kenduri panggang dan ayam kenduri ingkung. Yang menarik, dalam pengolahannya, tanpa menggunakan minyak. Hal ini membuat masakannya memiliki cita rasa yang tidak berubah. Dengan varian harga yang tidak terlalu mahal, Feri menjual satu paket ayam kenduri dengan ayam utuh untuk lima orang dengan harga Rp 175.000,- hingga Rp. 250.000,-.

“Sama seperti masa lalu, maklum untuk kenduri sendiri kan sekarang sudah sedikit diminati ya, padahal kenduri ini tradisi sentral masyarakat zaman dulu, wajar bila banyak wisatawan yang akhirnya minat dengan olahan ayam kenduri,” papar Feri.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

bisnis2 bulan yang lalu

Tegaskan Komitmen di Hari Bumi, KAI Bandara Wujudkan Langkah Menuju Masa Depan Berkelanjutan

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Dalam rangka memperingati Hari Bumi yang jatuh pada tanggal 22 April, PT Railink sebagai operator KAI...

Pariwisata3 bulan yang lalu

Masa Angkutan Lebaran 2025, Penumpang KA Bandara Capai 390 Ribu

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – PT Railink KA Bandara Medan dan Yogyakarta mencatat sebanyak 390.475 ribu masyarakat menggunakan layanan Kereta Api...

bisnis3 bulan yang lalu

Libur Lebaran, Stasiun Yogyakarta Optimalkan Peran Sebagai Stasiun Integrasi Antarmoda

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja,(pidjar.com) – Stasiun Yogyakarta memiliki keunggulan sebagai stasiun integrasi antar moda yang mampu melayani pemudik dan masyarakat untuk berwisata...

bisnis3 bulan yang lalu

Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Dalam rangka menyambut momen Lebaran 2025, PT Railink KAI Bandara di Medan dan Yogyakarta memberikan diskon...

bisnis5 bulan yang lalu

Libur Panjang Isra Mi’raj dan Imlek, 79 Persen Tiket Terjual di Daop 6 Yogyakarta

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com)– PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta mencatatkan penjualan tiket kereta api yang signifikan pada libur...

Berita Terpopuler