Connect with us

Pemerintahan

Bertahun-tahun Menunggu, Program Bantuan Konverter Kit Untuk Nelayan Gunungkidul Akhirnya Dibatalkan

Diterbitkan

pada

BDG

Girisubo,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Beberapa waktu lalu nelayan Gunungkidul mendapat angin segar jika akan mendapat bantuan berupa konverter kit sebagai darana untuk menekan biaya bahan bakar saat melaut. Namun hingga beberapa tahun, janji tersebut tak kunjung terealisasi. Bahkan lantaran adanya berbagai pertimbangan, didapat kepastian bahwa akhirnya program bantuan tersebut dibatalkan.

Padahal untuk di Gunungkidul sendiri, pendataan pada nelayan telah dilakukan. Ada sedikitnya 250 nelayan yang disebut-sebut akan mendapatkan bantuan berupa alat yang mampu merubah konsumsi bahan bakar mesin kapal nelayan dari bahan bakar minyak menjadi bahan bakar gas.

Kepala Seksi Kenelayanan, Bidang Perikanan Tangkap, Dinas Kelautan dan Perikanan Gunungkidul, Supriyono mengungkapkan, program bantuan konverter kit untuk nelayan sendiri sebenarnya memang sudah merebak sejak sekitar tahun 2017 lalu. Saat itu, sudah dilakukan sosialisasi dan bahkan pendataan dari tim Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) berkaitan pemberian bantuan. Namun berselang beberapa bulan bahkan tahun, program tersebut tidak ada kejelasan. Hingga akhirnya pada akhir tahun 2018, pihaknya mendapatkan penjelasan lanjutan dari tim Kementerian ESDM yang turun ke lapangan.

Berita Lainnya  Blogger dan Konten Kreator Kondang Latih Pengelola Obyek Wisata Lokal Kembangkan Media Sosial

Saat itu, dijelaskan bahwa berdasarkan riset yang telah dilakukan, kondisi nelayan di Gunungkidul dinilai tidak memenuhi kriteria untuk mendapatkan bantuan. Bukan terkait sumber daya manusianya, melainkan karena kondisi lapangan dan peralatan para nelayan yang tidak sesuai dengan tipe bantuan yang akan disebar oleh pemerintah pusat.

“Penjelasannya program ini dibatalkan karena di Gunungkidul tidak sesuai dengan kriteria yang ada. Yang mendapat bantuan itu mereka (nelayan) yang menggunakan mesin di bawah 13 PK, sementara nelayan Gunungkidul menggunakan mesin kapal 15 PK,” ucap Supriyono.

Analisis yang dilakukan yakni, nelayan Gunungkidul menggunakan mesin 15 PK disesuaikan dengan karakteristik pantai dengan ombak besar dan tinggi. Hal ini membuat para nelayan memang membutuhkan mesin kapal dengan daya yang lebih kuat saat menerjang ombak yang ada. Selain itu, kapal nelayan Gunungkidul juga sebagian besar menggunakan mesin jenis 2 tak yang dinilai lebih kuat sehingga sangat cocok dengan kondisi alam laut selatan Gunungkidul.

Berita Lainnya  Lima Sekolah Ini Akan Ditetapkan Sebagai Sekolah Siaga Bencana

Tidak dipungkiri memang jika kemudian ada kekecewaan pada nelayan Gunungkidul lantaran tidak jadi mendapat bantuan dari pemerintah pusat seperti yang telah diangan-angankan. Mengingat jika mrndapat bantuan itu, beban biaya operasional para nelayan akan sedikit ditekan. Lantaran memang alat itu didesain untuk menekan konsumsi BBM yang selama ini menjadi pos terbanyak pengeluaran para nelayan.

“Terkait pembatalan ini, kami masih belum bisa berbuat banyak, mengingat itu kebijakan dari pemerintah pusat,” imbuh Kepala DKP Gunungkidul, Krisna Berlian.

Kondisi dan karakteristik alam tentu tidak dapat dipaksakan. Nelayan tentunya memiliki perhitungan sendiri menggunakan mesin-mesin yang lebih kuat. Saat ini, bahan bakar yang digunakan oleh para nelayan yakni berupa campuran solar dengan pertalite.

Sebagaimana diketahui, dari kementerian ESDM sendiri tahun 2018 lalu telah menyebar sekitar 25.000 unit konverterkit di beberapa kota dan kabupaten. Namun untuk di Gunungkidul terpaksa dibatalkan dengan berbagai pertimbangan yang ada.

Berita Lainnya  Pacu Kualitas SDM, Pelajar Didorong Untuk Konsumsi Makanan Sehat

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

bisnis2 bulan yang lalu

Tegaskan Komitmen di Hari Bumi, KAI Bandara Wujudkan Langkah Menuju Masa Depan Berkelanjutan

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Dalam rangka memperingati Hari Bumi yang jatuh pada tanggal 22 April, PT Railink sebagai operator KAI...

Pariwisata3 bulan yang lalu

Masa Angkutan Lebaran 2025, Penumpang KA Bandara Capai 390 Ribu

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – PT Railink KA Bandara Medan dan Yogyakarta mencatat sebanyak 390.475 ribu masyarakat menggunakan layanan Kereta Api...

bisnis3 bulan yang lalu

Libur Lebaran, Stasiun Yogyakarta Optimalkan Peran Sebagai Stasiun Integrasi Antarmoda

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja,(pidjar.com) – Stasiun Yogyakarta memiliki keunggulan sebagai stasiun integrasi antar moda yang mampu melayani pemudik dan masyarakat untuk berwisata...

bisnis3 bulan yang lalu

Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Dalam rangka menyambut momen Lebaran 2025, PT Railink KAI Bandara di Medan dan Yogyakarta memberikan diskon...

bisnis5 bulan yang lalu

Libur Panjang Isra Mi’raj dan Imlek, 79 Persen Tiket Terjual di Daop 6 Yogyakarta

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com)– PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta mencatatkan penjualan tiket kereta api yang signifikan pada libur...

Berita Terpopuler