Peristiwa
Berusaha Tolong Wisatawan Yang Terseret Arus, Supardi Ikut Tenggelam di Pantai Slili






Tepus,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Dua orang tenggelam di Pantai Slili, Desa Sidoharjo, Kecamatan Tepus tenggelam pada Rabu (18/12/2019) sore kemarin. Kejadian naas tersebut menimpa wisatawan bernama Ahmad Mustofa (20) warga Padukuhan Cabean Wetan, Desa Karang Duren, Kecamatan Tangeran, Semarang, Jawa Tengah serta Supardi warga Padukuhan Pulegundes II (01/10), Desa Sidoharjo, Kecamatan Tepus. Diketahui, Supardi yang merupakan pemilik usaha persewaan body board ikut tenggelam saat berusaha menyelamatkan Ahmad. Keduanya hingga Kamis (19/12/2019) pagi ini belum ditemukan. Pencarian sendiri terus dilakukan oleh petugas Tim SAR Wilayah II beserta para relawan.
Sekretaris SAR Linmas Wilayah II Pantai Baron Gunungkidul, Surisdiyanto mengatakan, kejadian bermula saat Ahmad Mustofa tengah berkunjung ke kawasan Pantai Slili bersama 36 rekannya yang merupakan mahasiswa IAIN Salatiga. Ia bersama rombongan sampai di Pantai Slili sekitar pukul 12.00.
Menjelang sore hari, rombongan berpencar untuk berfoto-foto dii sekitar pantai. Puas mengabadikan momen berwisatanya, Ahmad kemudian tertarik untuk bermain body board di kawasan perairan Slili. Namun naas, tak berapa lama kemudian, datang ombak besar yang kemudian menerjang korban bersama papannya. Korban sendiri menurut Surisdiyanto memang bermain terlalu ke tengah sehingga kemudian hanyut terbawa ombak.
“Ahmad saat itu bermain body board atau papan selancar sendiri dan ke tengah, kebetulan ia berada di posisi rip current derasnya arus kemudian menyeret Ahmad ke tengah, papan selancar pun terlepas dan ia tenggelam,” beber Suris di sela-sela pencarian, Kamis pagi.
Pemilik persewaan papan selancar, Supardi yang kebetulan melihat insiden itu langsung terjun ke laut untuk menyelamatkan korban. Namun upaya Supardi justru berujung fatal. Ia ikut terseret derasnya arus.







“Sejumlah rekan korban maupun pengunjung lain lalu melapor kepada kami perihal insiden tersebut,” beber Surisdiyanto.
Sejumlah anggota tim SAR pun kemudian diterjunkan untuk melakukan pencarian. Namun hingga malam hari, kedua korban tak kunjung ditemukan. Lantaran kondisi sudah tidak memungkinkan, pencarian pun dihentikan sementara dan dilanjutkan pada pagi ini.
Menurut Suris, pihaknya melakukan pencarian di sekitar pantai dan perairan Slili melalui jalur darat dan laut. Pihaknya juga mengerahkan drone untuk membantu pencarian tersebut. Sedikitnya, 60 personel SAR diturunkan dalam operasi pencarian Ahmad dan Supardi ini.
“Kita masih terus lakukan upaya pencarian, semoga bisa segera ditemukan,” imbuhnya.
Atas kejadian ini, Surisdiyanto menghimbau agar para wisatawan menjauhi area rip current atau arus balik. Area ini sangat berbahaya lantaran bisa menarik pengunjung ke tengah lautan.
“Sebetulnya dari awal kami sudah mengimbau agar pengunjung tidak bermain di area rip current atau di area berbahaya tapi memang terkadang tidak dihiraukan,” ungkap Suris.