Pemerintahan
Bikin Kumuh Pantai Selatan, Dinas Ancam Berikan Sanksi Untuk Pelaku Wisata Yang Sembarangan Kelola Sampah






Tanjungsari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Sampah di kawasan wisata disebut sudah dalam taraf memprihatinkan. Selain akibat minimnya kesadaran wisatawan sera pengunjung akan kebersihan, pengelolaan sampah oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dinilai belum maksimal. Hal ini tentunya cukup memperburuk citra kawasan Pantai Selatan Gunungkidul yang menjadi ujung tombak utama pariwisata.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Gunungkidul, Agus Priyanto mengatakan, taraf mengkhawatirkannya sampah di kawasan pantai selatan bisa dinilai dari kondisi lingkungan yang mulai terlihat kumuh. Sampah yang berserakan ini lantaran tempat pembuangan sampah (TPS) yang saat ini tersedia sudah tidak mampu lagi menampung banyaknya sampah wisata.
“Sudah sangat menghawatirkan, tapi untuk volumenya saya kurang begitu hafal. Fakta (kondisi sampah menghawatirkan) sudah terbukti di lapangan. Kami sudah beberapa kali melakukan pengecekan,” kata Agus, Jumat (28/09/2018).
Agus menambahkan, sampah yang ada di pantai sendiri berasal dari wisatawan yang saat ini masih sangat minim kesadaran. Selain itu, para pelaku usaha sendiri masih dirasa kurang siap mengelola sampah hasil rumah tangga.
“Kita mulai melakukan pemetaan penghasil sampah itu siapa. Kita akan membina mereka agar melakukan pengelolaan sampah dengan benar,” kata dia.







Untuk di kawasan pantai sendiri, pihaknya menempatkan 3 tenaga harian lepas (THL) untuk membantu mengelola sampah. Namun dirinya berharap, dengan adanya petugas dari dinas tidak lantas membuat pelaku usaha semakin sembarangan dalam mengelola sampah.
Bahkan pihaknya akan memberikan sanksi kepada para pelaku usaha yang tidak melakukan pengelolaan sampah dengan baik.
“Retribusi tetap kita berlakukan Rp 5 ribu. Tetapi kita berharap pelaku usaha juga mengelolanya dengan baik. Kita akan kenakan sanksi kepada mereka yang sembarangan mengelola sampah,” imbuh dia.
Disinggung mengenai perkembangan pembangunan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di kawasan wisata, Agus menjelaskan bahwa saat ini proses masih terus berjalan. Dalam waktu dekat ini, proses pembebasan lahan akan dimulai.
“Sebentar lagi proses pembebasan lahan, kemudian pengerjaan kan bisa dilakukan secepatnya,” kata Agus.
Sementara itu, Ketua Pokdarwis Pantai Drini, Marjoko mengakui permasalahan sampah yang terjadi. Ia mengaku bahwa permasalahan sampah belum bisa diatasi lantaran keterbatasan tempat untuk pembuangan. Dalam waktu dekat ini, pihaknya akan berusaha melakukan koordinasi dengan pemerintah desa untuk mencari lokasi pembuangan yang tepat.
“Kita akan komunikasi dengan desa, tanah kas mana yang bisa kami gunakan,” kata Marjoko.
Disinggung masalah sanksi terhadap pengelolaan sampah, Marjoko berharap agar pemerintah melakukan sosialisasi terlebih dahulu. Sebab selama ini belum terkelolanya sampah juga minimnya pendampingan dari pemerintah.
“Kita keberatan kalau diberikan sanksi, karena kita (pelaku usaha) juga belum mendapatkan sarana untuk pengelolaan sampah itu, mungkin kalau ada tong sampah pemisah plastik organik dan botol seperti itu ya silahkan,” imbuh dia.
Terpisah, Camat Tanjungsari, Rakhamadian mengaku akan mendorong Pokdariws yang ada di kawasan Tanjungsari untuk ikut sadar dalam pengelolaan sampah.
“Kita akan mendorong mereka agar lebih baik dalam pengelolaan sampah. Selain itu juga kita mendorong mereka agar kreatif, salah satunya memberi papan himbauan agar wisatawan tidak membuang sampah sembarangan,” kata dia.