fbpx
Connect with us

Pemerintahan

Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca, Pemerintah Dukung Pengembangan Tanaman Indiovera

Diterbitkan

pada

BDG

Ponjong,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)– Pengembangan tanaman indigovera oleh PT PLN dan Keraton Yogyakarta di Kalurahan Gombang dan Karangasem, Kapanewon Ponjong dinilai sukses. Pengembangan tersebut ditujukan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sekaligus membantu warga setempat untuk mencukupi pakan ternak. Keraton Yogyakarta pun berencana menawarkan lahan Sulran Ground (SG) puluhan hektare untuk pengembangan serupa.

Direktur Humas PT PLN Energi Primer Indonesia (EPI), Bagus Setiawan, mengatakan saat ini pihaknya memang gencar melakukan pengembangan ekosistem energi ekonomi berbasis keterlibatan masyarakat. Pengembangan tanaman indigovera ini disebutnya atas kerjasama antara pihaknya dengan Keraton Yogyakarta, dimana lahan yang digunakan ialah lahan SG yang dimiliki keraton.

Menurutnya, pengembangan tanaman indigovera yang tengah dijalankan tersebut sejalan dengan upaya penurunan emisi gas rumah kaca sebesar 29 persen hingga tahun 2030 mendatang.

Berita Lainnya  Euforia Tinggi, Tingkat Partisipasi Pilur 2021 Capai 81 Persen

“Kami terus berupaya mendukung program pemerintah dalam menyediakan energi primer yang rendah emisi,” jelas Direktur Humas PT PLN Energi Primer Indonesia (EPI), Bagus Setiawan.

Sementara itu, Wakil Pengageng Kawedanan Hageng Punakawan Datu Dana Suyasa GKR Mangkubumi, Raden Mas Gustilantika Marel Suryokusumo Pangrekso Loka, menjelaskan PT PLN EPI sekitar enam bulan lalu sudah menanam sekitar 50 ribu batang tanaman indigovera yang diproyeksikan sebagai pengganti batu bara.

Disebutnya untuk pengembangan tanaman tersebut PT PLN menargetkan lahan seluas 200 hektare dapat dilakukan penanaman. Tanaman indigovera tersebut bakal dimanfaatkan oleh PLN sebagai pengganti batu bara. Selain sebagai sumber energi, daun tanaman indigovera dapat dimanfaatkan oleh warga untuk pakan ternaknya.

Berita Lainnya  Dua Kios Disinyalir Bangunan Cagar Budaya, Pembangunan Pasar Karangijo Didesain Ulang

“Saat ini penanaman di lahan SG seluas 30 hektare yang berada di Kalurahan Gombang dan Karangasem, dari 50 ribu tanaman berhasil dengan baik dan sekarang mulai dipangkas untuk dimanfaatkan,” terangnya.

Menurutnya, momen pemangkasan yang dilakukan pada Selasa (05/09/2023) dilakukan dengan tepat. Pasalnya saat ini memasuki musim kemarau yang mana warga kerap kesulitan mencari dedaunan untuk pakan ternaknya. Tak jarang karena kesulitan pakan ternak di lingkungan sekitar, warga harus membeli pakan ternak yang membuatnya harus merogoh kocek lebih dalam.

“Ini kan daunnya bisa jadi pakan, ya paling tidak warga tidak perlu membeli pakan lagi,” ungkapnya.

Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubuwono X, menambahkan, pihaknya mendukung adanya penanaman tanaman yang dapat menggantikan batu bara sebagai sumber energi pembangkit tenaga listrik. Untuk mendukung perluasan area pengembangan, ia mengusulkan agar lahan SG lainnya bisa dimanfaatkan dengan program serupa.

Berita Lainnya  Polemik Peternakan Ayam Raksasa Terus Bergulir, DPRD Akan Panggil Pejabat Dinas

Salah satu lahan SG yang diusulkan ialah lahan seluas 65 hektare yang berada di Kapanewon Girisubo, tepatnya di sekitar Pantai Wediombo. Diharapkan PLN juga memberikan pendampingan kepada masyarakat termasuk memfasilitasi bibit dan pupuk yang dibutuhkan.

“Masyarakat juga harus diberi kesempatan untuk terlibat misalnya dengan diijinkannya masyarakat untuk budidaya tanaman lain dengan tumpangsari,” pungkasnya.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler