fbpx
Connect with us

Sosial

Booming Gowes Berangsur Menurun, Bagaimana Pasaran Harga Sepeda dan Suku Cadanngnya?

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari (pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Booming bersepeda sempat terjadi di Indonesia, termasuk Gunungkidul pada tahun 2020 silam. Sekira pertengahan, pada masa awal pandemi covid19 terjadi, masyarakat beramai-ramai mulai memburu sepeda. Di beberapa tempat tiba-tiba bermunculan komunitas sepeda amatiran. Mulai dari komunitas sepeda lipat, sepeda gunung, sampai sepeda klasik. Musim mendadak bersepeda tersebut menjadikan bisnis sepeda ramai. Kejenuhan setelah dikurung akibat pandemi membuat banyak orang ingin rekreasi sekaligus menjaga kebugaran tubuh. Namun, saat setahun berselang, apakah saat ini bisnis sepeda masih ramai?

Muhammad Donis (27) tampak terampil memperbaiki sepeda-sepeda pelanggan di bengkelnya. Nampaknya, ia sudah hafal tentang seluk-beluk sepeda. Memang butuh kesabaran untuk menyetel sepeda agar hasilnya memuaskan.

Berita Lainnya  Terminal Tetap Sepi, Lonjakan Dimungkinkan Terjadi Usai Larangan Mudik Selesai

Donis yang tinggal di Kalurahan Kepek, Kapanewon Wonosari ini sudah menyukai sepeda sejak tahun 2009 silam, jauh sebelum booming bersepeda terjadi. Berawal dari hobi bersepeda bersama teman-temannya, kini ia mempunyai usaha bengkel sepeda sendiri di garasi rumahnya. Bike Garage menjadi bukti kecintaan Donis terhadap sepeda. Tentunya selain kecintaan, bengkel sepeda juga menjadi potensi bisnis karena menurutnya bengkel sepeda di Wonosari memang masih terbatas.

“Buka bengkel karena hobi dan juga saya merasa masih ada prospek karena sepengetahuan saya bengkel sepeda di Wonosari masih terbatas,” jelasnya sambil sesekali mengelap oli di tangannya.

Donis menceritakan, saat sepeda tengah booming di masyarakat pada pertengahan 2020 lalu ia turut kebanjiran berkah. Tak hanya di garasi offlinenya. namun juga pengikut di instagram @bikegaragee. Tiap harinya Bike Garage milik Donis selalu ramai oleh pelanggan. Order yang masuk kepadanya bisa mencapai 10 sampai 15 sepeda. Para pelanggan bahkan harus rela antri menunggu giliran agar sepedanya dapat diperbaiki atau setidaknya dimodifikasi. Layanan yang ditawarkan Donis memang cukup beragam, mulai dari servis ringan sampai perakitan dan buid up sepeda baru.

Berita Lainnya  "Remaja Masa Kini Anti Nikah Dini", Sebuah Ikhtiar Tekan Stunting

“Nah pas booming sepeda itu positifnya jadi banyak yang tahu kalau saya buka Bike Garage ini. Orang-orang berlomba punya sepeda,” terang Donis.

Donis yang juga anggota komunitas sepeda Gunungkidul Mount Trail Bike (GKMTB) ini melanjutkan bahwa saat ini peminat sepeda memang tidak seperti saat sempat booming pada tahun lalu. Terjadi penurunan yang signifikan terhadap aktifitas bersepeda. Hal ini tentunya berimbas kepada harga sepeda dan suku cadangnya yang juga berangsur turun.

“Ada beberapa jenis sepeda yang harganya turun, tapi memang tidak terlalu signifikan. Yang turun drastis justru sepeda lipat, mungkin sudah turun 15%. Kalau sepeda MTB turunnya sekitar 10%, roadbike/gravelbike sekitar 7%. Selain itu suku cadang juga mulai turun, mulai awal puasa kemarin sampai sekarang,” pungkasnya. (Roni)

Berita Lainnya  Reklamasi Ribuan Meter Lahan Pertanian Yang Rusak Akibat Tobong Gamping

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler