Connect with us

bisnis

Budidaya Bawang Merah di Gunungkidul Kian Menjanjikan

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Bawang merah menjadi komoditas unggulan di Kabupaten Gunungkidul dalam beberapa tahun terakhir ini. Minat petani untuk membudidayakan bawang merah juga mengalami kenaikan. Seperti pada tahun 2020 kemarin, realisasi panen bahkan mencapai lebih dari 463,2 ton bawang merah siap jual.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Bambang Wisnu Broto mengatakan dalam beberapa tahun belakanhan, bawang merah semakin diminati oleh para petani yang memiliki lahan tidak untuk bahan pokok. Sejauh ini ada banyak sekali varietas yang tanam oleh para petani hasilnya pun juga sangat lumayan.

“Untuk bawang merah ini luar biasa, prediksi panen 5,2 hektare nyatanya bisa sampai 25 hektare lebih dan panennya juga banyak,” kata Bambang, Rabu (31/03/2021).

Selain menanam bawang merah dengan umbi bawang, saat ini pemerintah bersama dengan petani tengah melakukan uji coba pengembangan bawang merah menggunakan biji. Hal itu dimaksudkan untuk menekan modal dalam pembelian umbi bawang sebagai bibit.

Berita Lainnya  Ribuan Kaum Disabilitas di Gunungkidul Masih Belum Bisa Mandiri dan Sejahtera

“Sekarang ini sedang booming pengembangan menggunakan biji, petani kita juga melakukan uji coba,” ucap salah seorang petugas di Bidang Perkebunan dan Hortikultura Dinas Pertanian dan Pangan, Restu.

Ia menjelaskan, 1 hektare lahan biasanya membutuhkan 1 ton bibit umbi bawang merah dengan kisaran modal 40 juta rupiah. Sementara pengembangan menggunakan biji hanya membutuhkan 3 kilo bibit biji dengan kisaran modal 10 juta.

“Itu kan selisih banyak modalnya bisa untuk yang lain. Bijinya kecil-kecil seperti biji cabai,” tambahnya.

Selain menenkan modal, hasil dari pengembangan bawang menggunakan biji juga berbeda. Jauh lebih banyak, diestimasikan 1 hektare lahan dapat menghasilkan 24 Ton bawang merah.

“Tahun ini ada pengembengan di 50 hektar di Kapanewon Tanjungsari dan Ponjong,” papar Restu.

Budidaya bawang merah telah dilakukan di beberapa kapanewon, termasuk pesisir selatan. Ada tantangan tersendiri yang dihadapi oleh para petani, yaitu angin laut menjadi salah satu masalah yang dihadapi karena membuat daun menjadi gosong atau kering.

Berita Lainnya  Buru PNS Bolos di Hari Pertama Kerja, Inspektorat Daerah Gunungkidul Sidak Puluhan Instansi Pemerintah

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

bisnis2 bulan yang lalu

Tegaskan Komitmen di Hari Bumi, KAI Bandara Wujudkan Langkah Menuju Masa Depan Berkelanjutan

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Dalam rangka memperingati Hari Bumi yang jatuh pada tanggal 22 April, PT Railink sebagai operator KAI...

Pariwisata3 bulan yang lalu

Masa Angkutan Lebaran 2025, Penumpang KA Bandara Capai 390 Ribu

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – PT Railink KA Bandara Medan dan Yogyakarta mencatat sebanyak 390.475 ribu masyarakat menggunakan layanan Kereta Api...

bisnis3 bulan yang lalu

Libur Lebaran, Stasiun Yogyakarta Optimalkan Peran Sebagai Stasiun Integrasi Antarmoda

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja,(pidjar.com) – Stasiun Yogyakarta memiliki keunggulan sebagai stasiun integrasi antar moda yang mampu melayani pemudik dan masyarakat untuk berwisata...

bisnis3 bulan yang lalu

Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Dalam rangka menyambut momen Lebaran 2025, PT Railink KAI Bandara di Medan dan Yogyakarta memberikan diskon...

bisnis5 bulan yang lalu

Libur Panjang Isra Mi’raj dan Imlek, 79 Persen Tiket Terjual di Daop 6 Yogyakarta

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com)– PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta mencatatkan penjualan tiket kereta api yang signifikan pada libur...

Berita Terpopuler