fbpx
Connect with us

Sosial

Ribuan Kaum Disabilitas di Gunungkidul Masih Belum Bisa Mandiri dan Sejahtera

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar.com)–Pemerintah kabupaten Gunungkidul terus berupaya untuk mengentaskan para penyandang disabilitas agar bisa mandiri. Hal ini menjadi pekerjaan rumah besar bagi pemerintah lantaran hingga saat ini, baru segelintir kaum disabilitas yang yang telah mandiri. Ada sejumlah permasalahan yang menjadi kendala terkait dengan pembinaan para kaum disabilitas tersebut.

Kepala Bidang Rehabilitasi, Dinas Sosial Kabupaten Gunungkidul, Winarto menerangkan, di Gunungkidul sendiri saat ini ada 7.571 penyandang disabilitas yang terdata Dinas Sosial. Pihaknya sendiri memang memberikan perhatian kepada para penyandang disabilitas tersebut melalui sejumlah program. Perhatian khusus yang telah diberikan oleh pemerintah yakni berkaitan dengan assesment untuk pendampingan kemudian pelatihan-pelatihan bagi penyandang disabilitas agar memiliki keterampilan. Sehingga nantinya mereka memiliki kemampuan yang terus digali dan dapat menjadi sumber penghidupan bagi mereka.

Namun demikian, di lapangan sendiri, masih sedikit sekali penyandang disabilitas yang sudah masuk dalam kategori mandiri. Mandiri di sini adalah dalam artian para disabilitas tersebut memiliki usaha yang dikembangkan dan memiliki pendapatan yang menentu. Kondisi ini lah yang terus mendorong pemerintah untuk memberikan pelatihan dan pembekalan-pembekalan.

Berita Lainnya  Ribuan Kera Ekor Panjang Teror Para Petani di Desa Pucung

“Masih sangat sedikit yang masuk dalam kategori mandiri. Tapi itu balik lagi ke kondisi masing-masing. Selain pelatihan kita juga tumbuhkan semangat,”terang dia.

Menurut Winarto, berkaitan dengan pelatihan ini sendiri Dinas juga memiliki PR yang luar biasa, dimana tidak hanya pelatihan keterampilan melainkan juga bagaimana cara menumbuhkan kepercayaan diri mereka agar mau bergaul, berkembang dan maju bersama. Tentu tidak lah mudah mengingat ada hal-hal yang sering kali membuat mereka minder untuk bergaul dengan orang umum.

“Mau datang pelatihan yang diberikan itu saja sudah sangat bagus. Kemudian di tahap awal bagaimana menumbuhkan kepercayaan diri dan dilanjutkan dengan pelatihan atau pembekalan lanjutan,”imbuhnya.

Sementaara itu, Sekretaris Dinas Sosial, Wijang Eka Aswana menambahkan, sejauh ini memang sudah ada segelintir dari mereka yang memiliki usaha. Dari dinas pun juga tak lepas tangan. Pemantauan terhadap perkembangan usaha yang dikembangkan kaum disabilitas tersebut pun tetap diberikan. Pemenuhan hak-hak bagi penyandang disabilitas pun terus diupayakan.

Berita Lainnya  Pemkab Gunungkidul dan DPRD Sepakati Raperda Revisi RTRW

“Sudah ada sekarang penyandang disabilitas yang mulai bangkit untuk mampu memperbaiki pereoknomian mereka,”kata Wijang Eka Aswana.

Tak hanya itu bantuan peralatan maupun bantuan keperluan untuk menunjang aktifitas mereka juga sedikit demi sedikit tetap diberikan. Kemudian di sektor olahraga pun juga perlahan mulai diperhatikan oleh pemerintah.

“Pemenuhan hak itu sangat penting, dari pemerintah terus berupaya melakukan pemenuhannya. Selain itu pendataan juga terus dilakukan,”tambahnya.

Berdasarkan pencatatan yang dilakukan, untuk jumlah penyandang disabilitas mencapai 7.571 jiwa di Gunungkidul. Jumlah ini tersebar di seluruh Gunungkidul. Adapun datanya yakni Gedangsari 472 jiwa, Girisubo sebanyak 326 jiwa, Karangmojo 509 orang.

Selanjutnya Nglipar 417 orang, Ngawen 385 penyandang disabilitas, Panggang 247, Paliyan 616 orang, Playen 249 orang, Ponjong 639 orang. Kemudian Patuk 395 orang, Purwosari 224 orang, Rongkop 364 orang, Semin 619 orang, Semanu 425 orang, Saptosari 364 orang, Tanjungsari 231 orang, Tepus 290 orang, dan Wonosari 799 orang.

Berita Lainnya  Tiga Kapanewon Lunas PBB 100 %

“Potensi mereka cukup besar. Makanya diberikan pelatihan juga ada yang sudah mendapatkan pekerjaan di luar, atau bahkan diikut sertakan dalam kegiatan pemerintahan,” tutupnya.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler